pada ukuran dan interaksi antar ion dalam larutan. Nilai konduktivitas merupakan fungsi antara temperatur, jenis ion-ion terlarut, dan konsentrasi ion terlarut.
Peningkatan ion-ion yang terlarut menyebabkan nilai konduktivitas air juga meningkat. Sehingga dapat dikatakan nilai konduktivitas yang terukur
merefleksikan konsentrasi ion yang terlarut pada air.
2.10.5 Amonia
Amonia dalam air berasal dari buangan metabolit ikan, pemupukan, dan busukan hasil aktifitas bakteri pengurai komponen nitrogen Boyd, 1982. Dalam
air, kandungan amonia tidak terionisasi NH
3
dipengaruhi oleh pH dan suhu tertentu membentuk kesetimbangan dengan ion amonium NH
4 +
. NH
3
+ H
2
O NH
4 +
+ OH
-
Amonia bersifat toksik pada ikan sedangkan ion amonium relatif tidak
bersifat toksik pada ikan. Total nilai dari NH
3
dan NH
4 +
dikenal dengan Total Amonia Nitrogen TAN. Nilai pH lebih berpengaruh terhadap toksisitas amonia
Tabel 1. Menurut Colt dan Amstrong 1979 dalam Boyd 1982, jika kadar
amonia meningkat dalam air maka amonia yang akan disekresikan oleh tubuh ikan akan menurun sehingga kadar amonia dalam darah dan jaringan tubuh akan
meningkat. Keracunan amonia pada ikan akan mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen, kerusakan pada insang, dan mereduksi kemampuan darah
dalam mentransfer oksigen. Tabel 2. Prosentase nilai amonia tidak terionisasi yang terlarut dalam air pada
suhu dan pH yang berbeda Boyd, 1982 :
Temperatur pH
24 28 32 7 0.5 0.7
1.0 8.0 5.0 6.6 8.8
8.2 7.7 10.0 13.2
8.4 11.6 15.0 19.5
Menurut The European Inland Fisheries Advisory Commision 1973 dalam
Boyd 1982, konsentrasi amonia yang bersifat toksik pada paparan singkat adalah 0.6-2 mgL NH
3
- N untuk semua spesies. Toksisitas amonia lebih tinggi saat kandungan oksigen yang terlarut dalam air rendah Merkens dan Dowling,
1957 dalam Boyd 1982. Robinette 1976 dalam Boyd 1982 melaporkan bahwa
kadar NH
3
0.12 mgL akan mengakibatkan pertumbuhan rendah dan kerusakan insang pada
channel catfish. Namun, pada kadar 0.06 mgL NH
3
tidak menimbulkan efek pada kesehatan ikan. Kadar amonia 1 mgL NH
3
masih
layak untuk budidaya ikan Boyd, 1990. Kadar amonia dalam air sebesar 0.0- 0.12 ppm, pertumbuhan benih gurame masih baik Affiati dan Lim, 1986
dalam Haryati 1995.
2.10.6 Alkalinitas
Alkalinitas total menunjukkan total konsentrasi basa dalam air yang digambarkan sebagai miligram per liter kalsium karbonat Boyd, 1982. Kadar
alamiah air mengandung 40 mgL CaCO
3
atau lebih total alkalinitas yang dianggap lebih produktif dibandingkan air yang mengandung nilai alkalinitas yang
lebih rendah Moyle, 1945; Mairs, 1966 dalam Boyd 1982.
Menurut Moyle 1946 dalam Boyd 1982, produktifitas air yang lebih baik
tidak langsung berdasarkan alkalinitasnya yang lebih tinggi, tetapi hal tersebut berasal dari fosfor dan nutrien lainnya yang turut meningkat sejalan dengan
peningkatan total alkalinitas.
2.10.7 Kesadahan