Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. d. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2006. Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis sebagai berikut: a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Penggunaan dengan model analisis ini dengan alasan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya yaitu antara good corporate governance GCG X 1 , Ukuran Perusahaan X 2 dan Debt to Equity Ratio DER X 3 berpengaruh terhadap yield to maturity obligasi Y. Alasan lainnya yaitu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel terikatnya, baik secara simultan maupun parsial. Adapun persamaan regresi adalah sebagai berikut: Dimana: Y = Yield to maturity obligasi perusahaan yang dihitung berdasarkan harga obligasi. β = konstanta β 1 – β 3 = koefisien regresi dari tiap-tiap variabel penelitian X 1 = Skor implementasi Corporate Goveranance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Index CGPI X 2 = Ukuran Perusahaan X 3 = Rasio total kewajiban dibagi total ekuitas sebagai variabel kontrol 1 DER e = error Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e

3.5.4 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis statistik dilakukan dengan cara: a. Pengujian terhadap goodness of fit model Uji F Uji Statistik Simultan Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen goodness of fit model. Untuk pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F F test . Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan α = 5. Jika: a F hitung F tabel maka seluruh variabel independen secara bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. b F hitung F tabel maka seluruh variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. b. Pengujian terhadap regresi parsial Uji t Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji t, yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung dengan α = 5 Jika: a t hitung t tabel maka variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen b t hitung t tabel maka variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. c. Koefisien Determinasi Selain karakteristik hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui adalah seberapa kuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang terjadi. Oleh sebab itu, ada dua alat analisis untuk menentukan derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pertama adalah koefisien determinasi. Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model Ghozali, 2006. Kemudian, yang kedua adalah koefisien korelasi r 2 . Koefisien korelasi r 2 berusaha menjelaskan bagaimana arah hubungan antara variabel bebas dan terikat dan seberapa erat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat itu. Koefisien korelasi merupakan akar pangkat dua koefisien determinasi R 2 menurut Ghozali 2006. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan korporasi periode tahun 2006 – 2010 sebanyak 100 perusahaan. Pemilihan perusahaan korporasi dikarenakan perusahaan korporasi memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan perusahaan lain, diantaranya: 1 kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi, 2 modal dan ukuran besar, 3 kelangsungan perusahaan korporasi ada ditangan pemilik saham, 4 dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham, 5 kepemilikan perusahaan korporasi mudah berpindah tangan, 6 keuntungan dibagikan kepada pemilik modal saham dalam bentuk dividen, sedangkan obligasi dalam bentuk kupon, dll. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling . Atas dasar kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka diperoleh jumlah sampel dari penelitian selama periode 2006 - 2010 adalah sebanyak 41 perusahaan.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Uji statistik deskripsi dilakukan terhadap data yield to maturity obligasi sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen penelitian ini adalah good corporate governance GCG, ukuran perusahaan, dan debt to equity ratio DER. Analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 137 98

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 47 75

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63