Hakikat bahasa Indonesia Kajian Teori

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat bahasa Indonesia

2.1.1.1 Pengertian bahasa Indonesia Kentjono dalam solchan, 2008:1.3 bahasa merupakan system lambing bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota social untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri. Santoso 2009:1.2 menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni sistematik, mana suka, ujar manusiawi, dan komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa diatur oleh sistem, yaitu sistem bunyi dan sistem makna. Bahasa disebut mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar. Tidak ada hubungan logis antara bunyi dan makna yang disimbolkannya. Bahasa juga disebut sebagai ujaran karena media bahasa yang terpenting adalah bunyi walaupun kemudian ditemui ada juga media tulisan. Sedangkan bahasa disebut manusiawi karena bahasa menjadi berfungsi selama manusia yang memanfaatkannya, bukan makhluk lainnya. Bahasa adalah sebuah system. Artinya, bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara tak beraturan melainkan sebaliknya. Bahasa adalah sejumlah unsur yang berkumpul secara beraturan. Unsur-unsur bahasa itu diatur. Bahasa terbentuk oleh suatu aturan atau kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata bentuk, maupun kalimat. Rosdiana 2011:1.4 Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang bertujuan untuk penyatu keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam kegiatan manusia. Jadi, bahasa sangat penting bagi kehidupan manusia. 2.1.1.2 Fungsi bahasa Jakobson dalam Rosdiana, 2011:1.18-1.20 membagi fungsi bahasa atas enam macam fungsi yaitu: 1. Fungsi emotif Bahasa digunakan dalam mengungkapkan perasaan manusia. 2. Fungsi konatif Bahasa digunakan untuk memotivasi orang lainagar bersikap dan berbuat sesuatu. 3. Fungsi referensial Bahasa digunakan sekelompok manusia untuk membicarakan suatu permasalahan dengan topik tertentu. 4. Fungsi puitik Bahasa digunakan untuk menyampaikan suatu amanat atau pesan tertentu. Bahasa mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan kemauan, dan tingkah laku seseorang. 5. Fungsi fatik Bahasa digunakan manusia untuk saling menyapa sekadar untuk mengadakan kontak bahasa mempersatukan anggota-anggota masyarakat. Sejalan dengan pendapat di atas, Hallyday dalam Faisal, 2007:1.7 mengemukakan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan sebagai berikut: 1. Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu. 2. Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain. 3. Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. 4. Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. 5. Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan Menurut dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain, menyampaikan pesan pada orang lain, dan mengungkapkan perasaan pada orang lain. 2.1.1.3 Fungsi bahasa Indonesia Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi khusus yang sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia. Fungsi tersebut antara lain: 1 Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, artinya bahasa mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia. 2 Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita harapkan mampu mewakili jati diri bangsa Indonesia. 3 Sebagai bahasa nasional, yaitu alat perhubungan antar suku 4 Sebagai alat pemersatu yaitu menjadi perekat suku, agama, rasa dan budaya sehingga antar anggota bangsa ini tetap akan bersatu. Doyin dan Wagiran, 2009:5 Sependapat dengan pernyataan di atas, Santoso 2009:1.6 mengemukakan bahwa setiap bahasa memiliki fungsi khusus, yaitu : 1 Alat untuk menjalankan administrasi Negara. Fungsi ini terlihat dalam surat-surat resmi, surat keputusan, peraturan dan perundang-undangan, pidato dan pertemuan resmi. 2 Alat pemersatu berbagai suku yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda 3 Wadah penampung kebudayaan. Semua ilmu pengetahuan dan kebudayaan harus diajarkan dan diperdalam dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai medianya. Dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa Indonesia yaitu: sebagai alat pemersatu bangsa antara beberapa suku yang berbeda-beda budayanya, digunakan sebagai identitas suatu negara, dan menyatukan berbagai perbedaan agama dan ras suatu daerah sehingga antar anggota tetap akan bersatu.

2.1.2 Keterampilan Menulis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

0 12 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01

15 135 234

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA PUZZLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IVA SDN 1 KRACAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE THINK-TALK-WRITE PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH 23 SURABAYA.

1 1 90

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SDN KOWANGAN TEMANGGUNG

0 0 81

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62