IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu global. Memuat materi geografi, sejarahh, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. IPS SD sebagai Pendidikan Global, yakni : mendidik siswa akan
kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia; menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa; menanamkan kesadaran semakin terbukanya
komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia; mengurangi kemiskinan, kebodohan, dan perusakan lingkungan.
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif
Menurut Huda 2013:101 menjelaskan bahwa salah satu asumsi yang mendasari pengembangan pembelajaran kooperatif cooperative learning adalah
bahwa sinergi yang muncul melalui kerja sama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar daripada melalui lingkungan kompetitif individual. Kelompok-
kelompok sosial integratif memiliki pengaruh yang lebih besar daripada kelompok yang dibentuk secara berpasangan.
Suprijono 2014:61 menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi,
menerima keragaman, dan pengembangan ketrampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama dan
interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan
dan reward mengacu pada derajat kerja sama atau kompetisi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan maupun reward.
Menurut Hamdani 2011:35 pembelajaran dalam kooperatif dimulai dengan informasi guru tentang tujuan-tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
untuk belajar. Fase ini diikuti dengan penyajian informasi,kemudian siswa dengan bimbingan guru bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang saling
berkaitan. Fase terakhir meliputi penyajian produk akhir kelompok atau mengetes semua yang telah dipelajari siswa, dan pengenalan kelompok dan usaha-usaha
individu. Trianto 2007: 41-42 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif
muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa bekerja
kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah. Tujuan dibentuknya kelompok ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
dapat terlibat aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat para ahli tentang pembelajaran kooperatif, dapat
dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menekankan kerjasama sebagai sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi
siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan kelompok, serta memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi dan
belajar bersama-sama.
2.1.5 Model Pembelajaran Talking Stick