39
Tabel 4.4
Angkatan Responden
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid 2011
44 44.0
44.0 44.0
2012 56
56.0 56.0
100.0 Total
100 100.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sekitar 44 orang
atau 44 responden didominasi oleh mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2011, dan sisanya 56 orang atau 56 responden angkatan 2012.
4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata mean dan
standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, pengetahuan tentang profesi akuntan publik disajikan sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi 100
10.00 25.00
20.3200 2.10281
Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik
100 25.00
46.00 39.9200
3.85777 Minat Mahasiswa
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
100 28.00
62.00 50.7600
5.18958
Valid N listwise 100
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015
40
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dideskripsikan bahwa: 1. Dari 100 responden ini variabel independen motivasi mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi memiliki nilai minimum sebesar 10,00 dan maksimum sebesar 25,00 dengan rata-rata total jawaban 20,3200
dan standar deviasi 2,10281 2. Pada variabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik minimum
jawaban 25,00 dan maksimun 46,00 dengan rata-rata total jawaban 39,9200 dan standar deviasi 3,85777.
3. Pada variabel minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan Publik minimum jawaban sebesar 28,00 dan maksimum
sebesar 62,00 dengan rata-rata total jawaban sebesar 50,7600 dan standar deviasi
5.18958
.
1.3 Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data dan penefsiran data, annalisis data
yaitu rangkaian
kegiatan penelaaahan,
pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena
memiliki nilai sosial akademis dan ilmiah. kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis. tujuan analisa menurut Sofian Efendi dalam
bukunya Metode
Penelitian Survai
1987:231 adalah
41
menyerhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan
total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.03 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan validdansebaliknya.Tabel di bawah ini
menunjukkan hasil uji validitas dari variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dengan 100 sampel responden.
Tabel 4.6 Uji Validitas Motivasi Mengikuti PPAk
Pernyataan Pearson
Correlation Sig.
Keterangan
MMPPAk1 .727
.000 Valid
MMPPAk2 .671
.000 Valid
MMPPAk3 .676
.000 Valid
MMPPAk4 .707
.000 Valid
MMPPAk5 .730
.000 Valid
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.6 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang
memiliki subvariabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,030 maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dengan 100
sampel responden.
42
Tabel 4.7 Uji Validitas Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik
Pernyataan Pearson
Correlation Sig.
Keterangan
PTPAP1 .596
.000 Valid
PTPAP2 .658
.000 Valid
PTPAP3 .737
.000 Valid
PTPAP4 .595
.000 Valid
PTPAP5 .482
.000 Valid
PTPAP6 .582
.000 Valid
PTPAP7 .532
.000 Valid
PTPAP8 .566
.000 Valid
PTPAP9 .687
.000 Valid
PTPAP10 .654
.000 Valid
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.7 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang
memiliki subvariabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa
pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel pemeriksaan pajak dengan 100 sampel responden.
Tabel 4.8 Uji Validitas Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk
Pernyataan Pearson
Correlation Sig.
Keterangan
MMMPPAK1 .778
.000 Valid
MMMPPAK2 .610
.000 Valid
MMMPPAK3 .756
.000 Valid
MMMPPAK4 .720
.000 Valid
MMMPPAK5 .539
.000 Valid
MMMPPAK6 .500
.000 Valid
MMMPPAK7 .482
.000 Valid
MMMPPAK8 .704
.000 Valid
MMMPPAK9 .753
.000 Valid
MMMPPAK10 .778
.000 Valid
MMMPPAK11 .610
.000 Valid
MMMPPAK12 .756
.000 Valid
MMMPPAK13 .720
.000 Valid
43
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Tabel 4.8 terlihat bahwa semua butir pernyataan untuk variabel yang
memiliki subvariabel minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berada pada tingkat signifikansi yaitu dibawah 0,03 maka dapat disimpulkan
bahwa pernyataan penelitian valid. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel penagihan pajak dengan 100 sampel responden.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan
mengukur koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu pertanyaan dapat dikategorikan
reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,70Ghozali, 2011:48.
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas X1
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .777
6
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas X2
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .812
10
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015
44
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .898
13
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel diatas yaitu tabel 4.9 sampai
4.11 menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Untuk variabel X1 nilai koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,777, untuk variable X2 nilai koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,812, dan untuk variable Ynilai koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,898. Skor tersebut lebih besar dari 0,6 sehingga item pernyataan untuk variabel X1, X2, dan Y dapat dikatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu data akan berdistribusi normal
45
jika grafik histogram menyerupai bel yang menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut ini:
Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015 Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi
normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal
probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability plot.
Model regresi yang baik adalahdistribusi data normal atau mendekati normal.
46
Gambar 4.2 Uji Normalitas Grafik PP Plots
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan grafik normal plot pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa
model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plots terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas. Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:
H : Data residual berdistribusi normal; Bila sig 0,05 dengan α = 5,
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal; bila sig 0,05 dengan α =
5,
47
Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov- Smirnov ditunjukkan oleh tabel berikut :
Tabel 4.12 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.66451135
Most Extreme Differences Absolute .054
Positive .040
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .543
Asymp. Sig. 2-tailed .930
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015
4.4.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada
model regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi
lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai
48
nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
.399 2.506
Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik
.399 2.506
a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada nilai variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yangberarti tidak ada kolerasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, dengan nilai VIF untuk masing-masing variabel independen motivasi mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
2.506
, dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik
2.506
. Jadi tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala
multikolinearitas dalam variabel independennya.
4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain
49
tetap, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar diatas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini layak digunakan untuk memprediksi minat
mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berdasarkan variabel
50
yang mempengaruhinya, yaitu motivasi mahasiswa dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik.
4.5 Hasil Uji Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t
Uji statistik berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai
probability t 0,05 maka H
a
diterima, sedangkan jika nilai pobability t 0,05 maka H
a
ditolak.
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
T Sig.
1 Constant
3.279 2.899
1.131 .261
Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi .937
.204 .380
4.599 .000
Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan
Publik .713
.111 .530
6.420 .000
a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel 4.14, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara
parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut :
H
1
: Motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa.
51
Nilai t hitung variabel ukuran motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi diperoleh sebesar 4.599 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai
signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa. Maka H
1
diterima karena didukung oleh data yang sesuai dengan ekspektasi penelitian.
H
2
: Pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk.
Nilai t hitung variabel pengetahuan tentang profesi akuntan publik diperoleh sebesar 6.420 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi
untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan tentang profesi akuntan publik berpengaruh secara parsial terhadap minat mahasiswa. Maka H
2
diterima karena didukung oleh data yang sesuai dengan ekspektasi penelitian.
4.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama ataupun simultan terhadap variabel terikat,
apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05. Kriteria yang digunakan adalah apabila probabilitas 0,05 maka Ho diterima sedangkan
sebaliknya jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak.
52
Tabel 4.15 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1963.378 2
981.689 135.480
.000
a
Residual 702.862
97 7.246
Total 2666.240
99 a. Predictors: Constant, Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik, Motivasi Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi b. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015
H
3
: Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X
1
, Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik
X
2
, berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi Y.
Uji F pada tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 135.480 dan nilai signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa motivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi R
2
adalah antara nol dan satu.
53
Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.858
a
.736 .731
2.69184 a. Predictors: Constant, Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan
Publik, Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi b. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.16 menunjukkan besarnya R
2
adalah 0,736. Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi
akuntan publik adalah sebesar 73,6. Sedangkan sisanya sebesar 26,4 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.6 Hasil Uji Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruhmotivasi mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan pengetahuan tentang profesi akuntan publik terhadap minat
mahasiswa dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk memperoleh persamaan
regresi dengan cara memasukkan perubahan satu demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuathingga yang paling lemah. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
54
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
3.279 2.899
Motivasi Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi .937
.204 .380
Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik
.713 .111
.530 a. Dependent Variable: Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.17 di atas diketahui bahwa nilai koefisien dari
persamaan regresi dari output didapatkan model persamaan regresi:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 3.279+ 0,937 + 0,713 + e
Dimana: Y
: Minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X1
: Motivasi mahasiswa X2
: Pengetahuan tentang profesi akuntan publik e
: Error 1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 3.279, artinya
motivasi mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi X1,
danpengetahuan tentang profesi akuntan publik X2 dianggap konstan maka minat mahasiswa konstan sebesar sebesar 3.279.
55
2. Koefisien regresi variabel motivasi mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi X1 sebesar 0,937 menyatakan
bahwa motivasi mahasiswa bersamaan arah dengan minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Hal ini berarti
setiap variabel motivasi mahasiswa mengalami kenaikan 1 maka variabel minat mahasiswa akan naik sebesar 0,937 dengan asumsi
variabel bebas lainnya tetap. 3. Koefisien regresi variabel pengetahuan tentang profesi akuntan
publik X2 sebesar 0,713 artinya pengetahuan tentang profesi akuntan publik mengalami kenaikan 1, maka minat mahasiswa
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,713 dengan asumsi variabel independen lain
nilainya tetap.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian