Membaca Tujuan Pembelajaran: Membacakan Teks Berita

93 Perlindungan Satwa

A. Membacakan Teks Berita

3.2 Membaca Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mampu membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik. Masih ingatkah kamu pada pelajaran yang lalu? Kamu telah belajar membacakan teks berita bukan? Untuk mengingatkanmu, sekarang mari kita pelajari lagi tentang teknik membacakan berita yang baik. Tentu kamu masih ingat hal-hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu sikap, intonasi, lafal, artikulasi, dan suara dalam membawakan berita. Untuk memudahkan teknik membacamu, berilah tanda-tanda cara membaca dalam teks berita yang akan kamu bacakan. Tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut. Beri tanda untuk jeda sebentar. Beri tanda untuk jeda agak panjang. Beri tanda untuk tekanan suara datar. Beri tanda untuk tekanan suara lembut atau menurun. Beri tanda untuk tekanan suara keras atau tinggi. Nah, sebagai latihan bacakan teks berita berikut ini 1. Berilah tanda-tanda cara pembacaannya 2. Bacakan seolah kamu sebagai pembaca berita di radio atau televisi. 3. Teman-teman yang lain memberi penilaian. Daya Tarik Kolibri Jantan Tak ada rotan, akar pun jadi. Pepatah tersebut benar-benar berguna bagi burung kolibri jantan untuk menarik minat burung- burung betina untuk diajak kawin. Burung kolibri bukan burung pengicau karena tak memiliki syrinx atau organ serupa pita suara yang menghasilkan suara merdu. Tapi, burung kolibri jantan ternyata mampu mengeluarkan siulan nyaring untuk merayu calon pasangannya. → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → → →→ → → → → → → → → → → → → → → → → → → → Gambar 5.1 Burung kolibri. Sumber: Dokumen Penerbit 1 Kerjakan di buku tugasmu 94 Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program Studi IPA dan IPS Apakah dari kepakan sayapnya yang sangat tinggi itu? Para ornitolog pakar burung masih memperdebatkan hal tersebut, sebagian masih beranggapan memang beberapa spesies bisa mengeluarkan suara dari tenggorokannya dan sebagian memprediksi dari bulu-bulu ekornya. Penasaran dengan hal tersebut, Christopher Clark dan Teresa Feo dari Mu- seum Zoologi Vertebrata, Universitas California, Berkeley, AS mempelajari spesies burung kolibri anna calypte anna. Mereka menggunakan kamera video kecepatan tinggi dan mikrofon untuk mengamati burung asli pantai timur AS itu. Sebanyak 10 burung jantan ditangkap lalu dari masing-masing tubuhnya dicabut lima buah bulu yang mewakili setiap tipe dan fungsinya. Bulu-bulu tersebut dipasang di dalam lorong angin dan diukur apakah dapat menghasilkan siulan. Kesimpulannya, siulan memang datang dari bulu-bulu terluar di ekornya. Dengan bentuk yang khas dan berukuran hanya 4 milimeter, udara di sekitarnya akan membentuk pusaran yang menghasilkan suara saat burung melakukan manuver. Clark dan Feo memprediksi, siulan dari ekor ini merupakan bentuk adaptasi. Karena organ syrinx tak berkembang dengan baik, burung kolibri memanfaatkan ekornya untuk menghasilkan sinyal rayuan. Temuan tersebut dilaporkan dalam Proceedings of the Royal Society. Sumber: sctv.news, Minggu, 3 Februari 2008 | 18:55 WIB Kerjakan latihan berikut 1. Coba kamu tulis informasi yang terdapat dalam teks berita di atas dengan bahasamu sendiri 2. Gunakan bahasa yang efektif dan mudah dipahami. 3. Bandingkan dengan teks aslinya untuk mengukur pemahamanmu 4. Bacakan kembali informasi yang kamu tulis tersebut di depan teman lain Nama Teman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Intonasi Lafal Sikap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Suara Artikulasi bck bck bck bck bck . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b = baik, c = cukup, k = kurang 2 Kerjakan di buku tugasmu 95 Perlindungan Satwa 1. Bentuk kelompok dengan anggota tiga sampai empat orang. 2. Fotokopilah teks di bawah ini. 3. Berilah tanda-tanda cara membacanya. 4. Bacakan teks berita tersebut secara berantai dan bergantian tiap anggota kelompok. 5. Simpulkan isi beritanya. Taman Safari Menambah Koleksi Pinguin Taman Safari Indonesia TSI di Cisarua, Kabupaten Bogor, kembali menambah koleksi satwanya. Kali ini berupa enam pasang atau 12 ekor pinguin humboldt speheniscus humboldti, pemberian dari Sea Life Park Tokyo, Jepang. “Mereka tiba di Indonesia 1 Februari lalu. Sekarang masih dalam pengawasan Lembaga Konservasi TSI. Ke-12 ekor pinguin itu dalam keadaan sehat. Tetapi, masyarakat umum baru bisa melihat mereka satu bulan mendatang,” kata Julius H. Suprihardo, juru bicara TSI. Ia menambahkan, dokter hewan dari Sea Life Park Tokyo, Hiroshi Takeuchi, akan berada di TSI selama satu bulan, guna memantau perkembangan adaptasi para pinguin itu di sini. Hiroshi juga akan memberi pelatihan cara merawat hewan kutub tersebut kepada para perawat pinguin TSI, yang dikepalai oleh Imam Purwadi. Menurut Julius, seperti spesies pinguin lainnya, pinguin humboldt adalah spesies burung laut yang bisa berenang. Pinguin juga dapat menahan napas sampai dua menit, untuk bisa menyelam sedalam 60 sampai 150 meter di bawah permukaan laut. Satwa ini memakan ikan atau udang. Habitat aslinya di sepanjang pantai Pasifik Benua Amerika Selatan, yang berdekatan dengan kutub selatan. Satwa ini berkembang biak dengan bertelur yang disarangkan di dalam lubang tanah dengan masa inkubasi 40 sampai 42 hari. Di habitat aslinya, pinguin tinggal 12.000 ekor. Menurut Badan Konservasi Dunia IUCN, pinguin termasuk satwa yang terancam akibat perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Di TSI enam pasang pinguin itu, yang usianya antara 12 sampai 15 tahun, ditempatkan dalam kandang dan kolam khusus dengan suhu pengatur kedinginan yang terjaga, serta air kolam dengan kadar garam yang dirancang sesuai habitat aslinya. Sumber: www.republika.com 1 96 Bahasa Indonesia Kelas XI SMAMA Program Studi IPA dan IPS

B. Menulis Karya Tulis