86
Menurut Notoatmodjo 2007:147, seseorang yang memiliki penyakit tertentu baik yang diderita orang tersebut maupun anggota keluarganya akan
mempengaruhi seseorang dalam perubahan perilaku hidup sehat. Berpartisipasi dalam asuransi kesehatan merupakan salah satu cara atau sikap seseorang
terhadap perilaku kesehatannya sendiri. Hasil penelitian membuktikan pendapat Murti 2000:22, yang menyatakan
seseorang akan memerlukan asuransi kesehatan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian peristiwa sakit serta implikasi biaya-biaya yang diakibatkan bagi
pasien atau keluarganya. Dengan menjadi peserta JKN, responden akan terbantu dalam mengurangi risiko dan bebab biaya yang tak dapat diprediksi dengan
membayarkan sejumlah uang kepada BPJS melalui iuran yang ditentukan.
5.1.5. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Kemauan Membayar
Iuran Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Mandiri
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga bukan determinan kemauan membayar iuran peserta JKN mandiri. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji Chi-square dengan nilai p sebesar 0,418 lebih besar dari 0.05 0,4180,05 yang artinya tidak ada hubungan antara jumlah anggota keluarga
dengan kemauan membayar iuran peserta JKN mandiri. Berdasarkan di lapangan, sebagian besar responden 81,2 memiliki
jumlah anggota yang sedikit, namun memiliki kemauan membayar yang rendah seperti pada kelompok kontrol 83,8. Rata-rata responden memiliki jumlah
anggota keluarga sebanyak 2-3 orang .
87
Unsur jumlah anggota keluarga memang menjadi aspek yang berperan dan tak dapat dibiarkan begitu saja. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, akan
semakin banyak pula kebutuhan dalam memenuhi kesehatannya. Secara otomatis pun akan semakin meningkat pula alokasi dana dari penghasilan keluarga per
bulan yang harus disediakan Adisasmita, 2008. Sejalan dengan pendapat beberapa responden bahwa mereka belum menjadi peserta dikarenakan enggan
membayar jumlah iuran yang harus dibayarkan karena semakin besar pengeluaran terhadapa biaya kesehatan ketika semua anggota keluarga wajib menjadi peserta.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Lofgren dkk 2008:3, bahwa jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi persepsi terhadap besarnya keengganan
menerima risiko atau kerugian. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, semakin besar risiko, dan semakin besar kerugian finansial yang akan dialami.
Namun berbeda dengan Babatunde dkk., membuktikan sebaliknya, semakin besar jumlah anggota keluarga, semakin menurunkan kemauan membayar seseorang,
karena jumlah iuran yang harus dibayarkan semakin besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Handayani 2013 bahwa tidak
ada hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan willingness to pay WTP atau kemauan membayar dengan nilai p value 0, 358. Diduga penyebabnya adalah
karena besar iuran yang harus dibayarkan responden tidak disebutkan secara eksplisit dalam kuesioner penelitiannya.
88
5.1.6. Hubungan Informasi tentang JKN dengan Kemauan Membayar Iuran