Media Pemeliharaan Ikan Pengadaptasian Ikan Pemeliharaan Ikan Uji Pemberian Perlakuan

K1 20 1 10 1 K3 20 2 15 1 K2 10 2 15 2 15 3 20 3 10 3 Gambar 1. Denah Susunan Akuarium Percobaan 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Wadah Sebelum digunakan akuarium dicuci menggunakan sabun, setelah itu dibilas dengan air bersih dan dibiarkan kering. Seluruh alat yang akan digunakan dalam penelitian direndam dengan larutan klorin 3 mgliter selama satu hari. Selanjutnya, alat-alat tersebut dibilas dengan air bersih.

3.4.2 Media Pemeliharaan Ikan

Media pemeliharaan ikan gurame adalah air bersalinitas 3 ppt yang diperoleh dari hasil pengenceran air laut bersalinitas 31 ppt. Air tawar yang digunakan dalam pembuatan air bersalinitas 3 ppt, terlebih dahulu ditreatmen menggunakan tawas dengan dosis 50 mgL, selanjutnya diendapkan selama satu minggu. Setelah itu, air tersebut dialirkan pada tandon air tawar dan didiamkan selama 3 hari dengan diberi aerasi.

3.4.3 Pengadaptasian Ikan

Ikan uji dipelihara dalam akuarium berdimensi 100 x 50 x 60 cm 3 . Pada saat awal tebar ikan dipuasakan selama satu hari. Selanjutnya, ikan diadaptasikan dengan pakan berupa pelet komersil berkadar protein 30 dan secara gradual ikan diadaptasikan dengan media bersalinitas hingga 3 ppt.

3.4.3 Pemeliharaan Ikan Uji

Wadah pemeliharaan ikan uji berupa akuarium yang telah didesinfeksi dengan kaporit dosis 3 mgL, diisi dengan air bersalinitas 3 ppt. Kemudian, ikan uji dimasukkan ke dalamnya dengan padat tebar 3 ekorL. Ikan tersebut dipelihara selama 50 hari dengan pemberian pakan berupa pelet berkadar protein 30 dengan tingkat pemberian pakan Feeding Rate sebesar 3 perhari dari bobot biomassa ikan. Pemberian pakan dilakukan setiap hari sebanyak 3 kali yaitu pada pukul 07.00, 12.00, dan 17.00 WIB. Untuk mempertahankan kualitas air media pemeliharaan, dilakukan ganti air 2 kali setiap hari sebanyak 20 dari total air.

3.4.4 Pemberian Perlakuan

Perlakuan berupa paparan medan listrik dilakukan selama 3 menit sebelum ikan diberi pakan. Paparan ini, dilakukan setiap 3 kali sehari setiap ikan akan diberi pakan. Input listrik berasal dari listrik arus bolak-balik AC yang dialirkan pada transformator untuk diproses menjadi listrik arus searah DC Direct Current. Agar listrik yang dihasilkan memiliki tegangan yang sesuai dengan kebutuhan, maka aliran listrik DC tersebut dialirkan ke Printed Circuit Board PCB yang telah dipasangi potensiometer. Sehingga, output yang dihasilkan berupa listrik dengan tegangan 10, 15, dan 20 volt. Selanjutnya, listrik tersebut masing-masing dialirkan ke media pemeliharaan bersalinitas 3 ppt melalui kabel tembaga yang pada bagian ujungnya telah dihubungkan dengan lempengan alumunium berdimensi 10 x 15 cm. Lempengan alumunium ini digantung di kedua sisi akuarium secara berhadapan. Pengaktifan transformator ini dilakukan setiap kali media pemeliharaan ikan akan diberi perlakuan medan listrik. Keterangan : A = Transformator DC 5 A B = Print Circuit Board PCB C = Potensiometer D = Lempeng alumunium Gambar 2. Skema Susunan Alat Percobaan 3.5 Parameter yang Diamati 3.5.1 Parameter Biologi