2.10.3 Oksigen Terlarut
Menurut Boyd 1982, oksigen terlarut merupakan faktor kritis pada kegiatan budidaya intensif. kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu.
Kelarutan oksigen dalam air terbaik pada suhu 0
o
C dan semakin menurun kelarutannya seiring dengan peningkatan suhu. Kelarutan oksigen dalam air
menurun dengan meningkatnya kadar salinitas air. kelarutan oksigen di air juga digambarkan sebagai tekanan oksigen. Pada lamela-lamela insang, tekanan
oksigen lebih tinggi dibandingkan di dalam air dan dibandingkan di dalam darah, sehingga oksigen bisa terikat oleh hemoglobin
oxyhemoglobin. Laju konsumsi oksigen atau respirasi berbeda tiap jenis ikan, ukuran,
aktifitas, suhu, status nutrisi, dan banyak faktor lainnya. Menurut Swingel 1969 dalam Boyd 1982, kandungan oksigen 1 mgL bersifat
lethal bagi ikan bila terpapar dalam waktu beberapa jam, dalam air yang mengandung oksigen 1-5
mgL ikan dapat bertahan tetapi pertumbuhannya lambat, sedangkan pada air dengan kandungan oksigen terlarut 5 mgL ikan dapat hidup dan tumbuh secara
normal.
2.10.4 Daya Hantar Listrik
Menurut Boyd 1982, nilai daya hantar listrik mengindikasikan derajat relatif dari salinitas. Air tawar lebih bervariasi dalam hal proporsi ion-ion
utamanya, sehingga nilai konduktivitas biasanya tidak berbanding lurus dengan nilai salinitasnya. Nilai konduktivitas digunakan untuk mengestimasi nilai kadar
salinitas pada air tawar Swingel, 1969 dalam Boyd 1982. Faktor yang
mempengaruhi daya hantar listrik air tawar adalah suhu, partikel-partikel tersusupensi dan terlarut Pentury, 1987
dalam Sternin et al. 1972. Daya hantar listrik konduktivitas adalah ukuran kemampuan suatu zat
menghantarkan arus listrik dalam temperatur tertentu yang dinyatakan dalam micromohs per centimeter
o
C μmohscm
o
C. Satuan yang lebih umum digunakan adalah mikroSiemens
μS Yuwono, 2001. Dilihat dari partikelnya daya hantar listrik dibagi menjadi dua jenis, pertama daya hantar listrik elektronik
dan daya hantar listrik jenis ion Pentury, 1987 dalam Sternin et al. 1972. Daya
hantar listrik elektronik meliputi semua logam, campuran logam, dan semikonduktor. Daya hantar listrik jenis ion dimana muatan listrik yang dihasilkan
bertujuan untuk mengatur gerak ion. Konduktor jenis ini misalnya larutan elektrolit. Menurut Yuwono 2001, untuk menghantarkan arus listrik, ion-ion bergerak
dalam larutan memindahkan muatan listriknya ionic mobility yang bergantung
pada ukuran dan interaksi antar ion dalam larutan. Nilai konduktivitas merupakan fungsi antara temperatur, jenis ion-ion terlarut, dan konsentrasi ion terlarut.
Peningkatan ion-ion yang terlarut menyebabkan nilai konduktivitas air juga meningkat. Sehingga dapat dikatakan nilai konduktivitas yang terukur
merefleksikan konsentrasi ion yang terlarut pada air.
2.10.5 Amonia