perusahaan korporasi yang memiliki peringkat cukup terpercaya sehingga dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa penelitian ini masih sangat homogen
atau tidak ada variasi data di dalamnya. Oleh karena itu corporate governance GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity YTM obligasi.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mungniyati 2009 yang meneliti kepemilikan institusional dan kepemilikan managerial tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap yield obligasi, sedangkan komisaris independen dan komite audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap yield
obligasi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Mustikasari 2010 yang memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh secara signifikan positif IICG terhadap yield obligasi. Setyapurnama dan Norpratiwi
2006, Bhojraj dan Sengupta 2003, dan Setyapurnama 2005 yang menemukan bahwa beberapa implementasi good corporate governance seperti komisaris
independen, komite audit, dan kualitas auditor terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap yield obligasi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah komisaris
independen, komite audit, dan kualitas auditor merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi pada obligasi.
4.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Yield To Maturity YTM
obligasi.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan lebih kecil dari 0,05 atau 5 yaitu sebesar 0,042 maka H
3
diterima.
Dengan demikian ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap yield to maturity
YTM obligasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Thompson dan Vaz 1990,
Ibrahim 2008 serta Bhojraj dan Sengupta 2003 yang menyatakan bahwa semakin besar perusahaan akan mempunyai peringkat obligasi yang lebih tinggi
karena risiko pasarnya rendah sehingga akan menurunkan yield. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Sengupta 1998 serta Surya dan
Nasher 2011 yang bertolak belakang dengan hasil penelitian yaitu menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan antara
ukuran perusahaan terhadap yield obligasi. Penelitian ini mendukung teori yang menjelaskan bahwa perusahaan yang
mempunyai nilai skala kecil cenderung kurang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar. Perusahaan kecil hanya memiliki faktor-
faktor pendukung untuk memproduksi barang dengan jumlah terbatas. Oleh karena itu, perusahaan yang berskala kecil mempunyai risiko yang lebih besar
daripada perusahaan besar. Perusahaan yang mempunyai risiko yang besar biasanya menawarkan return yang besar untuk menarik investor.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan memiliki total asset yang besar, maka perusahaan tersebut akan
menawarkan yield obligasi yang rendah atau kecil, karena perusahaan besar atau memiliki total asset yang besar memiliki risiko yang kecil dibandingkan
perusahaan kecil yang memiliki risiko yang besar, selain itu perusahaan yang besar memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, lebih
stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset
yang kecil Ibrahim, 2008.
4.2.4 Pengaruh Debt to Equity Ratio DER Terhadap Yield To Maturity