Hematokrit PCV Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Hewan Percobaan

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer mengandung 4 subunit protein, yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16.000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64.000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen Guyton dan Hall 1995.

2.5 Hematokrit PCV

Nilai hematokrit adalah volume eritrosit yang dimampatkan packed cell volume . Istilah lainnya nilai hematokrit adalah volume sel-sel eritrosit dalam 100 ml darah dan dinyatakan dalam . Pada hewan normal PCV sebanding dengan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin Widjajakusuma dan Sikar 1986. Nilai hematokrit dapat dihitung menggunakan microhematocrit method. Dengan menggunakan metode ini dapat diketahui perbandingan atau persentase antara plasma darah dengan elemen penyusun darah. Metode mikrohematokrit ini dapat juga digunakan sebagai salah satu pemeriksaan awal terhadap beberapa kelainan atau penyakit pada sel darah merah, yaitu dengan melihat perubahan warna yang terjadi pada plasma darah. Beberapa penyakit yang dapat dilihat dari perubahan warna plasma darah antara lain hemolisis dan ikterus Jain 1993. III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan Juni 2007 sampai bulan Oktober 2007. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Bagian Penyakit Dalam Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi; Laboratorium Protozoologi Bagian Parasitologi serta Kandang Hewan Percobaan yang dikelola oleh Unit Pelayanan Teknis Hewan Laboratorium UPT Helab Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah kandang kelinci, tempat pakan dan minum kelinci, syringe, kapas, tabung reaksi, rak tabung reaksi, kertas label, spidol, pipet, hemositometer Neubauer, counter, pipet pengencer eritrosit, pipet Sahli, tabung Sahli, mikroskop, cover glass, tabung kapiler hematokrit ukuran 75 mm diameter 1 mm, microhematokrit reader, crestoseal, alat sentrifuse, kain kasa, gunting, dan lakban. Bahan yang digunakan adalah kelinci lokal berjenis kelamin jantan yang berumur 6-8 bulan, caplak R. sanguineus betina dewasa, pakan kelinci, akuades, alkohol 70, EDTA, larutan pengencer Hayem, dan HCl 0,1 N.

3.3 Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci lokal berjenis kelamin jantan, sudah dewasa dengan umur 6-8 bulan. Jumlah kelinci yang digunakan dalam penelitian delapan ekor. Empat ekor kelinci di lakukan vaksinasi, sedangkan empat ekor lainnya sebagai kontrol tidak divaksin. Kelinci diberi pakan berupa pelet ikan dan minimal dua hari sekali diberi pakan rumput. Air minum yang diberikan berasal dari air PDAM. Pakan dan minum diganti setiap hari sekali. Kandang terbuat dari kawat besi dan setiap kandang hanya diisi satu ekor kelinci. Kandang dibersihkan setiap hari sekali. Kandang kelinci di tempatkan jauh dari keramaian, karena kelinci hewan yang sangat sensitif dan mudah stres. Kebersihan kandang selalu dijaga agar kelinci tetap sehat dan tidak terserang skabies, karena kelinci sangat rentan terserang skabies.

3.4 Pembuatan vaksin