7. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat
utang; 8.
Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya;
9. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material;
10. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;
11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dan
komisaris perusahaan; 12.
Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain; 13.
Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan; 14.
Penggantian wali amanat; 15.
Perubahan tahun fiskal perusahaan.
C. Mekanisme Perdagangan di Pasar Modal
Sesuai dengan definisi dan tujuan bursa efek yang menginginkan tercapainya perdagangan efek yang teratur, efisien dan wajar,
perdagangantransaksi efek di lantai bursa dilakukan dengan sistem tertentu, tidak seperti jual beli di pasar pada umumnya. Walaupun ada istilah “mekanisme pasar”
tetapi istilah ini semata-mata menunjukkan bahwa hargakurs efek yang terbentuk di lantai bursa dilakukan oleh kekuatan supply dan demand, sehingga upaya-
upaya curang atau manipulasi dan bentuk-bentuk manuver yang sedemikian rupa mempengaruhi perdagangan bursa sehingga timbul image atau keadaanrush atas
efek-efek tertentu sehingga berakibat aksi jual beli yang tidak wajar adalah perbuatan kriminal.
Sistem jual beli saham di bursa efek ada dua, yaitu : a.
CallLelang Perdagangan saham dengan cara ini sama dengan lelang yang kita kenal.
Perdagangan dilakukan oleh pimpinan call sebagai juru lelang. Para peminat melakukan penawaran melalui pimpinan call. Dalam hal ini dapat terjadi bahwa
Pimpinan Call memprioritaskan kepada penawar yang lebih dulu menawar. Sistem ini diberlakukan untuk saham-saham yang baru listing di bursa, 2 hari
pertama diperdagangkan, tetapi sistem ini telah ditinggalkan dan tak dipakai lagi. b.
Continuesterus-menerus Hari ke 3 setelah listing barulah efek diperdagangkan selama
jam kerja bursa berlangsung. Penawaran jual maupun beli berlangsung terus- menerus. Perdagangan hanya dilakukan oleh anggota bursa yang menjalankan
order dari investor. Hukum pasar akan mengatur kurs saham, kekuatan penawar dan permintaanlah yang akan menentukan harga.
Transaksi efek berbeda sesuai tingkat pasarnya, pasar perdana dan pasar sekunder, tetapi yang pasti transaksi yang dilakukan investor didahului dengan
order kepada perantara perdagangan efek. Lain halnya jika perusahaan efek juga sekaligus berkualifikasi sebagai dealer, karena sebagai dealer Perusahaan Efek
juga melakukan transaksi atas namanya sendiritanpa order investor.
a. Transaksi Efek Pasar Perdana
Pasar perdana adalah tumpuan bagi emiten untuk memperoleh dana segar dari masyarakat, tetapi disini juga merupakan media penilaian masyarakat atas
kinerja perusahaan. Jika masyarakat beranggapan bahwa perusahaan tersebut unjuk kerjanya bagus maka sahamnya akan diminati masyarakat banyak. Emisi
efek pertama pertama dilakukan selama 6 hari bursa saja. Harus diingat saham yang ditawarkan di pasar perdana ini belum dicatatkan di bursa.
Setelah izin emisi efek dikeluarkan oleh BAPEPAM make Emiten mengadakan limited hearing yang umumnya diikuti lembaga-lembaga investasi
atau pihak-pihak tertentu yang dianggap sebagai calon investor potensial. Langkah berikutnya adalah menyebarkan prospektus kepada masyarakat sebagai
calon investor untuk menarik minat mereka. Harga efek yang ditawarkan telah ditetapkan oleh Emiten dan Penjamin Emisi. Harga efek dalam pasar perdana
ditetapkan lebih tinggi daripada harga nominalnya. Proses transaksi efek pasar perdana bisa dilakukan setelah persyaratan
Emisi Efek telah dipenuhi oleh Emiten. Adapun proses transaksi efek pasar perdana adalah sebagai berikut:
1 Emiten dan Penjamin Emisi membuka Masa Penawaran UmumTerbuka yang diumumkan melalui masa. Masa Penawaran Umum hanya
terbatas 6 hari bursa saja. 2 Calon investor menghubungi alamat-alamat tertentu untuk mendapatkan
formulir pemesanan. 3 Selanjutnya calon investor mengisi formulir untuk menentukan
banyaknya efek yang diinginkan dan mengembalikan formulir sekaligus
menyerahkan uangdana sesuai dengan permintaan jumlah saham yang akan dibeli.
4 Selesainya masa Penawaran UmumTerbuka maka Emiten akan menghitung banyaknya permintaan. Jika terjadi oversubcrized maka Emiten dan
Penjamin Emisi akan mengadakan allotmentpenjatahan yang mengutamakan investor kecil. Sebaliknya jika terjadi undersubcrized maka Penjamin Emisi yang
bertanggungjawab sesuai dengan kontrak yang telah disepakati 5 Saham akan diserahkan kepada investor dalam bentuk SKS Surat
Kolektif Saham. Saham disimpan di kustodian yang telah dikontrak dan pengembalian danarefund jika terjadi oversubscrized. Ini dilakukan maksimum
12 hari bursa. 6 Saham yang telah berpindah tangan dicatatkan Emiten di Bursa Efek
Reguler untuk dapat diperdagangkan di bursa sekunder.
Setelah selesai Pasar Perdana berarti Emiten tidak akan memperoleh apa- apa lagi atas setiap transaksi efek di Pasar Sekunder, tetapi kinerja perusahaan
akan ikut mempengaruhi pergerakan harga saham di lantai bursa. Hubungan Emiten dan Penjamin Emisi bisa dibilang telah selesai, namun adakalanya
underwriter besar biasanya berupaya agar harga efek tidak terlalu merosot beberapa saat setelah Pasar Perdana.
b. Transaksi Efek Pasar Sekunder
Perdagangan di bursa efek regular yang dilakukan oleh investor baik dalam posisi jual maupun beli tidak bisa dilakukan langsung oleh investor yang
bersangkutan. Perdagangan di lantai bursa dilaksanakan oleh perantara perdangan efek yang diberi mandat oleh pihak yang akan membeli atau menjual saham
Pasal 1 angka 18. Prosedur jual atau beli saham yang dilakukan pelaku pasar modal secara umum dapat digambarkan sebagai sebagai berikut:
40
1 Investor Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek
Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau
perusahaan efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, investor dapat melakukan kegiatan transaksi.
2 Broker Menerima Order dari Nasabah
Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat
dilakukan secara langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana komunikasi seperti telepon atau
sarana komunikasi lainnya. 3
Order dari Broker Diteruskan kepada Floor Trader Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke
petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang disebut floor trader.
40
Iswi Hariyani dan Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, Jakarta:
Visimedia, 2010 hal.342.
4 Memasukkan Order ke JATS Jakarta Automatic Trading System Floor Trader akan memasukkan
entry semua order yang diterimanya ke dalam system komputer JATS. Di lantai bursa efek, ada ratusan
terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke system JATS dapat dipantau, baik oleh
floor trader, petugas di kantor broker, dan investor. Dalam tahap ini, ada komunikasi antara pihak broker dan investor agar dapat terpenuhi
tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor,
floor trader melakukan beberapa perubahan order seperti perubahan harga
penawaran dan beberapa perubahan lainnya. 5 Transaksi Telah Terjadi
Pada tahap ini, order yang dimasukkan ke JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di JATS sebagai transaksi yang telah terjadi
done, dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini,
floor trader atau petugas di kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang
disampaikan terlah terpenuhi. 6 Penyelesaian Transaksi Settlement T+3
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut
settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti
kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain. Pada akhirnya, hak-hak
investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian
saham akan mendapatkan saham. Di Bursa Efek Indonesia BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama tiga hari bursa.
Artinya, jika kita melakukan transaksi hari ini T, hak-hak kita akan dipenuhi paling lama tiga hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan
istilah T+3.
Dengan berpindahnya efek dari investor jual ke investor beli tidak secara otomatis memindahkan hak dan kewajiban yang melekat pada efek tersebut
kepada investor beli. Jika saham itu telah dibalik-namacessi Pasal 42 KUHD barulah hak dan kewajiban yang ada pada efek tersebut beralih.
Mekanisme transaksi di lantai bursa bisa diikuti setiap saat real time melalui perangkat sistem komputer yang berhubungan dengan lantai bursa
JATS. Monitoring ini bisa diikuti oleh investor di galeri efek. Hasil pantauan para investor ini akan mempengaruhi keputusan jual atau beli.
Jenis order dapat dibedakan atas dasar batasan waktu dan harga : a. Menurut batasan harga:
1 Pesanan TerbatasLimited Price Order Nasabah menetapkan harga tertentu.
2 Pesanan PasarMarket Price Order Nasabah menetapkan harga sesuai kurs pasar.
3 Pesanan TerbatasBest Price Order
Nasabah menyerahkan kepada pialang untuk mendapatkan harga terbaik.
b. Menurut batasan waktu: Pesanan BiasaRegular Order
Berlaku untuk satu hari bursapada saat order dikeluarkan saja. GTC Good Till Cancel
Berlaku otomatis sampai hari bursa kelima atau dibatalkan oleh
investorklien. D.
Sistem Jakata Automatic Trading System di Pasar Modal
Pasar Modal merupakan instrumen ekonomi yang berperan besar dalam memajukan perekonomian Indonesia di masa datang, karena berdasarkan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasar Modal Indonesia memiliki posisi strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha
dan wahana investasi bagi masyarakat. Oleh sebab itu maka, usaha pengembangan pasar modal menjadi salah satu titik sentral untuk mendukung lajunya
pertumbuhan perekonomian nasional. PT Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan di bursa efek
menerapkan sistem perdagangan bersifat otomatisasi yang disebut dengan Jakarta Automatic Trading System JATS. Jakarta Automatic Trading System JATS,
adalah sistem perdagangan efek terpadu yang berbasis komputer.
41
41
Vonny Dwiynti, Wawasan Bursa Saham, Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 1999
hal. 65.
Sistem yang terdapat pada Jakarta Automatic Trading System JATS didukung oleh
beberapa sub sistem, yaitu sistem pengawasan surveillance and compliance,
sistem keanggotaan, sistem pencatatan, dan sistem pengelolaan data statistik dan historikal.
Jakarta Automatic Trading System JATS terdiri dari komponen perangkat keras dan komponen perangkat lunak, yang dirancang untuk
menjadikan sistem yang mempunyai kemampuan yang tinggi dan dapat memberikan waktu respon yang sangat cepat. Sistem ini juga mudah untuk
dikembangkan dan diperbaharui. Komponen utama dari Jakarta Automatic Trading System JATS
42
3 Melaporkan hasil dealkesepakatan yang terjadi kepapan negosiasi. adalah :
a. Trading Engine Adalah komputer yang berfungsi untuk melaksanakan proses perdagangan
yaitu komputer yang menampung order yang dimasukkan oleh pialang, mengirimkan informasi pasar ke pialang workstation dan melakukan perjumpaan
order jual dan order beli untuk dialokasi. b. Gateway
Adalah komputer untuk menghubungkan pialang workstation dan trading engine dengan tujuan untuk meratakan distribusi lalu lintas data dari pialang
workstation ke trading engine dan sebaliknya. c. Pialang workstation
Adalah sarana bagi Wakil Perantara Pedagang Efek WPPE untuk: 1 Memasukkan order jual atau order beli
2 Melihat status transaksi yang terjadi dan melihat status order
42
Marzuki Usman Singgih Riphat dan Syahrir Ika, Pengetahuan Pasar Modal, Jakarta:
Jurnal Keuangan dan Moneter, 1997 hal. 190.
Jakarta Automatic Trading System JATS dibuat untuk menggantikan sistem perdagangan manual.Perdagangan yang dilakukan sebelumnya secara
manual menyebabkan perubahan hal-hal berikut:
43
a. Lantai bursa penuh dengan papan tulis tempat para pialang
menuliskan transaksi. b.
Jumlah maksimal transaksi yang dapat diangani oleh bursa hanya sekitar 5000 transaksi.
c. Terbukanya kesempatan yang tidak sama bagi para pialang.
d. Biaya per unit transaksi menjadi tinggi.
e. Memungkinkan terjadinya kolusi antar pialang dalam mengatur bunga
efek. f.
Informasi pasar tidak dapat di informasikan kepada investor secara tepat waktu dengan tingkat akurasi tinggi.
Mengatasi kondisi tersebut, diperlukan suatu sistem perdagangan yang computerized, cepat, efisien, dan memberikan pelayanan yang sama kepada para
pemakainya. JATS merupakan pilihan yang tepat untuk itu, pemakaian JATS bertujuan untuk:
a. Meningkatkan Integritas dan likuiditas pasar.
b. Mengakomodasi perdagangan dari pasar domestik dan pasar
internasional.
43
M.Irsan Nasarudin, Indra Surya dan Ivan, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Jakarta 2004 hal. 138.
c. Menjadikan Bursa Efek Indonesia sejajar dengan bursa-bursa di dunia.
Aplikasi JATS ini mampu memproses hingga 50.000 transaksi per hari dan dapat ditingkatkan sampai 75.000 transaksi per hari. Bila optimalisasi
pengguna aplikasi ini rampung, maka JATS dapat memproses transaksi hingga 500.000 transaksi per hari. Sehingga para pihak yang berkepentingan bisa
memantau melalui aplikasi JATS ini informasi mengenai: a.
Harga, porsi asing, perintah jual dan perintah beli di pasar modal. b.
Data dari informasi yang telah dilakukan. Selain itu juga JATS bisa memberikan fasilitas seperti:
a. Menempatkan informasi perintah jual dan perintah beli dipasar
nonreguler. b.
Memasukkan hasil akhir dari negosiasi yang telah disepakati di papan negoisasi.
c. Menerima Informasi yang berhubungan dengan corporate action.
d. Menerima pesan-pesan atau pengumuman dari bursa efek.
Dengan diterapkannya sistem perdagangan melaui JATS, PT Bursa Efek Indonesia telah mampu menjalankan perdagangan di bursa secara maksimal,
maksudnya perdagangan telah dilakukan dengan cepat dan otomatis serta efisien.
E. Transaksi dan Proses terjadinya Wanprestasi Sistem Jakarta Automatic