Sistem Dan Prosedur Rahasia Bank Pada Bank Danamon Cabang Medan.

Mengenai kekuasaan kehakiman yang merdeka ini lebih lanjut ditentukan dan dijamin oleh TAP MPR No. IIIMPR1978 yang mengemukakan : “Mahkamah Agung adalah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman yang dalam pelaksanaan tugasnya, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh-pengaruh lainnya.” Ketentuan pasal 42 No.10 Tahun 1998 yang menentukan bahwa hakim harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Menteri Keuangan melalui Ketua Mahkamah Agung untuk dapat memperoleh keterangan dari bank tentang keadaan keuangan terdakwa yang menjadi nasabah bank dari bank bersangkutan menunjukkan bahwa kekuasaan kehakiman telah dicampuri pemerintah. Jelas, karena pasal 42 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka seharusnya di ubah.

B. Sistem Dan Prosedur Rahasia Bank Pada Bank Danamon Cabang Medan.

Penerapan sistem dan prosedur rahasia bank pada seluruh bank yang beroperasi di Indonesia termasuka Bank Danamon sepenuhnya mengacu pada Undang-Undang Perbankan yaitu Undang-Undang No.7 Tahun 1992 yang disempurnakan dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998. Kerahasiaan bank menjadi syarat mutlak bagi perlindungan kepentingan hukum nasabah. Na kepentingan hukum nasabah. Nasabah pada prinsipnya, menyimpan dana pada suatu bank adalah dalam rangka pengamanan keuangannya Universitas Sumatera Utara di samping tujuan lain yakni agar perkembangan nilai value uang akibat inflasi tetap dapat disesuaikan melalui jasa bunga yang diberikan oleh bank. Adalah merupakan hak nasabah karena itu pula merupakan kewajiban bank untuk senantiasa merahasiakan informasi mengenai rekening keuangan nasabahnya. Bank Swiss, misalnya adalah bank yang paling ketat dalam menjaga kerahasiaan keuangan nasabahnya. Itu sebabnya pada awal penyidikan kasus korupsi mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto, waktu itu Habibie mengutus Menteri Kehakiman Muladidan Jaksa Agung Andi Muhammad Ghalib, untuk mengetahui jumlah simpanan orang nomor satu di Indonesia itu, ternyata pihak bank hanya memeberikan informasi diplomatis, namun tidak untuk substansi pemeriksaan sesungguhnya, yakni berapa besar jumlah simpanan keluarga cendana itu pada bank yang bersangkutan. Adalah merupakan “pukulan balik” pada saat Andi M.Ghalib di swiss, justru ICW yang diketuai oleh Teten Masduki, justru membongkar jumlah simpanan mantan Jaksa Agung itu pada beberapa rekening banknya di Indonesia. Andi M.Ghalib sendiri turut memperotes bank yang bersangkutan, artinya ia sendiri keberatan atas pembeberan rekeningnya kepada khalayak. Memang menjaga kerahasiaan bank adalah merupakan tuntutan professional. Bagi nasabah keadaan keuangannya pun perlu mendapatkan keamanan, perlindungan dan kepastian hukum. Posisi keuangan nasabah pada bank yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk dibeberkan kepada khalayak yang tidak ada sangkut pautnya dengan kekayaan nasabah. Universitas Sumatera Utara Dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992, justru penegasan tentang batasan rahasia bank ini ditekankan dari aspek keuangan nasabah, sebagaimana ditentukan oleh pasal 1 butir 16 dan pasal 40 ayat 1. Meskipun dalam ketentuan tersebut ada kata-kata “hal lain di samping keadaan keuangan”, tetapi tetap saja dimaksudkan adalah tentang keadaan nasabah, jadi tidak menyangkut keadaan bank yang bersnagkutan. Siapa sebenarnya yang oleh undang-undang diwajibkan untuk menjaga rahasia bank ? pasal 47 ayat 2 Undang-Undang No.7 Tahun 1992 memberikan jawaban, yaitu: 1. Anggota Dewan Komisaris 2. Direksi Bank 3. Pegawai Bank 4. Pihak Terafiliasi Pihak terafiliasi meliputi : a. Anggota Dewan Komisaris atau pengawas, direksi, pejabat atau karyawan bank b. Anggota pengurus, badan pemeriksa, direksi pejabat atau karyawan bank, khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Pihak yang memberikan jasanya kepada bank yang bersangkutan termasuk konsultan, konsultan hukum, akuntan publik, penilai. d. Pihak yang berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia turut mempengaruhi pengelolaan bank. Universitas Sumatera Utara Menurut hemat penulis sebenarnya ada pihak-pihaklain yang juga wajib untuk menjaga rahasia bank, yang mereka-mereka ini mengetahuinya berdasarkan kewenangan yang diperkenankanoleh undang-undang seperti : Pejabat Bank Indonesia, Pejabat Perpajakan, para aparat penegak hukum yang memeriksa perkara baik perdata maupun pidana yang berhubungan dengan nasabah atau bank yang bersangkutan, pihak bank lain yang mendapatkan informasi dari bank berdasarkan ketentuan pasal 44 Undang-Undang Perbankan No.7 Tahun 1992. Gerak denyut kehidupan dunia perbankan sangat ditentukan oleh nasabah. Bank tidak dapat bertahan hidup tanpa nasabah. Oleh karena itu menjaga agar nasabah merasa aman dalam menempatkan dananya pada bank yang bersangkutan adalah kunci mutlak kesuksesan usaha perbankan. Tingkat atau kader keprofessionalan Anggota Dewan Komisaris, Direksi Bank, pegawai bank dan pihak terafiliasi menjadi sangat penting. Bagi Bank Duta Cabang Medan, selamanya tetap mengacu pada ketentuan undang-undang dan kebiasaabn yang berlaku pada bank yang bersangkutan. Selama ini para penyetor tidak diperkenankan untuk menanyakan posisi keuangan nasbah, itu hanya dapat di berikan jika atas permintaan nasabah itu sendiri, permintaan melalui telepon juga dipenuhi sepanjang hal itu atas permintaan nasabah. Posisi keuangan nasabah dilaporkan secara berkala setiap bulannya kepada nasabah secara tertulis dan dimasukkan ke dalam amplop tertutup untuk kemudian dikirimkan kepada nasabah yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara Hanya saja yang luput dari perhatian bank, apakah tidak ada kemungkinan terjadi “sabotase” pada saat pengiriman informasi itu justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengetahui kondisi keuangan nasbah yang bersangkutan. Berdasarkan wawancara penulis, ternyata hal itu belum menjadi perhatian khusus pihak Bank Danamon. Ada kesan seolah-olah hal itu tidak begitu penting, karena belum ada keberatan dari pihak nasabah atas peristiwa yang demikian itu. Lagi pula peristiwa semacam itu menurut keterangan pihak Bank Danamon Cabang Medan belum pernah terjadi. Banyak sekali kemungkinan-kemungkinan kerugian pihak nasabah, jika kerahasiaan keuangannya pada bank tempat ia menyimpan uangnya diketahui oleh publik. Apalagi informasi itu berkaitan dengan upaya “pemerasan” yang dilakukan ioleh pihak-pihak yang memanfaatkan informasi itu secara illegal. Tidak dapat dipungkiri, era hukum yang tidak tegak sebagaimana mestinya, orang-orang yang memanfaatkan informasi keuangan nasabah akan bebas untuk memanfaatkan informasi itu untuk kepentingannya sendiri. Apalagi saat ini tidak ada aturan yang tegas mengenai sanksi yang akan diterapkan terhadap orang yang memanfaatkan informasi kerahasiaan bank. Begitu longgarnya sanksi hukum terhadap mereka, hanya saja apabila akibat pembeberanterhadap informasi itu menyebabkan timbulnya kerugian pada pihak nasabah, nasabah dapat menggugat yang bersangkutan melalui kategori perbuatan melawan hukum onrechtmatige daad berdasarkan ketentuan pasal 1365 kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Hanya saja pihak yang Universitas Sumatera Utara memanfaatkan informasi itu harus terlebih dahulu dinyatakan bersalah menurut ketentuan hukum pidana atau ketentuan pidana yang di muat dalam Undang- Undang perbankan.

C. Hambatan Yang Di temukan Dalam Penerapan Rahasia Bank Di Bank Danamon.