67
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Gambaran Umum Kondisi Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an
Khusus Tunanetra
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang mendukung terselenggaranya pendidikan sepanjang hayat,
karena didalamnya tidak membatasi usia pada warga untuk ikut serta didalam proses pembelajaran. Sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan yang
tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Sehingga setiap warga Negara berhak mendapat ke sempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Seperti yang diungkapkan menurut Corpley, bahwa berdasarkan
berbagai sumber dari UEI UNESCO Institute for Education, Hamburg menetapkan definisi pendidikan seumur hidup sebagai berikut:
Pendidikan harus meliputi seluruh hidup setiap individu. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, penyempurnaan secara
sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidup. Mengembangkan
“self fulfillment’’ setiap individu.
Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri. Mengakui kontribusi dari semua kemungkinan pendidikan, termasuk pendidikan
informal, formal dan nonformal. Pendidikan seumur hidup hendaknya dipandang sebagai pendidikan
yang memberikan layanan terhadap perkembangan pribadi sepanjang hayat, yang merupakan pengertian perkembangan seluas-luasnya. Pondok Pesantren
Tahfidz Al-Qur ‟an Khusus Tunanetra pada saat ini mengelola program
layanan Pendidikan Nonfomal diantaranya adalah layanan program pembelajaran Al-
Qu‟an Braille, layanan program pembelajaran Al-Qur‟an Digital, dan layanan program pembelajaran Pijat Refleksi.
4.1.2 Sejarah Berdiri Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Khusus
Tunanetra
Pondok Pesantren Tahfidz Qur‟an Khusus Tunanetra merupakan Pondok Pesantren yang didalamnya khusus tunanetra. Pondok Pesantren yang
dikenal dengan nama Sahabat Mata ini yang dimotori oleh Bapak Basuki pada tahun 2008 yang dahulu pertama kali diberi nama komunitas sahabat mata dan
seiring perkembangan waktu karena komunitas ini selalu mengadakan sebuah kegiatan, ini lah yang menjadi sebab terbentuknya yayasan sahabat mata, yang
berdiri pada tahun 2010 dengan dibantu oleh teman-temannya yang tunanetra maupun yang bukan tunanetra, setelah itu timbulah inisiatifmendirikan sebuah
Pondok Pesantren yang khusus tunanetra pada tahun 2013, yang kita kenal sekarang ini Pondok Pesantren Tahfidz Al-
Qur‟an yang sedang pada tahap rintisan.
Di bawah asuhan Bapak Basuki, Pondok Pesantren Tahfizd Al- Qur‟an
mengalami perkembangan pesat dengan mengadopsi pendidikan modern serta sesuai dengan kebutuhan dan keadaan tunanetra sekarang, yang didalamnya
terdapat program kegiatan-kegiatan dan program layanan yangg selalu diadakan setiap tahunnya.
Visi Pondok Pesantren Tahfidz Al- Qur‟an Khusus Tunanetra adalah
ingin menjadi sebuah wadah yang bisa menginspirasi dan memotivasi pemanfaatan mata dengan haq, hingga mampu menjadi salah satu solusi untuk
mengobati penyakit hati sebagai modal dasar membangun insan kamil. Sedangkan Misi Pondok Pesantren Tahfidz Al-
Qur‟an Khusus Tunanetra adalah:
1. Membangun kepedulian akan mata dan kesehatannya, hingga
memunculkan satu amaliyah pemanfaatan mata sesuai dengan aturan yang haq.
2. Menggalang gerakan nyata untuk mengurangi resiko kebutaan.
3. Menyediakan alat bantu untuk aksesibilitas bagi tunanetra, hingga mereka
mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya guna membangun kemandirian.
4.1.3 Alamat Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Khusus Tunanetra