memanfaatkan informasi itu harus terlebih dahulu dinyatakan bersalah menurut ketentuan hukum pidana atau ketentuan pidana yang di muat dalam Undang-
Undang perbankan.
C. Hambatan Yang Di temukan Dalam Penerapan Rahasia Bank Di Bank Danamon.
Dalam penerapan ketentuan rahasia bank hingga saat ini Bank Danamon belum menemukan hambatan yang berat dalam menerapkan ketentuan-ketentuan
rahasia bank,akan tetapi bank danamon tetap mewaspadai hambatan-hambatan yang akan timbul nantinya. Seperti hal nya Bank Century atau Bank Mutiara
dalam penerapan rahasia bank nya. Pansus Hak Angket Bank Century pada Jumat 1222010 pekan lalu
menyebar untuk menelusuri data-data nasabah yang mencurigakan. Data-data nasabah yang sifatnya rahasia pun akan dibongkar oleh Pansus, meski manajemen
Bank Mutiara dulu Bank Century akhirnya menolak permintaan Pansus. Keinginan Pansus untuk membongkar-bongkar data rahasia nasabah itu
ternyata sempat menimbulkan keresahan nasabah lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan ‘masa lalu’ Bank Mutiara.
Nasabah Bank Mutiara sempat resah ketika Pansus Hak Angket Bank Century meminta manajemen untuk membuka data-data yang terkait kerahasiaan
bank. Namun, hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya rush penarikan dalam jumlah besar dapat dibendung oleh manajemen dengan melakukan imbauan
secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
“Alhamdulillah, diseluruh cabang-cabang Mutiara tidak ada rush, mereka sempat resah dan menanyakan hal-hal yang terjadi. Salah satunya saat Pansus
datang ke Denpasar kemarin,” ujar Direktur Utama Bank Century, Maryono ketika berbincang dengan detik Finance pekan lalu. Maryono menjelaskan, cukup
banyak nasabah yang menanyakan langsung kepada manajemen soal keinginan Pansus membuka data nasabah tersebut.“Mereka menanyakan soal data-data yang
diminta Pansus, namun semua sudah dijelaskan oleh pihak bank Mutiara dan nasabah-pun sudah tenang saat ini,” tambah Maryono.
Sebelumnya, Pansus Hak Angket Bank Century yang datang ke bank Century cabang Denpasar, Bali meminta manajemen setempat untuk memberikan
data 50 deposan bank Century karena disinyalir terdapat penyimpangan. Namun manajemen setempat tidak memberikan data-data tersebut karena terbentur oleh
undang-undang perbankan. Maryono mengimbau kepada para nasabah untuk tetap tenang dan tidak
panik karena bank Mutiara sama halnya dengan bank-bank lain dimana tetap berpegang teguh kepada undang-undang perbankan.“Pansus hanya proses politik
dan Bank Mutiara saat ini beroperasi normal dimana tetap mengedepankan dan menerapkan undang-undang perbankan,” tuturnya.
Namun, lanjut Maryono, manajemen tetap mendukung Pansus dalam menjalankan tugasnya yakni membongkar aliran dana bailout Bank
Century.“Proses Pansus tetap kita dukung namun kita tidak bisa menyerahkan begitu saja jika itu menyangkut kerahasiaan bank,” tegas Maryono.
Universitas Sumatera Utara
Manajemen akan memenuhi apa yang diminta Pansus jika memang tidak melanggar undang-undang perbankan yang ada.“Seperti misalnya mendapatkan
izin dari Bank Indonesia BI ataupun melalui keputusan pengadilan dan penyitaan,” tegasnya. Maryono juga menepis tudingan jika tidak diberikannya
data-data yang diminta Pansus karena manajemen menutupi sebuah kebenaran atau suatu penyimpangan.
“Kita sangat terbuka dan tidak ada maksud sama sekali untuk menutup- nutupi, hanya mekanismenya saja yang harus jelas sehingga manajemen tidak
melanggar undang-undang perbankan dalam membuka sebuah data dimana menyangkut kerahasiaan bank,” tutup Maryono.
Seperti diketahui, Pengertian dasar tentang Rahasia Bank RB dirumuskan di dalam pasal 1 angka 28 UU 1098 tentang Perbankan, sebagai:
“segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya”. Sementara RB dirumuskan dalam pasal 40
sebagai:”Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
Yang wajib untuk merahasiakan adalah Direksi, Komisaris, pegawai bank dan pihak terkait. Ancaman terhadap hal itu diuraikan oleh pasal 47 1: “Barang
siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari Pimpinan Bank Indonesia dengan sengaja memaksa bank atau Pihak Terafiliasi untuk memberikan
keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 4 tahun serta denda
sekurang-kurangnya Rp 4 miliar dan paling banyak Rp 8 miliar.
Universitas Sumatera Utara
Sementara Pansus Hak Angket pun juga ngotot menyita data-data nasabah. Ketua Pansus Gayus Lumbuun sebelumnya mengatakan, sesuai dengan pasal 19
UU No 6 Tahun 1954 tentang penetapan hak angket yakni pendiri hak angket diberikan wewenang untuk memanggil secara paksa. Hal itu dilakukan untuk
menyerahkan bukti-bukti yang diinginkan oleh Pansus.Sedangkan pasal 17 UU No 6 tahun 1954 berisi kepada yang membangkang dalam proses kelancaran dan
menghalangi tugas Pansus untuk mendapatkan data dan fakta maka akan dilakukan penyanderaan.
“Sesuai dengan pasal ini akan melakukan penyanderaan 100 hari kepada pihak-pihak yang tidak memberikan data,” ungkapnya di Denpasar pekan
lalu.Manajemen Bank Mutiara sebelumnya bernama Bank Century tetap bersikeras tidak akan memberikan data-data nasabah yang menyangkut
kerahasiaan bank. Hal tersebut dilakukan karena pihak Bank Mutiara tidak ingin melanggar undang-undang perbankan.
“Itu data-data yang diminta Pansus Hak Angket Bank Century menyangkut kerahasiaan bank, kami tidak bisa menyerahkan karena terbentur
undang-undang perbankan,” ujar Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Sabtu 13022010.
Sebagaimana diketahui Pengertian dasar tentang Rahasia Bank RB dirumuskan di dalam pasal 1 angka 28 UU 1098 tentang Perbankan, sebagai:
“segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya”. Sementara RB dirumuskan dalam pasal 40
Universitas Sumatera Utara
sebagai:”Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
Yang wajib untuk merahasiakan adalah Direksi, Komisaris, pegawai bank dan pihak terkait. Ancaman terhadap hal itu diuraikan oleh pasal 47 1: “Barang
siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari Pimpinan Bank Indonesia dengan sengaja memaksa bank atau Pihak Terafiliasi untuk memberikan
keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 4 tahun serta denda
sekurang-kurangnya Rp 4 miliar dan paling banyak Rp 8 miliar.“Jadi kalaupun Pansus tetap menginginkan data-data tersebut maka bagaimana cara untuk
memenuhi permintaan mereka tanpa melanggar undang-undang perbankan,” tambah Maryono.
Manajemen Bank Mutiara akan memberikan data-data tersebut jika ada ijin dari Bank Indonesia BI. “Kami bukan berniat untuk menutup-nutupi dengan
tidak memberikan data nasabah. Hanya mekanismenya saja agar tidak terbentur undang-undang yang sudah ada,” tegas Maryono.Maryono mengatakan,
manajemen Bank Mutiara selalu mendukung kepentingan dan keinginan Pansus dalam mengusut tuntas kasus Bank Century namun perlu diketahui juga Bank
Mutiara saat ini merupakan sebuah bank yang diatur oleh undang-undang perbankan seperti halnya bank-bank lain.“Itu yang kita kedepankan, namun
demikian kita tetap mendukung proses Pansus ini,” tandasnya. Sebelumnya, Pansus Hak Angket Bank Century meminta data terkait
aliran dana dari rekening Bank Century Pusat ke 50 rekening Bank Century
Universitas Sumatera Utara
cabang Denpasar. Bank Century Denpasar tak mau membuka data rahasia nasabah dikarenakan terbentur undang-undang perbankan.
Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional Perbanas juga sebelumnya menghimbau Pansus agar tidak bertabrakan dengan undang-undang yang telah
ada.“Rahasia bank sangat sensitif dan sangat sakral mohon dihormati, apalagi yang membuat sebuah undang-undang adalah DPR,” ujar Ketua Umum Perbanas
Sigit Pramono kemarin.Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional Perbanas menilai tindakan Pansus Hak Angket Kasus Bank Century sangat berlebihan.
Tindakan Pansus yang meminta data-data deposan besar di Bank Century saat ini Bank Mutiara dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri
perbankan Indonesia. “Pansus harus menghormati hukum yang berlaku di Indonesia dengan
menghormati rahasia bank yang merupakan roh dari bangunan kepercayaan. Jika mereka meminta data-data deposan besar disebuah bank maka akan sangat
berbahaya. Bisa-bisa masyarakat tidak lagi menyimpan dananya di bank,” ujar Ketua Perbanas Sigit Pramono.Sigit menambahkan, jika sebuah bank membuka
data-data mengenainasabahnya maka pejabat bank tersebut bisa dikenakan tindak pidana. “Baik komisarisnya, direksi maupun pejabat bank tersebut,” tuturnya.
Sebelumnya, Pansus Hak Angket Bank Century meminta data terkait aliran dana dari rekening Bank Century Pusat ke 50 rekening Bank Century
cabang Denpasar. Bank Century Denpasar tak mau membuka data rahasia nasabah dikarenakan terbentur undang-undang perbankan.“Kita sangat mendukung sikap
Universitas Sumatera Utara
Bank Century yang tidak memberikan data-data tersebut dan itu adalah tindakan yang benar,” tegas Sigit.
Jika Pansus masih bersikukuh untuk mendapatkan data tersebut, Sigit mengatakan Pansus harus mendapatkan izin dari Bank Indonesia BI atau
mempunyai keputusan hukum yang sah. “Tidak bisa main paksa begitu saja. Kita saja menghormati Pansus, maka Pansus-pun harus menghormati ketentuan yang
berlaku,” kata Sigit.Sigit mengimbau, agar yang dilakukan Pansus tidak bertabrakan dengn undang-undang yang telah ada. “Rahasia bank sangat sensitif
dan sangat sakral mohon dihormati, apalagi yang membuat sebuah undang- undang adalah DPR,” tandasnya.
Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional Perbanas dan Ikatan Bankir Indonesia IBI menyayangkan sikap Panitia Khusus Hak Angket Khasus Bank
Century yang memaksa pegawai Bank Century-sekarang Bank Mutiara-untuk menyerahkan data nasabah.Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono menilai
tindakan Pansus sangat berlebihan, sehingga bisa meruntuhkan kepercayaan nasabah untuk menempatkan dananya di perbankan.
“Kami meminta Pansus menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Kalau mereka meminta data deposan besar akan sangat berbahaya. Masyarakat
bisa takut menaruh dananya di bank,” ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, malam ini.
Ketua Umum IBI Agus Martowardojo menghargai proses politik yang dijalankan Pansus Hak Angket Bank Century. Namun, sambungnya, Pansus juga
harus menghargai tatanan hukum yang berlaku di Indonesia.“Jangan sampai
Universitas Sumatera Utara
hukum yang berlaku dilanggar. Ini akan berdampak buruk kepada industri perbankan nasional,” katanya.Dalam kesempatan itu juga hadir Sekjen Perbanas
Farid Rahman, Wasekjen Perbanas Erman A. Zahiruddin, Bendahara Perbanas Lisawati, Kepala Bidang Kehumasan Perbanas Suwartini dan Kepala Bidang
Hukum Perbanas Anika Faisal.Sebelumnya Pansus Hak Angket Kasus Bank Century telah melakukan investigasi dan rekontruksi terhadap proses
penyelamatan bank yang berganti nama menjadi Bank Mutiara. Pansus juga melakukan klarifikasi ke kantor cabang Bank Mutiara dan meminta data sejumlah
nasabah. Akan tetapi dalam perkembangan lanjut Republik Indonesia sendiri siap
buka-bukaan informasi pajak dan rahasia bank kepada dunia internasional sesuai dengan kesepakatan G20 di Toronto.
Inspektur Jenderal Hekinus Manao menjelaskan kesepakatan antara negara-negara G20 terkait keterbukaan informasi pajak dan rahasia bank
merupakan suatu kesepakatan yang positif.Pasalnya, informasi pajak yang tertutup memberi peluang adanya penyelundup-penyelundup pajak antar negara. Begitu
juga dengan rahasia perbankan di mana negara-negara yang terlalu tertutup menutupi rahasia bank menjadikan negara-negara tersebut berpotensi untuk
menimbulkan kegoncangan bisnis keuangan.Itu konotasi semula dari apa yang disebut non cooprative juridiction, negara yang cenderung tidak mau kerjasama
dalam keterbukaan.
Universitas Sumatera Utara
Pada intinya, lanjut Hekinus, Indonesia setuju dengan rekomendasi tersebut karena dapat mencegah para penyelundup pajak masuk ke Indonesia baik
dari tax haven country maupun transfer pricing. Kita setuju, kita siap, kita dukung pertukarkan informasi dan sudah mulai
pada akhir tahun lalu, dan tahun ini kita sudah bersedia dia akses. Sudah mau memberikan informasi tentang perpajakan kalau memang diperlukan. Jadi kita
justru melihat ini sebagai suatu keuntungan karena kebanyakan yang melakukan penggelapan atau penyelundupan itu justru perusahaan-perusahaan tertentu yang
suka mengelabui kita dari segi kewajiban pajaknya di Indonesia, ujarnya. Selain itu, dengan adanya definisi yang jelas mengenai non cooperative
juridiction, tambah Hekinus, negara-negara dunia bisa langsung tunjuk jika terjadi permasalahan akibat tertutupnya informasi mengenai pajak dan bank ini.Tidak
pernah diidentifikasi negara mana, cuma dengan stigma atau dengan istilah itu nanti ada upaya ada untuk unjuk hidung negara-negara yang tidak mau kooperatif
itu, ujarnya. Hekinus mengungkapkan hukuman dari negara yang tergolong non
cooperative juridiction berupa anggapan negatif terhadap negara tersebut sehingga dapat mempengaruhi investasi terhadap negara tersebut.
Dikucilkan, bisa dianggap negatif, mungkin tidak langsung. Intinya kalau kita dianggap negatif investasi tidak akan masuk, investasi susah kita promote
gitu, ujarnya. Namun, Hekinus menyatakan Indonesia minta penangguhan waktu
sehingga pihak G20 tidak serta merta memberikan cap negara non cooperative
Universitas Sumatera Utara
juridiction kepada Indonesia. Pasalnya, untuk membuka informasi pajak dan bank tersebut dibutuhkan revisi Undang-Undang yang mengaturnya.
Pada dasarnya kita setuju semua,cuma kita minta fleksibilitas waktu karena misalnya anti money laundring di kita sudah punya Undang-Undang, tetapi
memang kita masih perlu perbaikan. Perbaikannya itu sekarang masalah di DPR. Kemudian masalah kerahasiaan bank, itu juga harus mengubah UU perbankan
tentang bank umum. Jadi kita minta fleksibilitas waktu gitulah, ujarnya. Untuk menyelesaikan perbaikan UU tersebut, Hekinus menyatakan
Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan segera membentuk working group.Pak Menteri sudah menekankan bahwa kita perlu working group yang
lebih intensif menanggapi topik-topik yang dibahas di G20 dan saya kira arahan Pak Menteri itu mudah-mudahan kita lakukan segera karena ini bukan hanya
Kemenkeu kan, artinya harus mengajak banyak pihak,masyarakatnya. Kalau anti money laundring sudah di sana DPR. Nah kerjasama BI, PPATK, dan Polri.
Kalau yang kerahasiaan bank itu pasti BI dan kemenkeu. Nanti akan ada pertemuan persiapan, tukasnya.
D. Solusi Yang Ditawarkan Pihak Bank Danamon Dalam Penerapan Rahasia Bank.