Hubungan Informasi tentang JKN dengan Kemauan Membayar Iuran

88

5.1.6. Hubungan Informasi tentang JKN dengan Kemauan Membayar Iuran

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Mandiri Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa informasi bukan determinan kemauan membayar iuran peserta JKN mandiri. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Chi-square dengan nilai p sebesar 0,062 lebih besar dari 0.05 0,0620,05 yang artinya tidak ada hubungan antara informasi dengan kemauan membayar iuran peserta JKN mandiri. Berdasar data di lapangan, sebagian besar responden 68,1 menerima informasi kurang baik tentang JKN. Responden pada kelompok kasus 61,2 dan kontrol 75 lebih banyak menerima informasi kurang baik. Informasi tentang JKN yang mereka terima mudah dipahami dan ada yang bersifat baik dan buruk namun kebanyakan responden mendapatkan informasi bersumber dari mulut ke mulut. Informasi yang mereka terima ini menjadi pengetahuan mereka terkait JKN dan menentukan perilaku mereka dalam memutuskan untuk mau membayar iuran yang terlebih dahulu memutuskan untuk menjadi peserta JKN. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hendriyanto 2009 bahwa tidak ada hubungan antara informasi dengan kemauan membayar dengan nilai p value 0,055. Hasil penelitiannya menunjukkan kemauan membayar terhadap pelayanan kesehatan di poli rawat jalan RSD Ciawi tidak dipengaruhi oleh jenis media informasi yang didapat pasien. Peneliti berasumsi bahwa ketika seseorang memperoleh informasi yang lengkap dari banyak pihak, mudah dipahami, serta dirasa baik dalam pemenuhan kebutuhannya, akan membuat suatu keputusan terhadap penggunaan pelayanan 89 kesehatan. Sama halnya dalam kemauan membayar, ketika seseorang mendapatkan informasi tentang JKN yang baik serta memahaminya akan membuatnya untuk menggunakan jaminan kesehatan tersebut dan memiliki kesadaran untuk membayar iuran JKN tersebut. Faktor sumber media juga mempengaruhi, semakin banyak media informasi yang memberikan informasi tentang JKN secara lengkap, semakin meningkat pengetahuan terkait JKN tersebut. Namun, media informasi serta sifat informasi itu sendiri belum bisa menimbulkan kesadaran responden untuk mau membayar iuran JKN hal ini dipengaruhi oleh faktor lain yang menjadi prioritas penting.

5.1.7. Hubungan Lokasi Geografis dengan Kemauan Membayar Iuran

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KATEGORI PESERTA MANDIRI (Studi Kasus Pasien Rawat Inap Rumah Sakit dr. Soebandi Kabupaten Jember)

16 84 80

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BUKAN PENERIMA BANTUAN IURAN (NON PBI) DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG TAHUN 2015

0 21 119

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016

0 6 110

STUDI DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL NON PBI MANDIRI KOTA Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 2 18

STUDI DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL NON PBI MANDIRI KOTA Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 1 22

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemauan Masyarkat Membayar Iuran Jaminan Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

0 0 26

Kemampuan Membayar (Ability to Pay) Masyarakat untuk Iuran Jaminan Kesehatan.

2 6 8

KEPATUHAN HUKUM PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN MANDIRI DALAM MEMBAYAR PREMI DI KOTA PADANG ARTIKEL

0 1 14