Populasi Penelitian Sampel Penelitian

46 1 2 3 4 5 6 pilihan iuran JKN dan membayar salah satu pilihan iuran premi.  Tidak mampu, jika dibawah pilihan iuran JKN.

3.6 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.6.1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan seluruh objek manusia, binatang percobaan, data laboratorium,dll yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan Riyanto, 2011:89. Populasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu populasi kasus dan populasi kontrol. 3.6.1.1. Populasi Kasus Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional Mandiri di Kota Semarang yang terdaftar di BPJS Kesehatan. Jumlah peserta JKN mandiri se- Kota Semarang sampai dengan bulan April 2015 sebanyak 244.207 jiwa, sehingga populasi kasus sebanyak 244.207 kasus. 3.6.1.2. Populasi Kontrol Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di Kota Semarang yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Jumlah penduduk Kota Semarang tahun 2014 sebanyak 1.672.999 jiwa sementara peserta JKN hingga April 2015 mencapai 962.407 jiwa yakni 57,5 dari jumlah penduduk Kota Semarang tahun 2014 telah menjadi peserta JKN. Sehingga populasi kontrolnya sejumlah 710.592 jiwa. 47

3.6.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan mewakili seluruh populasi dalam penelitian Soekidjo, 2010:115. Sampel pada penelitian ini juga dibedakan menjadi sampel kasus dan sampel kontrol. 3.6.2.1. Sampel Kasus Sampel kasus dalam penelitian ini adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional mandiri di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Semarang. Kriteria inklusi dan eksklusi pada sampel kasus adalah sebagai berikut: 1. Kriteria inklusi: - Responden adalah pasien yang mendapatkan pelayanan di puskesmas- puskemas sampel dan merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional mandiri - Responden telah menikah - Responden berdomisili di Kota Semarang 2. Kriteria eksklusi: - Responden menolak untuk mengikuti penelitian - Terdapat keadaan yang mengganggu penelitian ex. kecelakaan - Responden dalam tindakan khusus keadaan emergency 3.6.2.2. Sampel Kontrol Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional baik itu golongan penerima bantuan iuran PBI ataupun non-PBI termasuk peserta mandiri. Kriteria inklusi dan eksklusi pada sampel kontrol adalah sebagai berikut: 48 1. Kriteria inklusi: - Pasien yang mendapatkan pelayanan di puskesmas-puskemas sampel dan belum terdaftar sebagai peserta JKN dimanapun. - Responden telah menikah. - Responden berdomisili di Kota Semarang 2. Kriteria eksklusi: - Responden menolak untuk mengikuti penelitian - Terdapat keadaan yang mengganggu penelitian ex. kecelakaan - Responden dalam tindakan khusus keadaan emergency 3.6.3. Besar Sampel Minimal Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus besar sampel penelitian analitik kategorik tidak berpasangan, perhitungannya sebagai berikut : n = [ √ √ ] Sopiyudin Dahlan, 2009: 84 keterangan : n : besar sampel : nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan TK, jika TK 90 = 1,64, TK 95 = 1,96 dan TK 99 = 2,57 Zβ : kekuatan penelitian 80 = 0,84 P 1 : proporsi kasus P 2 : proporsi kontrol OR : odd rasio yang dianggap bermakna yang bersumber dari penelitian terdahulu. 49 Dalam penelitian ini odd rasio yang digunakan bersumber pada penelitian Damayanti, 2010 yang terdapat variabel yang sama yaitu tingkat pengetahuan dengan OR sebesar 0,4 dan memiliki P 2 = 0,45 sehingga perhitungan besar sampel sebagai berikut: P 1 = 0,24 P = = 0,345 Q = 1 – P = 1 – 0,345 = 0,655 Q 1 = 1 – P 1 = 1 – 0,24 = 0,76 Q 2 = 1 – P 2 = 1 – 0,45 = 0,55 sehingga dapat ditemukan sampelnya: n 1 = n 2 = √ √ n 1 = n 2 = √ √ 50 n 1 = n 2 = [ √ ] n 1 = n 2 = [ ] n 1 = n 2 = [ ] n 1 = n 2 = [ ] n 1 = n 2 = n 1 = n 2 = 78,7360444444= 79 sampel Jadi sampel minimal kasus sebanyak 79 responden dan sampel minimal kontrol sebanyak 79 responden. Dari hasil pengambilan sampel diperoleh jumlah sampel minimal yaitu 79 responden, dan diambil 80 responden. Dengan menggunakan rumus OR terdahulu sebesar 0,4, maka besar sampel minimal yang diperoleh adalah 79 sampel. Dari hasil pengambilan sampel minimal yaitu 79 responden dan diambil 80 responden. Dengan perbandingan 1:1 untuk kelompok kasus dan kelompok kontrol, maka besar sampel penelitian ini adalah 80 sampel kasus dan 80 sampel kontrol. Jadi jumlah sampel secara keseluruhan sebesar 160 responden.

3.6.4. Teknik Pengambilan Sampel

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KATEGORI PESERTA MANDIRI (Studi Kasus Pasien Rawat Inap Rumah Sakit dr. Soebandi Kabupaten Jember)

16 84 80

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BUKAN PENERIMA BANTUAN IURAN (NON PBI) DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG TAHUN 2015

0 21 119

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016

0 6 110

STUDI DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL NON PBI MANDIRI KOTA Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 2 18

STUDI DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL NON PBI MANDIRI KOTA Studi Deskriptif Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non PBI Mandiri Kota Surakarta yang Tercatat di BPJS Kesehatan Surakarta.

0 1 22

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemauan Masyarkat Membayar Iuran Jaminan Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

0 0 26

Kemampuan Membayar (Ability to Pay) Masyarakat untuk Iuran Jaminan Kesehatan.

2 6 8

KEPATUHAN HUKUM PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN MANDIRI DALAM MEMBAYAR PREMI DI KOTA PADANG ARTIKEL

0 1 14