2.3 Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris yang telah diuraikan maka, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan skema berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Kondisi Awal
1. Guru menggunakan metode ceramah
2. Siswa kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran 3.
Siswa kesulitan dalam menulis karangan deskripsi 4.
Siswa merasa bosan dengan pembelajaran menulis Pemilihan tindakan dengan menggunakan model
Think talk writedengan media visual, langkah- langkahnya yaitu :
1. Dengan menggunakan LCD guru menjelaskan
materi tentang karangan, jenis-jenis karangan, dan karangan deskripsi dengan menunjukkan contoh-
contoh karangan
2. Dari penjelasan tersebut siswa diberi pertanyaan
mengenai penjelasan guru 3.
Siswa diberi lembar kerja yang berisi tentang permasalahan untuk dikerjakan
4. Secara individu siswa membuat catatan kecil
tentang lembar kerja yang sudah mereka kerjakan untuk di diskusikan.
5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang heterogen,
setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa. 6.
Siswa secara berkelompok berinteraksi dengan teman untuk membahas isi catatan. talk
7. Siswa mengkontruksi secara individu dengan
menulis hasil diskusinya ke dalam bahasanya sendiri write
8. Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi
kelompok, sedangkan kelompok lain menanggapi Pelaksanaan
tindakan
Kondisi Akhir
1. Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa
meningkat 2.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat 3.
Hasil belajar siswa meningkat
Penjelasan bagan di atas adalah sebagai berikut: Kondisi awal
: Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa merasa bosan pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
menulis karangan deskripsi, dilihat dari antusias siswa yang kurang dalam pembelajaran.
Pelaksanaan tindakan: Peneliti menggunakan model Think Talk Write dengan
media visual dalam pembelajaran. Model pembelajaran Think-Talk-Write TTW didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Dalam
model pembelajaran ini, siswa didorong untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Metode ini merupakan metode yang
dapat melatih kemampuan berpikir dan menulis siswa.Dengan menerapkan model pembelajaran think talk write dengan media visual, maka siswa akan merasa
senang dan tertarik dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi sehingga akan memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Siswa akan
mengetahui dengan baik hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis. Siswa juga akan mengetahui cara yang benar dalam menulis karangan deskripsi. Selain
itu dengan model pembelajaran think talk write dengan media visual, proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan deskripsi akan
menjadi menyenangkan. Guru menjadi fasilitator sekaligus motivator yang bertugas untuk memfasilitasi siswa dan membangkitkan motivasi siswanya dalam
menulis karangan deskripsi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model think talk write
dengan media visual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi sehingga hasil belajar siswa yang diperoleh juga akan semakin meningkat.
Kondisi Akhir: Melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Writedengan
media visual didapatkan bahwa aktivitas siswa meningkat, keterampilan menulis deskripsi siswa meningkat, dan hasil belajar siswa juga meningkat.
2.4 Hipotesis Tindakan