Berbeda dengan pendapat Hamalik 2006:30, hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Ada pula pendapat Sudjana 2004:22, hasil belajar adalah kemampuan
ketrampilan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah hasil dari penilaian akhir yang diperoleh siswa dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Siswa akan merubah tingkah laku yang
berbeda dan semakin baik dalam kesehariannya, hal itu akan menjadikan siswa memperoleh hasil yang baik. Semua itu berkat kerja keras siswa dalam usaha
penguasaan pengetahuan yang diterima dalam pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan hasil akhir dari hasil belajar siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar maksimal tidak bisa didapatkan dengan cara yang
instan. Hasil belajar diperoleh dengan cara belajar secara terus menerus dan dilakukan dengan cara bertahap. Seseorang tidak akan bisa berhasil belajar dengan
hanya belajar
satu malam
saja.
Bahasa harus dilakukan terus menerus tanpa kenal lelah. Begitu pula dalam pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran bahasa siswa dituntut untuk
belajar sekaligus menerapkan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Semakin sering bahasa digunakan tentu saja hasilnya yang akan diperoleh
berbanding lurus dengan sesuatu yang akan di pelajari dan terapkan. Bahasa yang digunakan siswa juga dapat mempengaruhi dalam
pembelajaran yang diterima. Dengan penguasaan bahasa yang baik, maka pembelajaran bahasa yang diajarkan juga dapat diterima dengan baik pula.
Adanya perbedaan antara siswa satu dengan siswa lain, hal itu membuktikan bahwa siswa satu dengan siswa lain memiliki berbedaan yang siknifian dalam
menerima materi. Maka dari itu dengan sering atau tidak sering menggunakan bahasa Jawa juga dapat mempengaruhi hasil hasil belajar siswa.
Hal tersebut juga berlaku untuk pembelajaran bahasa Jawa. Jika seseorang ingin berhasil belajar maka orang tersebut harus sering menggunakan bahasa
Jawa. Dengan terbiasanya menggunakan bahasa Jawa diharapkan agar siswa semakin paham dan bisa menggunakan bahasa Jawa secara baik dan benar. Untuk
itu, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa
Jawa tersebut
akan mempengaruhi
hasil belajar.
2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu : Adakah hubungan dan pengaruh menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar
siswa SMK Purnama 2 Banyumas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Pendekatan Penelitian
Menurut Ali 1985:81, pendekatan merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian dimulai dari perumusan
masalah sampai penarikan kesimpulan. Pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung sudut pandangnya. Pendapat ini sejalan dengan
Sudarsono 1988:4, yang mengemukakan behwa pendekatan penelitian ada dua macam yaitu : pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kuantitatif, artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam bentuk angka, analisisnya berdasarkan angka tersebut dengan analisis statistik. Adapun
pendekatan kualitatif, yaitu informasi atau data yang dikumpulkan tidak berwujud angka-angka, analisisnya dengan prinsip angka.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk memaknai hasil dari penelitian yang berupa angka. Dalam pendekatan ini
tindakan yang dilakukan untuk mencari hasil penelitian adalah membuat angket, penetapan skor, pengambilan data, penghitungan skor, dan melakukan uji. Dengan
langkah-langkah tersebut maka dapat menunjukan hasil dari penelitian ini.
22
3.2 Variabel Penelitian