Sifat Listrik dalam Air Respon Ikan terhadap Medan Listrik

pada dua keping sejajar yang diberi muatan listrik yang sama tetapi berlawanan jenis positif dan negatif, dipengaruhi oleh potensial listrik Volt dan jarak antara kedua keping m. Semakin besar jarak antara dua keping, maka semakin kecil kuat medan listrik Kanginan, 1995. Menurut Albert dan Crampton 2006, medan listrik alami terdapat pada banyak lingkungan perairan berasal dari faktor abiotik dan biotik. Medan listrik alami yang berasal dari faktor abiotik, sebagian besar merupakan Direct Current DC atau dalam frekuensi yang sangat rendah jenis Alternating Current AC, dalam selang kurang dari satu atau beberapa putaran per sekon Hz. Medan listrik yang terbentuk, berasal dari proses-proses geochemical dan aliran air menuju medan magnet bumi. Medan listrik alami yang berasal dari faktor biotik berada dalam selang Direct Current DC berasal dari kumpulan oscillator, dimana semua sel-sel mengalami kebocoran atau kehilangan ion-ion dan itulah yang menjadi sumber dari arus DC. Hal yang menjadi sumber paling penting secara ekologi dari dua kutub medan oscilasi adalah diproduksi oleh ritme dari kontraksi otot sepanjang ventilasi insang dan pergerakan undulatori. Lebih dari 60 spesies hewan, 9 filum yang telah diketahui memiliki frekuensi rendah dari medan listrik di seluruh permukaan tubuhnya.

2.3 Sifat Listrik dalam Air

Listrik mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah Kanginan, 1995. Bila elektroda logam dicelupkan ke dalam air, maka voltase maupun arus listrik akan menyebar dengan pola garis-garis lengkung yang menghubungkan katoda dan anoda. Sedangkan garis-garis equipotensial digambarkan memotong garis-garis arus secara tegak lurus sehingga membentuk garis berpola melingkar dan bertitik-pusat pada kedua elektroda Suharyanto, 2003. Menurut nybakken 1988, pada air yang bersalinitas lebih tinggi memiliki konduktivitas yang lebih tinggi pula, sehingga garis-garis equipotensial cenderung lebih menyebar. Hal ini disebabkan air bersalinitas mengandung garam-garam elektrolit yang bermuatan negatif lebih tinggi sehingga daya hantar listriknya meningkat. Sebaliknya pada air bersalinitas rendah, garis-garis ini cenderung lebih mengumpul. Di dalam air, semakin jauh jarak antara elektroda akan menyebabkan arus listrik semakin lemah dan gradien voltase semakin rendah. Berdasarkan kekuatan arus atau gradien tersebut, terbentuklah zona atau area efektif dan area berbahaya Cowx dan Lamarque, 1990 dalam Suharyanto 2003. Bagi ikan-ikan yang berada disekitar elektroda dalam air akan mendapatkan area berbahaya danger zone yang terletak dekat pusat elektroda dan area efektif yang terletak disebelah luar area berbahaya. Menurut Hasband 1959 dalam Arnaya 1980, semua garis-garis potensial di air tawar didistorsi dengan arah mengumpul pada tubuh ikan sehingga ikan terpengaruh dengan baik oleh medan listrik.

2.4 Respon Ikan terhadap Medan Listrik

Menurut Suharyanto 2003, otot dan cairan tubuh ikan adalah media yang dapat dialiri arus listrik sehingga ikan bersifat sebagai konduktor listrik. Perbedaan daya hantar atau konduktivitas di antara tubuh ikan yf dan air yw sangat menentukan biota air tersebut mudah atau sukar dalam merespon medan listrik. Jika yf lebih kecil atau sama dengan yw maka biota air sulit merespon medan lilstrik, sebaliknya yf lebih besar daripada yw maka ikan akan lebih mudah merespon medan listrik. Nilai konduktivitas yf dan yw mempengaruhi body voltage antara kepala dan ekor. Pada air dengan konduktivitas yang rendah maka ikan akan lebih mudah merespon medan listrik yang ada disekitarnya, selama ini konduktivitas biota lebih rendah dari konduktivitas air Holzer, 1957 dalam Suharyanto 2003.

2.5 Elektroreseptor pada Ikan