Berlatih Pemeranan Berlatih Peran sesuai Dialog Naskah Drama

33 Peduli Kesehatan

B. Memerankan Tokoh Drama

6.1 Berbicara Sastra

Tujuan Pembelajaran: Kamu akan mampu menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai dengan watak tokoh. Pernahkah kamu menonton sebuah pementasan drama atau teater ? Apakah saat menyaksikan pementasan drama tersebut, kamu turut menjiwai para pelaku dalam membawakan cerita? Bagaimana perasaanmu? Apakah turut sedih, gembira, bahagia, kecewa, atau yang lain? Mampukah kamu bermain drama dan memerankan tokoh sesuai dengan karakternya? Untuk itu, mari kita pelajari materi ini bersama

1. Berlatih Pemeranan

Memerankan suatu tokoh drama memerlukan keahlian, keberanian, dan keterampilan. Jadi, jika kamu ingin bermain bagus, syaratnya kamu harus mampu menguasai teknik pemeranan. Sebelum bermain, berlatihlah untuk memahami Olah vokal atau suara dalam dialog, gerakan, mimik, watak, dan sifat dari tokoh yang akan kamu perankan. Dialog adalah percakapan atau kata-kata yang diucapkan oleh pemain dalam pementasan drama. Contoh: Perempuan : marah “Rupanya kau sudah menjadi gila Neraka atau Surga katamu? Di surga tak mungkin. Sebab kaulah yang menghalang- halangi aku untuk pergi ke situ kelak. Kaulah yang menyeret aku ke Neraka.” Dialog yang baik ialah dialog yang terdengar jelas artikulasinya, dimengerti penonton, dan menjiwai karakter tokohnya. Mimik adalah peniruan dengan gerak-gerik raut muka disertai anggota badan dalam mementaskan sebuah drama. Pelaku tokoh Ekspresigerakan pemain kramagung Dialog yang diucapkan wawancang 1442 443 1442 443 1442 443 1442 443 1442 443 34 Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program IPA dan IPS Contoh: Lelaki: Terkejut bangun memandang kepala yang baru datang itu dengan mata yang berkunang-kunang. “ Kau...kau ?” Dalam dialog di atas diperankan dengan mimik wajah yang terkejut, agak sedih, mata berkaca-kaca seolah akan menangis Mimik yang baik diperankan sesuai dengan petunjuk naskah drama, dijiwai dan dihayati, jelas, dan tidak ragu-ragu. Jadi, jika kamu memerankan tokoh yang sedang marah, raut mukamu hendaknya menunjukkan orang yang sedang benar-benar menampilkan ekspresi marah, muka merah, mata melotot, berkacak pinggang, alis mata dinaikkan. Demikian juga untuk peran orang yang sedih, ekspresimu harus menunjukkan orang yang benar-benar sedih. Mimik menunjukkan muka yang cemberut, mata berkaca-kaca, dan keluarkan air matamu.

2. Berlatih Peran sesuai Dialog Naskah Drama

Agar kamu dapat bermain drama dengan bagus, maka perhatikanlah hal-hal berikut ini. a. Hafalkan dan pahami teks drama yang akan kamu perankan. b. Perhatikan wawancang, kramagung, dan dialognya. - Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita. - Kramagung adalah petunjuk, perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung biasanya ditulis dengan cetak miring dan berada di dalam kurung. c. Ucapkan dialog secara ekspresif sesuai dengan jenis tokoh dan karakter yang diperankan. d. Lakukan gerak-gerik gesture anggota tubuhpantomimik sesuai dengan penghayatan perannya. e. Lakukan gerakan mimik roman muka yang sesuai dengan naskah drama. Sedih Gembira Kagum Marah 35 Peduli Kesehatan Coba kamu peragakan peran-peran berikut di depan kelas Gunakan dialog, gerak-gerik, dan mimik yang penuh ekspresif dan menjiwai karakter. Jika belum paham, mintalah bimbingan dan arahan guru teatermu 1. Seorang remaja yang sedang sedih karena ditinggal pergi oleh sahabat karibnya. 2. Seorang laki-laki dewasa yang sedang marah karena dituduh mencuri sejumlah uang yang tidak ia lakukan. 3. Seorang ayah yang sudah renta sangat gembira mendengar anak laki-lakinya diwisuda sebagai dokter dari universitas negeri terkemuka berkat usaha kerasnya. 4. Seorang pelajar yang kecewa karena hasil ulangan tidak sesuai dengan apa yang ia pikirkan. 5. Seorang pastor atau ustad menasihati umatnya yang sedang mabuk- mabukkan. 1. Bacalah kutipan naskah drama di bawah ini dengan penuh penghayatan dan penjiwaan. 2. Perhatikan dialog, gerakan, dan mimik sesuai dengan penjiwaan tokoh yang diperankan. 3. Pentaskan di depan kelas menjadi cerita yang menarik, bersama anggota kelompoknya. 4. Lakukan di depan kelas yang dinilai oleh guru. Domba-Domba Revolusi B. Soelarto Setelah lampu dinyalakan kembali, tampak lelaki bersikap seperti tadi, yakni berlutut dengan kedua belah tangannya seolah-olah memegang sesuatu, tapi perempuan tua itu sudah tak ada lagi. Secepat kilat tubuhnya seakan tersengat oleh tenaga listrik, lalu diraihnya tangannya ke dada dan berdiri dengan perlahan. Kepala menunduk. Sementara itu, masuk bilik seorang perempuan muda. Dihampirinya lelaki yang masih menelungkupi dan tidak melihatnya, lalu meletakkan tangannya di atas pundaknya Perempuan : “Mas Mas” Lelaki : Terkejut bangun memandang kepala yang baru datang itu dengan mata yang berkunag-kunang. “ Kau...kau ?” Perempuan : “Ya, mas....” Lelaki : heran “ Kau ? ...benar-benar Kau istriku?” Perempuan : mengangguk “Ya, Mas ..” Lelaki : “Bukan hantu?” 3 3 2 36 Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program IPA dan IPS 3 Perempuan : “Hantu....?” Lelaki : bangkit memegang bahu perempuan itu dan melepaskannya lagi “Tidak, tidak, kau bukan hantu. Cuma aku, aku saja” Perempuan : “Apa maksudmu ..?” Lelaki : tertawa kecil. “Tidak apa-apa Dik...” Perempuan : “Kau tidak senang melihat aku ...?” Lelaki : “Bukan begitu,...Aku senang kau datang kemari. Mana tempatmu?” Perempuan : “Tempatku jauh. . . .” Lelaki : “Jauh. . . ? di....disana ?” menuding ke atas. “Berapa kali bumi ini jauhnya?” Perempuan : Tercengang “Mas, omongmu tidak karuan” Lelaki : “Di Neraka atau di Surga?” Perempuan : marah “Rupanya kau sudah menjadi gila Neraka atau surga katamu? di surga tak mungkin. Sebab kaulah yang menghalang-halangi aku untuk pergi ke situ kelak. Kaulah yang menyeret aku ke neraka.” Lelaki : “Benar-benar, Dik.” berjalan ke arah kursi, duduk, matanya nanar memandang ke satu jurusan. Perempuan : “Bukankah salahmu melulu bahwa penghidupan kita ibarat neraka ? sehingga aku lari dari padamu, setahun yang lalu?” Lelaki : bertopang dagu, lemah “Ya...ya..Dik. Maaf, maafkanlah.” Perempuan : lunak kembali “Mas, bukan maksudku untuk membalas dendam.” Lelaki : mengangguk “Kutahu Dik, aku tahu hatimu baik. Semua ini memang salahku. Penderitaan orang tuaku. Sengsaramu. Semua aku yang menyebabkannya. Aku penjudi, peminum, penjahat, duh. Cinta kasih orang tua dan cinta kasihmu, betapa aku membalasnya? Harta benda orang tuaku habis lenyap karena aku. Habis dengan judi dan minum. Kusakiti hati ayahku, kusedihkan ibuku. Dan kau Dik, memandang perempuan muda itu ...Kau selalu bekerja keras, aku yang menghabiskan uangmu....” Diskusikan istilah-istilah berikut ini bersama kelompokmu yang terdiri dari lima anggota Gunakan kamus atau referensi yang relevan untuk mengetahui artinya. 1. Blocking 4. Antitype casting 2. Casting to emotional temperament 5. Casting to type 3. Casting by ability 37 Peduli Kesehatan

C. Menemukan Paragraf Induktif dan Deduktif