Pengertian Pendidikan Nonformal Konsep Pendidikan Nonformal

sehingga pada saat bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi perubahan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan kerusakan pada selaput jala retina dan tunanetra total. j. Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan dan lain-lain.

2.3 Konsep Pendidikan Nonformal

2.3.1 Pengertian Pendidikan Nonformal

Pendidikan Nonformal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan persekolahan yang berorientasi pada pemberian layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti pendidikan formal disekolah ataupun Pendidikan formal bisa diartikan sebagai jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal, dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nonformal, diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Untuk lebih membedakan ketiga jenis satuan pendidikan diatas maka harus ada kriteria yang lebih umum untuk dapat membedakan ketiganya. Oleh karena itu, beberapa pengertian pendidikan sebagai berikut. Napitulupu 1981 dalam Sutarto 2007:9 menyatakan sebagai berikut: Pendidikan nonformal merupakan setiap usaha layanan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolavh, berlangsung seumur hidup, dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana yang bertujuan untuk mengaktualisaasikan potensi manusia seutuhnya yang gemar belajar-mengajar dan mampu meningkatkan taraf hidupnya. Coommbs dan Ahmed 1971 dalam Sutarto 2007:10 menyatakan sebagai berikut: Pendidikan nonformal nonformal education mengacu pada… any organized educational activity autside the estab lished formal systems whwther operating separately or as an important feature of some broader activity that is intended to serve identifiable clienteles and learning objective. Pengertian ini dapat dijelaskan bahwa pendidikan nonformal merupakan aktivitas pendidikan yang terorganisir di luar sistem sekolah formal, yang dimaksudkan untuk melayani aktivitas dan tujuan belajar masyarakat. Pendidikan nonformal tidak berada dan bergerak dalam kedudukan dan latar yang statis, tetapi justru mengandung muatan energi yang proaktif. Ia harus menjadi variable pimpinan leading sector dan sekaligus variable pendukung supporting sector. Evan 1979:43 dalam Sutarto menyatakan sebagai berikut: Nonformal out of school education is any non-scohool learning where both the source and the learner have conscious intent to promote learning. Pengertian ini mengindikasikan bahwa pendidikan nonformal merupakan aktivitas belajar yang berlangsung di luar sistem persekolahan, sumber belajar maupun warga belajar memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan belajar. Sutarto 2007:2 menyatakan bahwa konsep pendidikan mengenal adanya tiga lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan pendidikan sekolah, dan lingkungan pendidikan dalam masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada tiga jalur pendidikan yaitu jalur pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal, dan jalur pendidikan informal. Pentingnya pendidikan nonformal, maka dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 26 menyebutkan bahwa: a. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danatau. Pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. b. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. c. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. d. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. e. Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

2.3.2 Tujuan Pendidikan Nonformal