waran karena waran tidak dapat digunakan untuk membeli saham dengan harga lebih rendah dari pada harga pasar. Umumnya, waran
dapat diperdagangkan di bursa sehingga pemilik waran mendapat keuntungan
capital gain jika bisa menjual waran lebih tinggi daripada harga beli.
26
5. Para Pihak dalam Pasar Modal
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitnya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Para pelaku yang terkait dalam pasar modal
27
a. Perusahaan Efek.
:
Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau
Manajer Investasi. 1
Penjamin Emisi Efek. Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak
dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual.
26
Ibid, hal. 228.
27
Marzuki Usman, Singgih Riphat, Syahrir, Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Jakarta:
Institut Bankir Indonesia dan Jurnal Keuangan Moneter, 1997 hal. 33.
2 Perantara Pedagang Efek.
Perantara Pedagang Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau
pihak lain. 3
Manajer Investasi.
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usaha adalah mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Emiten
Berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, emiten adalah pihak yang melakukan
penawaran umum. Bila suatu perusahaan melakukan penawaran umum melalui pasar modal berarti dana yang diperoleh dari publik,
baik individu maupun institusi. Pemanfaatan dana publik didorong oleh tiga hal, yaitu :
1 Perluasan Usaha atau Ekspansi Suatu perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya harus
memperluas usaha ekspansi dan perluasan usaha
membutuhkan manajemen yang profesional dan tambahan modal.
2 Perbaikan Struktur Modal Restrukturisasi modal
capital restructurization yaitu merubah komposisi modal dimana modal saham menjadi lebih besar dan
modal pinjaman menjadi lebih kecil. Hal ini dilakukan bila perusahaan mengalami kerugian karena dibebani oleh
pembayaran bunga dan cicilan hutangnya. 3 Divestasi
divestment Divestasi adalah tindakan mengalihkan saham dari pemegang
saham lama kepada pemegang saham baru. c.
Investor Investor adalah orang atau badan hukum yang mempunyai
kelebihan dana dan menggunakannya untuk investasi
28
28
Ibid, hal 45.
. Banyak orang atau badan hukum yang memiliki kelebihan dana tetapi
hanya sedikit yang mampu melakukan investasi yang lebih menguntungkan, hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat
pendidikan, akses terhadap informasi dan berbagai kebijakan pemerintah yang mengatur masalah-masalah yang berhubungan
dengan investasi. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Asing, membedakan antara investor asing dan
domestik.
Investor adalah pihak yang berperan dalam kegiatan pasar modal, bisa dikatakan salah satu indikator terpenting dalam pasar
modal adalah keberadaan investor. 1
Investor Asing diatur dalam, Pasal 1 butir 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Asing
menyatakan bahwa : “Investor asing adalah perseorangan warga negara asing, badan
usaha asing, atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia”.
Kehadiran investor asing di pasar modal Indonesia sebenarnya membawa dampak yang baik bagi prekonomian
Indonesia, namun dengan adanya permasalahan politik dan ekonomi yang terjadi di Indonesia, serta penegakan hukum yang
lemah, tidak adanya jaminan keamanan yang memadai membuat banyak investor asing mundur dari pasar modal Indonesia.
2 Investor Domestik diatur dalam, Pasal 1 butir 5 Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Asing menyatakan bahwa :
“Investor domestik adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia,
atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia”.
Kehadiran investor domestik di pasar modal Indonesia sangatlah diharapkan, karena hanya dengan investor domestik
yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor
asing yang dengan mudah memindahkan investasinya. Investor mempunyai dua kesempatan untuk melakukan
investasi di pasar modal dengan tujuan yang berbeda, yaitu : 1 Kesempatan pertama pada pasar perdana
primary market, yaitu kesempatan antara saat ijin
go public diberikan kepada perusahaan sampai waktu tertentu sesuai dengan perjanjian
antara emiten dengan penjamin emisinya. 2 Kesempatan kedua pada pasar sekunder
secondary market, yaitu kesempatan setelah saham perusahaan terdaftar
listed di bursa.
Investor berasal dari berbagai lapisan masyarakat karena itu tujuan modalnya pun berbeda-beda. Berdasarkan tujuan
investasi maka investor dapat dibedakan dalam empat kelompok, yaitu :
a Investor yang tujuannya adalah untuk memperoleh dividen.
Investor ini mengincar perusahaan yang sudah stabil yang menjamin keuntungan yang relatif stabil.
b Investor yang bertujuan berdagang.
Harga saham seringkali mengalami perubahan tergantung kekuatan penawaran dan permintaan. Perubahan harga
tersebut membuat beberapa pemodal mengambil posisi sebagai pedagang yang memperdagangkan saham-saham
di bursa. Tujuan utama pembelian saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih positif harga beli
dengan harga jual capital gain. Mereka membeli saham
pada waktu harganya turun dan menjualnya kembali pada saat harga saham meningkat.
c Kelompok yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan.
Investasi dalam kelompok ini cenderung memilih saham perusahaan yang sudah memiliki nama dan reputasi yang
baik, posisinya dalam perusahaan adalah sebagai pemilik perusahaan
owners. c
Kelompok spekulator. Yaitu sekelompok individu yang melakukan aksi jual beli
saham berdasarkan factor-faktor spekulasi.
6. Lembaga Penunjang Pasar Modal