BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam
pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000.
Penelitian mengenai hubungan antara social support dengan optimisme ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasional. Metode
penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 2003. Dalam hal ini peneliti ingin melihat hubungan antara social support dengan optimisme pada orang
dengan HIVAIDS.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Identifikasi variabel penelitian merupakan langkah penetapan variable- variabel utama yang menjadi fokus dalam penelitian serta penentuan fungsinya
masing-masing Azwar, 2001. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel A
: optimisme 2.
Variabel B : social support
Universitas Sumatera Utara
B. DEFINISI OPERASIONAL
a. Optimisme Optimisme adalah kecenderungan disposisional individu dengan
HIVAIDS untuk memiliki ekspektasi positif secara menyeluruh yaitu ketika individu selalu memiliki ekspektasi hasil output yang baik dari setiap kejadian
dalam kehidupannya meskipun individu menghadapi kemalangan atau kesulitan dalam kehidupannya. Optimisme ditunjukkan dengan adanya sikap selalu
memiliki harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan, dengan kata lain optimisme adalah cara berpikir atau
paradigma berpikir positif Optimisme ini diukur dengan mengadaptasi alat ukur optimisme Scheier
Carver, 1985 yaitu Life Orientation Tes- Revisedt LOT-R. LOT-R adalah alat ukur yang kembangkah oleh Scheier dkk pada tahun 1985 untuk mengukur
perbedaan individu dalam optimismenya. LOT-R membedakan individu optimis dan pesimis. LOT-R adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur
optimisme disposisional yang diadaptasi dari bentuk aslinya yaitu Life Orientation Test LOT LOT-R; Scheier et al., 1994. Alat ukur ini ditemukan mengukur
optimismepesimisme dengan akurat menggunakan model bipolar. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa LOT-R ini didasarkan pada optimisme
disposisional atau direct model of optimism, alat ukur ini digunakan untuk mengukur bagaimana orang yang optimis dan pesimis bukan mengukur mengapa
mereka menjadi demikian. Model pengukuran LOT-R ini didasarkan pada premis bahwa skor yang rendah menunjukkan pesimis, dan skor yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan optimis. LOT-R terdiri dari 10 aitem dengan 3 pernyataan negatif dan 3 pernyataan positif serta 4 aitem pengacau. Skor didasrkan pada respon
terhadap aitem ini dengan menggunakan 5 point respon skala likert.
b. Social support Social support adalah derajat kepuasan terhadap kenyamanan, perhatian,
penghargaan, atau bantuan yang diperoleh dan dirasakan seseorang dari interaksinya dengan orang lain. Pengukuran pada social support ini didasarkan
pada kualitas social support yang diterima, sebagaimana yang dipersepsikan individu penerima dukungan. Social support diukur dari keseluruhan bentuk-
bentuk dukungan sosial yang terdiri dari emotional or esteem support, tangibleinstrumental support, informational support, companionship support.
a. Emotional or esteem support
Emotional or esteem support adalah persepsi terhadap afeksi, kepercayaan, perhatian, dan perasaan didengarkan yang diterima dari hasil interaksinya
dengan orang lain. Emotional or esteem supporrt meliputi: ungkapan empati, kepedulian dan perhatian, penghargaan terhadap individu yang
bersangkutan misalnya: umpan balik, penegasan. b.
Tangible instrumental Support Tangible instrumental support adalah persepsi terhadap bantuan yang
diberikan kepada individu secara langsung, dapat berupa jasa, waktu, atau uang.
c. Informational Support
Universitas Sumatera Utara
Informational Support adalah persepsi terhadap nasehat, petunjuk- petunjuk, saran-saran, informasi atau umpan balik yang diterima individu
dari hasil interaksinya dengan orang lain. d.
Companionship Support Companionship adalah perasaan keanggotaan individu dalam suatu
kelompok, saling berbagi kesenangan dan aktivitas sosial dalam kelompok yang diterima individu dari interaksinya dengan orang lain.
Aspek social support yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek yang disampaikan oleh Sarason et al 1983, yaitu persepsi bahwa ada orang lain
yang siap membantu pada saat dibutuhkan dan derajat kepuasan kepuasan yang diperoleh dari sumber sikap terhadap dukungan yang tersedia. Semakin tinggi
skor total yang diperoleh subjek maka semakin baik dan tepat mendukung suatu bentuk social support, sebaliknya semakin rendah skor totalnya maka bentuk
dukungan sosial semakin tidak mendukung.
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL