bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai raportnya. Prestasi belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Siswa yang memperoleh nilai yang baik merasa senang dan termotivasi untuk belajar untuk lebih baik.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar di
sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf.
2.1.2 Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang efektif di sekolah,
khususnya setelah siswa mempelajari akuntansi yang diberikan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yang diwujudkan dalam
bentuk angka atau huruf. Prestasi belajar akuntansi yang tinggi menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami dan menguasai materi pelajaran akuntansi. Sebaliknya prestasi belajar akuntansi yang rendah menunjukkan kurangnya kemampuan siswa dalam
memahami dan menguasai materi pelajaran akuntansi. Untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang optimal, siswa diharuskan
memiliki kecerdasan emosional yang stabil, lingkungan sekolah yang kondusif dan cara belajar yang efektif .
2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar. Menurut Slameto 2003: 54-72
faktor – faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut : 1. Faktor Intern
a. Faktor Jasmaniah 1 Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian – bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan peserta didik berpengaruh terhadap
proses belajar mengajar. Jika kesehatan seseorang terganggu maka proses belajar akan terganggu sebab ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, dan mengantuk jika badannya lemah dan kurang darah 2 Cacat Tubuh
Sesuatu yang kurang sempurna mengenai tubuh. Siswa yang cacat tubuhnya seperti buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain akan
mengganggu proses belajarnya. b. Faktor Psikologis
1 Intelegensi Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar. Namun berhasil
tidaknya siswa dalam belajar tidak hanya dilihat dari tinggi rendahnya intelegensi siswa karena belajar merupakan suatu proses yang dipengaruhi
banyak faktor. 2 Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata – mata tertuju kepada suatu obyek bendahal atau sekumpulan obyek. Agar
prestasi belajarnya baik maka peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi pusat
perhatian, maka timbullah kebosanan sehingga belajar tidak kondusif lagi. 3 Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap
belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Apabila
seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai
sesuai dengan keinginannya. 4 Bakat
Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto 2003:57 adalah “the capacity to learn” bakat adalah kemampuan untuk belajar. Jika bahan
pelajaran sesuai bakat peserta didik maka prestasi belajarnya akan lebih baik karena sesuai dengan bakat yang dimiliki peserta didik.
5 Motif Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam
menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. 6 Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. 7 Kesiapan
Kesiapan atau readness menurut Jamies Drever dalam Slameto 2003:59 adalah “Preparedness to respond or react” kesiapan adalah kesediaan untuk
member respon atau reaksi. Kesiapan harus diperhatikan dalam proses belajar karena jika peserta didik sudah ada kesiapan dalam mengikuti proses
pembelajaran maka prestasi belajarnya cenderung akan lebih baik. c. Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani adalah lelahnya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan jasmani dan rohani akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa karena kelelahan tersebut dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan dalam belajar. Siswa harus menghindari kelelahan agar dapat
belajar dengan baik. 2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini terdiri dari:
a. Faktor Keluarga Situasi keluarga ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan orang tua, perkataan, dan
bimbingan orang tua, mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. b. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa meliputi: metode mengajar yang digunakan guru, kurikulum yang ditetapkan, bentuk hubungan atau
relasi antara guru dengan peserta didik, hubungan antara sesama peserta didik, disiplin sekolah, fasilitas sekolah atau alat pelajaran, standar pelajaran, keadaan
gedung, pembinaan, metode belajar dari guru dan tugas rumah. c. Faktor Masyarakat
Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang- orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
d. Lingkungan sekitar Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.
Menurut Muhibin 1999:144 faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
a. Faktor internal faktor dari dalam siswa b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa
c. Faktor pendekatan belajar approach to learning yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi – materi pelajaran.
2.1.4 Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi