2.1.7 Teori Belajar yang Mendasari Model Think Talk Write dengan media visual
Teori belajar yang mendasari model pembelajaran Think Talk Write dengan media
visal adalah
teori belajar
konstruktivisme. Belajar
menurut konstruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan
pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pngertian yang sudah dimilikinya, sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda
dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih memahami
belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya.
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan
hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir filosofi pembelajaran
konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-
konyong. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih
pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
2.1.8 Hubungan Antara Model Think Talk Write dengan media visual
dengan Aktivitas Siswa dan Keterampilan Menulis Deskripsi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Berdasarkan pada karakteristik model dan teori konstruksivisme, peneliti berasumsi bahwa terdapat hubungan yang positif antara model Think Talk Write
dengan media visual dengan aktivitas siswa dan keterampilan menulis deskripsi. Semakin baik model Think Talk Write dengan media visual, semakin baik
aktivitas dan keterampilan menulis deskripsi siswa, begitupun sebaliknya. Sehingga model concept sentence berbantuan flash Think Talk Write dengan
media visual diprediksikan mampu meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis deskripsi siswa.
Model Think Talk Write dengan media visual didasarkan pada teori konstruksivisme. Belajar menurut konstruktivisme adalah suatu proses
mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pngertian yang sudah dimilikinya, sehingga pengetahuannya dapat
dikembangkan. Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Beda dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih
memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan
pengalamanya. Model Think Talk Write merupakan model pembelajaran yang dimulai dengan berfikir melalui bahan bacaan menyimak, mengkritisi, dan
alternatif solusi, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi. Sintaknya adalah: informasi,
kelompok membaca-mencatat-menandai, presentasi, diskusi, dan melaporkan. Dengan menunjukkan gambar pada sebuah LCD siswa akan merasa tertarik untuk
mendeskripsikan sebuah obyek. Model pembelajaran Think Talk Write dengan media visual merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk berfikir,
mengmukakan pendapat, dan menyampaikan dengan bahasa tulis yang dibantu dengan gambar yang ditayangkan pada LCD. Dengan demikian model Think Talk
Write dengan media visual dapat memudahkan siswa dalam mendeskripsikan sebuah obyek, pembelajaran lebih menarik, dan tercipta pembelajaran yang
kondusif.
2.1.9 Komponen-komponen penilaian keterampilan menulis karangan