3.6 Validitas dan Realibilitas Instrumen
Untuk memperoleh hasil yang valid sebuah penelitian memerlukan uji coba penelitian untuk mengetahui kualitas dari instrumen yang akan di berikan kepada
responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 1996:158, yang mengatakan bahwa uji coba instrumen dilakukan sebelum angket diberikan
kepada responden dalam penelitian yang sebenar-benarnya. Tujuan dari uji coba secara umum adalah diperoleh informasi mengenai kualitas instrumen yang
digunakan, yaitu informasi persyaratan sudah atau belumnya instrumen memenuhi persyaratan. Instrumen yang memenuhi persyaratan sebagai alat pengumpul data
apabila sekurang-kurangnya instrumen tersebut valid atau releabel.
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Menurut Arikunto 2002:59, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Suryabrata 1990:2, validitas test adalah taraf
sejauh mana suatu test mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Hadi 1987:101, validitas adalah tingkat kemampuan suatu instrumen untuk
mengungkapkan suatu yang jadi sasaran pokok pengamatan yang dilakukan dengan
instrumen tersebut.
Hasil uji validitas instrumen membuktikan bahwa dari 27 soal yang ada dinyatakan valid. Hal tersebut berdasarkan r tabel kevalidan sebesar 0,444,
sementara hasil dari uji validitas menunjukkan angka diatas 0,444.
3.6.2 Uji Realibilitas Instrumen
Menurut Sangarombun 1989:140, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Menurut
Suryadibrata 1990:29, realibilitas adalah sebagai keajegan alat ukur. Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Sudjana 1989 : 120, mengatakan reliabilitas
alat ukur sebagai ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang hendak diukur. Berbeda dengan pendapat Arikunto 2002:168, reabilitas
instrumen adalah ketetapan alat evaluasi dalam ukuran. Jika r
i
r
tabel
maka tes dikatakan reliabel. Reabilitas instrumen juga dapat diketahui dengan
menggunakan program iteman, yakni dengan cara mengkonsultasikan nilai alpha ri dengan r
tabel
. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai alpha r
i
r
tabel
. Hasil uji reabilitas menghasilkan angkan 0,6. Angka tersebut menjadi tingkat
reabilitas instrumen tentang angket kebiasaan menggunakan bahasa Jawa. Jika tingkat reliabilitas instrumen lebih dari 0,6 maka instrumen tersebut dikatakan
reliabel, tetapi jika lebih rendah dari 0,6 maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel. Angka dari ri sebesar 0,6, sedangkan angka dari r
tabel
sebesar 0,444. Maka dengan ini menyatakan bahwa hasil dari uji reabilitas mendapatkan hasil yang
reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data