Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Regresi Linear Berganda

30 1. Pengumpulan data secara primer. Jenis penelitian ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner langsung kepada tiap individu yang terkait dalam penelitian yang disebarkan langsung oleh peneliti atau melalui perantara. Menurut Se karan 2010 data primer adalah “data yang mengacu kepada informasi yang didapatkan dari orang pertama untuk tujuan penelitian ”. Beberapa contoh data primer adalah individu, focus group, responden dalam bentuk panel dan dalam bentuk benda tidak bergerak. 2. Pengumpulan data melalui studi literatur. Penulis mencari berbagai sumber berupa teori dan informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian ini untuk dijadikan landasan teori, kerangka berpikir dan pengembangan hipotesis yang digunakan penulis.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis berisi pengujian-pengujian data yang diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda dengan menggunakan program SPSS untuk memperoleh hasil perhitungan dari berbagai metode yang digunakan dandapat menganalisis perumusan masalah penelitian.

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut 31 Ghozali, 2011:52. Pengujian validitas ini menggunakan pendekatan Pearson Correlation. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid dan sebaliknya Ghozali, 2011:55.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2011:47, uji reliabilitas adalah “alat untuk suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk ”. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ujireliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70. Apabila Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar 0,70 maka butir pertanyaan dalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabeldapat diandalkan. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,70 maka butir pertanyaan tidak reliabel.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Proses pengujian yang dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumi klasik tersebut menggunakan langkah kerja yang sama dengan uji statistik. Ada lima uji asumsi yang harus dilakukan terhadap suatu model regresi tersebut yaitu; uji normalitas, autokorelasi, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Menurut Agus Widarjono 2010:57 uji asumsi klasik adalah “masalah normalitas multikolinearitas, heteroskedasitas, autokorelasi, linearitas dan normalitas ”. 32

3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu dan residual memiliki distribusi normal.Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus, diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal Ghozali, 2011:160.

3.6.3.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variablein dependen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari: 1 Nilai Tolerancelawannya 2 Variance Inflation Factor VIF Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tertinggi karena VIF = 1Tolerance, nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau 33 sama dengan nilai VIF 10 dan tidak ada multikolonieritas dalam model regresi jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2011:105.

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,2011:139. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:175.

3.6.4 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linearantara dua atau lebih variabel independen X1, X2,….Xn dengan variabledependen Y. Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabledependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan ataupenurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel 34 dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif Priyatno, 2013:116. Berdasarkan hubungan antara variabel motivasi X1, pengetahuan X2, dan minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi Y, maka akan digunakan model regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1+b2X2+ e Keterangan : Y : Minat mengikuti PPAk X1 : Motivasi X2 : Pengetahuan a : Konstanta b : Koefisien Regresi e : Error

3.6.5 Uji Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI: STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI.

2 26 68

Pengaruh Motivasi, Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Spritual Quotient, dan Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

0 8 99

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untu MEngikuti Pendidikan Profesi AKuntansi(PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Pe

0 0 13

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unive

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Unive

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTASI DI SUMATERA BARAT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

0 0 6

Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 0 37