komunikasi dengan maksud untuk kepentingan dalam pengumpulan data penelitian.
3.6.2 Observasi
Obervasi yang dilakukan adalah untuk mengamati secara langsung tindakan apa saja yang dilakukan pihak pengelola Pondok Pesantren dalam
memperdayakan penyandang tunanetra melalui program pembelajaran pendidikan nonformal seperti program pembelajaran Al-quran braill, Al-quran
Digital, dan Pijat Refleksi, oleh warga belajar beserta problematika yang terjadi didalamnya.
Nasution dalam Sugiyono 2009:226 mengatakan bahwa observasi adalah dasar ilmu penelitian. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Sedangkan menurut Alwasilah 2008 metode observasi ini digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari sudut pandang responden, kejadian, peristiwa, atau proses yang diamati. Peneliti dapat melihat dan menyimpulkan sendiri
pemahaman yang tidak diucapkan tacit understanding , penggunaan teori secara langsung, dan sudut pandang responden yang tidak terkuak memlalui
wawancara dan survey. Informasi dikumpulkan melalui observasi ini adalah tentang proses kegiatan belajar mengajar di mulai dari mempersiapkan
pembelajaran, kegiatan inti hingga evaluasi, Atau dengan kata lain observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala
yang tampak pada objek penelitian, Sutrisno Hadi dalam Praastowo Andi 2011:220 Peneliti mengamati setiap kegiatan yang ada, dan pencapaian di
setiap pembelajaran. Serta mendapatkan data tentang kelengkapan sarana prasarana belajar di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur
‟an Khusus Tunanetra. Observasi atau pengamatan dalam definisi lain adalah teknik perekam
dataketeranganinformasi dari tentang seseorang yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang
berlangsung, sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang tampak, apa yang dilakukan, dan apa yang diperbuatnya. Pengumpulan data melalui
observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diamati.
Peneliti menyimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi
bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat rechegking atau pembuktian terhadap informasi
atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Observasi mempunyai peran penting dalam mengungkap realita
subyek. Intensitas hubungan subyek dengan bagaimana subyek berperilaku ketika bersosialisasi dengan orang lain atau dengan peneliti ketika wawancara
maupun di luar wawancara merupakan pembanding yang baik dengan hasil wawancara dalam mengidentifikasi dinamika yang terjadi dalam diri subyek.
Berbagai pertimbangan tersebut menjadikan pilihan observasi yang dilakukan adalah jenis observasi yang terbuka, dimana diperlukan komunikasi yang baik
dengan lingkungan sosial yang diteliti, sehingga mereka dengan sukarela dapat menerima kehadiran peneliti atau pengamat. Selain itu, observasi yang
dilakukan juga merupakan observasi yang tidak terstruktur, dimana peneliti tidak mengatahui dengan pasti aspek-aspek apa yang ingin diamati dari
subyek penelitian. Konsekuensinya, peneliti harus mengamati seluruh hal yang terkait dengan permaslahan penelitian dan hal tersebut dianggap penting.
Adapun alasan peneliti menggunakan metode observasi yaitu karena dalam penelitian kualitatif ini, peneliti harus mengetahui secara langsung
keadaankenyataan lapangan sehingga data dapat diperoleh.
3.6.3 Dokumentasi