Lembaga Penunjang Pasar Modal

Harga saham seringkali mengalami perubahan tergantung kekuatan penawaran dan permintaan. Perubahan harga tersebut membuat beberapa pemodal mengambil posisi sebagai pedagang yang memperdagangkan saham-saham di bursa. Tujuan utama pembelian saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih positif harga beli dengan harga jual capital gain. Mereka membeli saham pada waktu harganya turun dan menjualnya kembali pada saat harga saham meningkat. c Kelompok yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan. Investasi dalam kelompok ini cenderung memilih saham perusahaan yang sudah memiliki nama dan reputasi yang baik, posisinya dalam perusahaan adalah sebagai pemilik perusahaan owners. c Kelompok spekulator. Yaitu sekelompok individu yang melakukan aksi jual beli saham berdasarkan factor-faktor spekulasi.

6. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga penunjang pasar modal merupakan lembaga yang memiliki peran strategis dalam mendorong perkembangan pasar modal dan berfungsi sebagai penunjang pasar modal. Beberapa aturan dan sifat yang berlaku di pasar modal membutuhkan lembaga penunjang khusus pasar modal. Lembaga penunjang harus memberikan jasa yang diperlukan oleh emiten atau investor. Posisi lembaga penunjang berada diantara emiten dan investor. Lembaga penunjang tersebut adalah : 29 a. Biro Administrasi Efek. Biro Administrasi Efek BAE adalah salah satu lembaga penunjang pasar modal yang memegang peranan penting dalam menyelenggarakan administrasi perdagangan efek, baik pada pasar perdana maupun pasar sekunder. Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun1995 Tentang Pasar Modal, Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencacatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. b. Kustodian Tempat Penitipan Harta Berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang-unang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pihak yang dapat menjadi Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP, 29 Iswi Hariyani dan Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal, Jakarta: Visimedia, 2010 hal. 99-110. Perusahaan Efek atau bank umum yang telah mendapat persetujuan dari Bapepam. c. Wali Amanat Trustee Wali Amanat trust agent adalah lembaga yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau sekuritas kredit. Menurut Pasal 1 angka 30 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang. Peranan Wali Amanat diperlukan dalam emisi obligasi dan sebagai pemimpin dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi RUPO. Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No. 696KMK. 0111985, Wali Amanat mempunyai tugas pokok mewakili dan melindungi kepentingan para pemegang obligasi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian perwaliamanatan. Perwaliamanatan dalam suatu emisi obligasi dapat dilakukan secara bersama-sama dalam bentuk sindikat wali amanat. Wali amanat melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1 Menganalisa kemampuan dan kredibilitas emiten. 2 Menilai sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai penjamin. 3 Memberikan nasehat yang diperlukan emiten. 4 Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan bersama emiten dan penjamin emisi efek. 5 Mengawasi pelunasan pinjaman pokok serta bunganya yang harus dipenuhi emiten tepat pada waktunya. 6 Bertindak sebagai agen utama pembayaran. 7 Terus-menerus mengikuti perkembangan pengelolaan perusahaan emiten dan lain-lainnya. 8 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh suatu wali amanat. Anggota direksi dan atau komisarisnya harus mempunyai kedudukan yang bebas, dalam arti tidak mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak dengan emiten.

7. Profesi Penunjang Pasar Modal