52
Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program IPA dan IPS
2. Pelaku
Pelaku adalah orang-orang yang berperan dalam suatu pementasan drama. Sutradara mengarahkan pemain untuk menampilkan karakter pelaku yang
diperankan dengan teknik tertentu, baik teknik analitik maupun dramatik. Teknik analitik, artinya sutradara menggambarkan suatu tokoh secara apa
adanya dan keseluruhan. Teknik dramatik, artinya sutradara menampilkan tokoh dengan ciri-ciri fisik tokoh, perilaku tokoh, sifat-sifat tokoh yang menonjol, dan
sebagainya. Jadi, setiap pelaku pasti memiliki watak, sifat, dan karakter masing- masing.
Sementara itu, berdasarkan perannya, pelakutokoh dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis. Masih ingatkah kamu, apa yang
dimaksud tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis? Coba kamu jelaskan
3. Dialog
Dialog adalah segala ucapan dari pelakutokoh sesuai dengan petunjuk dalam naskah drama. Percakapan atau dialog harus memenuhi dua syarat berikut.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog harus dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita
itu, apa yang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; dan harus pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para
tokoh yang berperan di atas pentas.
b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ajaran sehari-hari. Tidak ada kata yang terbuang begitu saja; para tokoh harus
berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog harus disampaikan secara wajar dan alamiah.
4. Latar
Latar adalah tempat, suasana, ruang, dan waktu terjadinya cerita dalam pementasan drama. Latarsetting pada pementasan drama meliputi latar tempat,
waktu, dan suasana budaya. a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian, seperti di rumah di
sekolah, dan sebagainya. b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian, seperti pagi hari pada
tanggal 17 Agustus 1945. c. Latar suasana budaya, yaitu penggambaran budaya yang melatarbelakangi
terjadinya adegan atau peristiwa, misalnya budaya masyarakat Betawi, Melayu, Sunda.
53
Kesadaran Masyarakat
Sebagai latihan, gurumu akan memutarkan VCD mengenai pementasan drama. Namun jika tidak ada, tutuplah bukumu kemudian dengarkanlah
pembacaan naskah drama berikut yang akan dibacakan oleh beberapa orang temanmu
Malam Jahanam
Karya Motinggo Busye
Bagian 1
Malam ini, perkampungan nelayan itu di bagian rumah Mat Kontan dan Soleman tampak sepi. Barangkali, hampir seisi kampung pergi melihat ubruk sebab bunyi
ubruk di sebelah timur begitu sayu menikam-tikam. Hanya ujung atap dan tonggak bambu rumah Soleman saja yang tampak di sebelah
kiri. Dekat tonggak bambu itu tergantung sebuah lentera yang dibantun-bantun angin yang datang dari barat. Ada sebatang ambin bangku di bawah lentera itu, biasa
dipakai oleh Soleman untuk duduk-duduk, tetapi malam ini bangku itu kosong. Sepotong rumah di hadapan rumah Soleman itulah rumahnya Mat Kontan, seorang
yang terkenal angkuh di kampung itu. Pintu rumahnya tertutup. Biasanya, di sebelah kanan pintu itu, ia duduk-duduk di sebatang ambin bambu panjang. Dengan menaiki
ambin ini, ia sering bersiul mempermainkan perkututnya yang di sangkar tergantung pada senta atapnya. Di sebelah kiri pintunya, ada beberapa pelepah kelapa teronggok.
Sebatang tiang jemuran di depan rumahnya masih disangkuti pakaian. Malam ini, perlahan-lahan pakaian itu terembus oleh bias yang berembus dari balik rumahnya
bersama kertas-kertas. Di kejauhan kelam.
Samar-samar tampak bagian ekor perahu, beberapa tiang temali perahu mengabur. Sunyi makin terasa mencekam karena suara ubruk di kejauhan itu makin menikam-
tikam.
Bagian 2
Paijah : Kurang ajar Kurang ajar Kurang ajar, si Utai sinting Matanya melihat jemuran, lalu memungutnya satu per satu, tetapi mulutnya tetap komat-
kamit. Tiba-tiba, ia dikageti oleh suara tawa Utai yang meledak. Utai
: Ampun Ampun Muncul dari kegelapan, menaruh kepala di lutut. Paijah : Setan Kemudian, ia ikut tertawa-tawa. Ayo, bawa pakaian si Kecil ini ke
jemuran Eh, edan Eh, ke jemuran Terus melatah. Eh, bukan Ke dalam Saya kira, saya mau di-cipotadi Mengambil pakaian. Saya sudah panas-
dingin.... Sambil tertawa pendek, ia masuk. Paijah : Berjalan menuju ambin di muka rumahnya, duduk, bernapas lega. Tak lama
kemudian, Utai keluar, masih tertawa-tawa.... Utai
: Si Kecil tidur lagi biarpun kepalanya panas. Karena tidak dihiraukan, lalu duduk. Dengan suara lain. He, kau anggap batu saja mulut saya, ya?
Paijah : Dengan nada mengambang Sudah masuk malam, belum juga pulang. Utai
: Siapa?
54
Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program IPA dan IPS
Paijah : Mat Kontan Utai
: Dia itu orang paling repot di kampung kita. Tidak? Tidak, ha? Paijah : Sejak pagi belum pulang.
Utai : He-eh Sejak pagi, saya belum merokok sebab dia enggak ada. Ke mana, sih, dia?
Paijah : Mestinya beli burung ke Kalianda Melengos ke gantungan sangkar di samping. Enggak cukup satu-dua ekor Diam sebentar. Kalau tidak,
mestinya pergi taruhan. Kalau tidak.... Utai : Melihat sesuatu terbang Kalau tidak, menangkap kumbang Melompat
dan berputar-putar di halaman sambil tangannya menangkap sesuatu, tetapi tidak kena-kena.
Paijah : Bangsat Orang omong benar, dia main-main. Utai : Kecewa karena tak mendapatkan Apa tadi, Mpok? Apa?
Paijah : Si Kontan, lakiku. Mat Kontan Suara tangis bayi di dalam mengagetkan Paijah.
Paijah : Duuuuh Si Kontan Kecil menangis lagi, tuh Kau, sih, ribut saja Paijah masuk. Utai kecewa, pergi perlahan menyudut rumah mengambil pelepah
daun kelapa. Berjingkat dia pergi, menghilang di balik kelam dalam siul sintingnya.
Coba, kamu analisis unsur-unsur drama di atas dengan membahas pertanyaan berikut bersama lima orang temanmu
1. Pendahuluan a. Bagaimana isi ringkas drama yang akan dimainkan?
b. Siapa saja tokoh-tokoh yang memainkan drama tersebut? c. Siapakah penulis drama tersebut?
2. Pembahasan a. Apakah isi drama itu mudah diikuti, runtun, dan masuk akal?
b. Apakah dialog-dialog yang ditampilkan pelakunya menarik, lancar, dan mengandung makna bagi para penonton?
c. Apa jenis drama yang dipentaskan, dan bagaimana karakteristik para pelakunya?
d. Apakah hubungan antara satu bagian dan bagian lain tampak serasi?
e. Apakah ada sesuatu yang tersirat atau ada suatu pesan di balik drama itu?
f. Apakah pesan itu terang-terangan, sehingga menuju ke suatu pro- paganda atau kampanye?
g. Bagaimana bahasa yang digunakan dalam dialog-dialog dalam drama itu?
1
55
Kesadaran Masyarakat
h. Apakah bahasa dalam drama itu sekaligus juga mencerminkan tokohnya?
Uraikan menurut pendapat kelompokmu disertai dengan alasan yang logis dan uraian yang jelas.
Kerjakan tugas-tugas berikut ini
1. Tontonlah pementasan drama di sekolahmu atau televisi. 2. Kemudian, analisislah drama tersebut berdasarkan unsur-unsur di atas dan
berilah komentarmu. 3. Menarik atau tidakkah ceritanya? Berikan alasan dan penjelasanmu
4. Pelajaran apa yang dapat kamu petik dari drama tersebut? 5. Tulislah ringkasan ceritanya dengan kalimatmu sendiri yang mudah dipahami.
B. Menjelaskan Hasil Wawancara