Karakteristik Utama Obligasi Jenis-Jenis Obligasi

perusahaan, 2 jangka waktu tidak terbatas, 3 pemegang saham memperoleh penghasilan disebut dividen dengan frekuensi tidak menentu, 4 dividen dibayar dari laba perusahaan, potensi laba perusahaan sulit ditaksir, 5 jika terjadi likuidasi pembubaran perusahaan, maka pemegang saham memiliki klaim yang inferior kebagian sisa-sisa hasil pembubaran, dll.

2.1.1 Karakteristik Utama Obligasi

a. Nilai pari, adalah nilai nominal yang dinyatakan pada suatu obligasi Brigham dan Houston, 2006:347. Nilai pari obligasi adalah jumlah yang disetujui oleh penerbit obligasi untuk dibayar kembali kepada investor bondholders pada waktu jatuh tempo obligasi. b. Kupon, menunjukkan besarnya pendapatan bunga yang akan diperoleh pemegang obligasi dari perusahaan penerbit obligasi emiten selama umur obligasi Tandelilin, 2001. c. Tanggal jatuh tempo, adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan menerima pembayaran kembali nilai nominal obligasi dari emiten. d. Provisi penebusan, adalah hak emiten untuk melunasi obligasi sebelum tanggal jatuh tempo obligasi. Provisi penebusan umumnya menyatakan bahwa perusahaan harus melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi jumlah yang lebih besar dari nilai pari jika emiten ingin melakukan penebusan sebelum jatuh tempo Brigham dan Houston, 2006:349. e. Dana pelunasan, adalah sejumlah uang yang didepositokan emiten kepada pihak trustee, yang selanjutnya akan menginvestasikan uang tersebut dan kemudian menggunakan jumlah yang terakumulasi untuk membayar obligasi ketika jatuh tempo Brigham dan Houston, 2006:350.

2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi

Tandelilin 2001 dalam prakteknya terdapat berbagai jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar yang masing-masing memiliki karakter tersendiri seperti berikut: a. Fixed rate bond. Obligasi yang menawarkan bunga tetap selama jangka waktu obligasi tersebut biasanya 5-10 tahun. Bunga yang dibayarkan mungkin setiap semester atau setiap tahun. b. Floating rates bond. Jenis kedua obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang, biasanya dikombinasikan dengan suku bunga tetap fixed rates dimana coupon rate ditawarkan sebesar suku bunga deposito perbankan ditambah dengan prosentase tertentu. c. Zero coupon bonddiscount bond. Obligasi dengan tingkat bunga nol tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi jenis ini biasanya dijual dengan diskondibawah harga nominalnya pada awal periode kemudian dilunasi penuh sesuai dengan nilai nominalnya pada akhir periode. d. Convertible bond. Obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikannya dengan sejumlah saham pada harga yang telah ditetapkan exercise price sehingga pemegangnya memperoleh capital gain karena obligasi ini memberikan coupon rate yang lebih rendah dari obligasi biasa.Hampir sama dengan warran bond. e. Callable dan Putable bond. Callable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada emitennya untuk melunasi obligasi tersebut sebelum jatuh tempo pada harga call lebih tinggi dari harga par yang telah ditetapkan. Biasanya dilakukan jika terjadi penurunan suku bunga yang menyebabkan kenaikan harga obligasi. Sedangkan putable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjualnya menerima pelunasan sesuai nilai par sebelum jatuh tempo.Biasanya dilakukan jika terjadi kenaikan suku bunga yang menyebabkan penurunan harga obligasi. f. Mortgage bond Secured bonds. Obligasi yang diterbitkan oleh emiten dengan jaminan suatu asset riil ataupun financial aset lainnya yang bisa berupa tanah dan bangunan, equipments permesinan, mobilperalatan lainnya serta surat-surat berharga lainnya. Jika terjadi gagal bayar dimana emiten gagal melakukan kewajibannya atas coupon dan nilai pokok default risk, pemegang obligasi berhak mengambil alih aset tersebut. g. Junk bonds. Obligasi yang memberikan coupon rate yang tinggi tetapi memiliki resiko gagal bayar yang juga tinggi. Biasanya diterbitkan oleh emiten berperingkat Bb – kebawah atau oleh emiten yang ingin membiayai suatu rencana mergerakuisisi. Masih banyak jenis-jenis obligasi lainnya dengan nama berbeda tetapi memiliki makna yang hampir sama seperti diatas.

2.2 Yield Obligasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 137 98

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 47 75

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63