Hasil Uji Statistik Deskriptif Hasil Uji Regresi Berganda

39 Tabel 4.4 Angkatan Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2011 44 44.0 44.0 44.0 2012 56 56.0 56.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sekitar 44 orang atau 44 responden didominasi oleh mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2011, dan sisanya 56 orang atau 56 responden angkatan 2012.

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, pengetahuan tentang profesi akuntan publik disajikan sebagai berikut: Tabel 4.5 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi 100 10.00 25.00 20.3200 2.10281 Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik 100 25.00 46.00 39.9200 3.85777 Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi 100 28.00 62.00 50.7600 5.18958 Valid N listwise 100 Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 40 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dideskripsikan bahwa: 1. Dari 100 responden ini variabel independen motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi memiliki nilai minimum sebesar 10,00 dan maksimum sebesar 25,00 dengan rata-rata total jawaban 20,3200 dan standar deviasi 2,10281 2. Pada variabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik minimum jawaban 25,00 dan maksimun 46,00 dengan rata-rata total jawaban 39,9200 dan standar deviasi 3,85777. 3. Pada variabel minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan Publik minimum jawaban sebesar 28,00 dan maksimum sebesar 62,00 dengan rata-rata total jawaban sebesar 50,7600 dan standar deviasi 5.18958 .

1.3 Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data dan penefsiran data, annalisis data yaitu rangkaian kegiatan penelaaahan, pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial akademis dan ilmiah. kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis. tujuan analisa menurut Sofian Efendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai 1987:231 adalah 41 menyerhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.03 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan validdansebaliknya.Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dengan 100 sampel responden. Tabel 4.6 Uji Validitas Motivasi Mengikuti PPAk Pernyataan Pearson Correlation Sig. Keterangan MMPPAk1 .727 .000 Valid MMPPAk2 .671 .000 Valid MMPPAk3 .676 .000 Valid MMPPAk4 .707 .000 Valid MMPPAk5 .730 .000 Valid . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.6 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang memiliki subvariabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,030 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dengan 100 sampel responden. 42 Tabel 4.7 Uji Validitas Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Pernyataan Pearson Correlation Sig. Keterangan PTPAP1 .596 .000 Valid PTPAP2 .658 .000 Valid PTPAP3 .737 .000 Valid PTPAP4 .595 .000 Valid PTPAP5 .482 .000 Valid PTPAP6 .582 .000 Valid PTPAP7 .532 .000 Valid PTPAP8 .566 .000 Valid PTPAP9 .687 .000 Valid PTPAP10 .654 .000 Valid . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.7 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang memiliki subvariabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel pemeriksaan pajak dengan 100 sampel responden. Tabel 4.8 Uji Validitas Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk Pernyataan Pearson Correlation Sig. Keterangan MMMPPAK1 .778 .000 Valid MMMPPAK2 .610 .000 Valid MMMPPAK3 .756 .000 Valid MMMPPAK4 .720 .000 Valid MMMPPAK5 .539 .000 Valid MMMPPAK6 .500 .000 Valid MMMPPAK7 .482 .000 Valid MMMPPAK8 .704 .000 Valid MMMPPAK9 .753 .000 Valid MMMPPAK10 .778 .000 Valid MMMPPAK11 .610 .000 Valid MMMPPAK12 .756 .000 Valid MMMPPAK13 .720 .000 Valid 43 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.8 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang memiliki subvariabel minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel penagihan pajak dengan 100 sampel responden.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,70Ghozali, 2011:48. Tabel 4.9 Uji Reliabilitas X1 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .777 6 Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.10 Uji Reliabilitas X2 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .812 10 Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 44 Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Y Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .898 13 Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel diatas yaitu tabel 4.9 sampai 4.11 menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Untuk variabel X1 nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,777, untuk variable X2 nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,812, dan untuk variable Ynilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,898. Skor tersebut lebih besar dari 0,6 sehingga item pernyataan untuk variabel X1, X2, dan Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. 4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu data akan berdistribusi normal 45 jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini: Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability plot. Model regresi yang baik adalahdistribusi data normal atau mendekati normal. 46 Gambar 4.2 Uji Normalitas Grafik PP Plots Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan grafik normal plot pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plots terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas. Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis: H : Data residual berdistribusi normal; Bila sig 0,05 dengan α = 5, Ha : Data residual tidak berdistribusi normal; bila sig 0,05 dengan α = 5, 47 Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov- Smirnov ditunjukkan oleh tabel berikut : Tabel 4.12 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.66451135 Most Extreme Differences Absolute .054 Positive .040 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z .543 Asymp. Sig. 2-tailed .930 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

4.4.2 Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai 48 nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi .399 2.506 Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik .399 2.506 a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada nilai variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yangberarti tidak ada kolerasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, dengan nilai VIF untuk masing-masing variabel independen motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi 2.506 , dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik 2.506 . Jadi tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.

4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain 49 tetap, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar diatas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini layak digunakan untuk memprediksi minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berdasarkan variabel 50 yang mempengaruhinya, yaitu motivasi mahasiswa dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik. 4.5 Hasil Uji Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t Uji statistik berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability t 0,05 maka H a diterima, sedangkan jika nilai pobability t 0,05 maka H a ditolak. Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 Constant 3.279 2.899 1.131 .261 Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi .937 .204 .380 4.599 .000 Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik .713 .111 .530 6.420 .000 a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel 4.14, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut : H 1 : Motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa. 51 Nilai t hitung variabel ukuran motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi diperoleh sebesar 4.599 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa. Maka H 1 diterima karena didukung oleh data yang sesuai dengan ekspektasi penelitian. H 2 : Pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk. Nilai t hitung variabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik diperoleh sebesar 6.420 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa. Maka H 2 diterima karena didukung oleh data yang sesuai dengan ekspektasi penelitian.

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama ataupun simultan terhadap variabel terikat, apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05. Kriteria yang digunakan adalah apabila probabilitas 0,05 maka Ho diterima sedangkan sebaliknya jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. 52 Tabel 4.15 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1963.378 2 981.689 135.480 .000 a Residual 702.862 97 7.246 Total 2666.240 99 a. Predictors: Constant, Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik, Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi b. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 H 3 : Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X 1 , Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik X 2 , berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Y. Uji F pada tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 135.480 dan nilai signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi R 2 adalah antara nol dan satu. 53 Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .858 a .736 .731 2.69184 a. Predictors: Constant, Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik, Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi b. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.16 menunjukkan besarnya R 2 adalah 0,736. Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik adalah sebesar 73,6. Sedangkan sisanya sebesar 26,4 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruhmotivasi mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubahan satu demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuathingga yang paling lemah. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: 54 Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 3.279 2.899 Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi .937 .204 .380 Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik .713 .111 .530 a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.17 di atas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan regresi dari output didapatkan model persamaan regresi: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 3.279+ 0,937 + 0,713 + e Dimana: Y : Minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X1 : Motivasi mahasiswa X2 : Pengetahuan tentang profesi akuntan publik e : Error 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 3.279, artinya motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X1, danpengetahuan tentang profesi akuntan publik X2 dianggap konstan maka minat mahasiswa konstan sebesar sebesar 3.279. 55 2. Koefisien regresi variabel motivasi mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X1 sebesar 0,937 menyatakan bahwa motivasi mahasiswa bersamaan arah dengan minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Hal ini berarti setiap variabel motivasi mahasiswa mengalami kenaikan 1 maka variabel minat mahasiswa akan naik sebesar 0,937 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. 3. Koefisien regresi variabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik X2 sebesar 0,713 artinya pengetahuan tentang profesi akuntan publik mengalami kenaikan 1, maka minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,713 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI: STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI.

2 26 68

Pengaruh Motivasi, Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Spritual Quotient, dan Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

0 8 99

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untu MEngikuti Pendidikan Profesi AKuntansi(PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Pe

0 0 13

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unive

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unive

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTASI DI SUMATERA BARAT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

0 0 6

Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 0 37