37
Peduli Kesehatan
C. Menemukan Paragraf Induktif dan Deduktif
3.1 Membaca
Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.
Pada waktu kamu membaca sebuah teks wacana, di mana kamu menemukan gagasan pokoknya? Gagasan pokok setiap wacana mungkin terletak di awal, di
akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Paragraf yang baik biasanya memuat satu pokok pikiran yang terdapat pada kalimat utama, kemudian dijabarkan
dalam beberapa pikiran penjelas dalam kalimat penjelas.
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-induktif campuran.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf, kemudian dijabarkan dengan beberapa kalimat penjelas yang berada
di bawahnya. Bagan paragraf deduktif
Contoh: Kulit merupakan benteng utama tubuh manusia. Begitu terkena
panas, kulitlah yang menjadi tameng. Jika kulit sudah melepuh, panas akan merambat ke lapisan demi lapisan berikutnya. Pada luka bakar
derajat satu, kulit ari sebagian terbakar. Akibatnya, pembuluh darah terbuka dan kulit tampak memerah. Tanpa pengobatan apa pun, luka
bakar derajat satu pada kulit akan sembuh dalam satu minggu.
142 43
Kalimat Utama
1 4
2 4
3
Kalimat Penjelas
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789
38
Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program IPA dan IPS
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di akhir paragraf. Jadi diuraikan dahulu gagasan penjelas dalam beberapa kalimat
penjelas, baru menuju ke gagasan utamanya. Bagan paragraf induktif
Contoh:
Rumah sakit tipe A merupakan rumah sakit umum yang menjadi pusat rujukan tertinggi karena memiliki pelayanan
medis yang lengkap dengan tenaga dokter spesialis dan subspesialis dari semua bidang dan alat-alat pemeriksaan
laboratorium dan radiologi yang mutakhir. Pada umumnya, rumah sakit tipe A terdapat di ibu kota provinsi dan digunakan
sebagai pusat pendidikan. Rumah sakit tipe B merupakan rumah sakit yang memiliki tenaga dokter spesialis dari semua
bidang. Rumah sakit tipe C merupakan rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan dengan tenaga dokter
umum, gigi, penyakit dalam, kebidanan, bedah, dan kesehatan anak. Rumah sakit tipe ini biasanya terdapat di kabupaten atau
kotamadya. Sementara itu, rumah sakit tipe D adalah rumah sakit yang hanya memberikan pelayanan kesehatan umum dan
gigi. Indonesia sudah memiliki keempat jenis tipe rumah sakit tersebut.
3. Paragraf Deduktif-Induktif