Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 6 pada minggu ke dua atau dua minggu setelah vaksinasi pertama terlihat bahwa pada kelompok kelinci yang divaksin
maupun yang tidak divaksin terjadi peningkatan jumlah total eritrosit, meskipun menurut perhitungan statistik peningkatannya tidak berbeda nyata P0.05.
Peningkatan jumlah total eritrosit pada kelompok kelinci yang divaksin cenderung lebih tinggi jika dibandingkan peningkatan jumlah total eritrosit kelompok kelinci
yang tidak divaksin. Pada vaksinasi kedua, terlihat bahwa kedua kelompok kelinci mengalami
penurunan rata-rata jumlah total eritrosit, meskipun secara statistik penurunannya tidak berbeda nyata P0.05. Penurunan jumlah total eritrosit pada kelompok
kelinci yang divaksin ini terjadi diduga karena salah satu efek dari vaksinasi adalah stres yang dapat menyebabkan hewan menjadi anoreksia, sehingga kelinci
kekurangan asupan nutrisi Tizard 1988. Salah satu akibat dari kekurangan nutrisi terutama besi dan glukosa adalah gangguan pada proses pembentukan
eritrosit eritropoiesis. Besi merupakan komponen utama pembentuk hemoglobin, sedangkan glukosa diperlukan untuk mempertahankan bentuk
cembung eritrosit, mempertahankan agar Fe yang terdapat dalam eritrosit tetap bervalensi 2 Fe
2+
Soeparman dan Waspadji 1991. Pada kelompok kelinci yang tidak divaksin juga mengalami penurunan jumlah eritrosit. Penurunan ini diduga
terjadi karena proses fisiologis pada hewan. Eritrosit normal akan berfungsi selama 100 sampai 120 hari. Sel eritrosit yang sudah tua akan dihancurkan oleh
sel makrofag dalam sistem retikuloendotelial Soeparman dan Waspadji 1991. Pada minggu ke tujuh atau dua minggu setelah uji tantang kelompok
kelinci yang divaksin terus mengalami penurunan rata-rata jumlah total eritrosit. Penurunan ini terjadi diduga karena pada saat kelinci diinfeksi caplak R.
sanguineus, caplak akan menghisap darah kelinci, sehingga jumlah total eritrosit
akan menurun.
4.2 Hemoglobin
Dari hasil penelitian rata-rata kadar hemoglobin pada masing-masing kelompok kelinci dari minggu ke nol sampai minggu ke dua menunjukkan
peningkatan yang berbeda nyata P0.05. Pada minggu ke empat terjadi
penurunan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kelinci yang divaksin maupun kelompok kelinci yang tidak divaksin. Penurunan rata-rata kadar
hemoglobin tersebut secara statistik berbeda nyata P0.05. Dua minggu setelah uji tantang atau pada minggu ke tujuh terjadi peningkatan rata-rata kadar
hemoglobin pada kelompok kelinci yang divaksin maupun yang tidak divaksin. Peningkatan tersebut secara statistik tidak berbeda nyata. Peningkatan dan
penurunan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kelinci yang divaksin maupun yang tidak divaksin masih dalam kisaran normal. Kadar hemoglobin
normal kelinci adalah 10-15 gram. Tabel 3 Rata-rata kadar hemoglobin gram
Keterangan : huruf superskrip yang sama di belakang nilai rata-rata menyatakan tidak berbeda nyata pada taraf P0.05
Gambar 7 Grafik rata-rata kadar hemoglobin gram
M0 M2
M4 M7
12.15±0.76
b
14.75±0.99
c
11.10±0.62
ab
12.30±0.42
b
Vaksin
10.03±1.31
a
Perlakuan Pengamatan
minggu ke‐ Tanpa
vaksin
9.76±1.26
a
14.75±1.64
c
11.20±0.54
ab
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
2 4
7 Kada
r he m
ogl obi
n gram
Waktu minggu
TANPA VAKSIN
VAKSIN
Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 7 pada minggu ke dua atau dua minggu setelah vaksinasi kelompok kelinci yang divaksin menunjukkan peningkatan
kadar hemoglobin dibandingkan minggu ke nol sebelum vaksin. Hal ini terjadi karena pada minggu ke dua terjadi peningkatan jumlah total eritrosit.
Pa da
kelompok kelinci yang tidak divaksin juga mengalami peningkatan kadar hemoglobin pada minggu ke dua dibanding dengan minggu ke nol. Peningkatan
ini disebabkan karena pada minggu ke dua terjadi peningkatan jumlah total eritrosit.
Rata-rata kadar hemoglobin pada minggu ke empat kelompok kelinci yang divaksin menunjukkan penurunan yang signifikan. Penurunan tersebut terjadi
karena antara minggu ke dua sampai minggu ke empat kelinci mengalami anoreksia yang disebabkan oleh efek dari vaksinasi. Akibatnya kelinci
kekurangan asupan nutrisi terutama unsur-unsur utama pembentuk hemoglobin, sehingga kadar hemoglobin menjadi menurun. Pada kelompok kelinci yang tidak
divaksin rata-rata kadar hemoglobin juga mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi karena antara minggu ke dua sampai minggu ke empat terjadi penurunan
jumlah total eritrosit yang akan diikuti penurunan kadar hemoglobin. Peningkatan jumlah eritrosit akan berbanding lurus dengan peningkatan kadar hemoglobin dan
nilai hematokrit Widjajakusuma dan Sikar 1986. Pada minggu ke tujuh rata-rata kadar hemoglobin kelompok kelinci yang
divaksin mengalami peningkatan yang tidak signifikan, begitu juga pada kelompok kelinci yang tidak divaksin. Peningkatan rata-rata kadar hemoglobin
pada kelompok kelinci yang divaksin cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kelinci yang tidak
divaksin.
4.3 Hematokrit