untuk bekerja lebih optimal. Sehingga energi yang berasal dari makanan digunakan untuk pertumbuhan.
Nybakken 1988 menyatakan air yang bersalinitas lebih tinggi, memiliki konduktivitas yang lebih tinggi pula. Hal tersebut disebabkan air bersalinitas
mengandung garam-garam elektrolit yang bermuatan negatif lebih tinggi, sehingga daya hantar listriknya meningkat. Mackee and Wolf 1963
dalam Boyd 1982 menyatakan darah ikan air tawar memiliki tekanan osmotik sekitar 6 atm
atau setara dengan 7000 mgl sodium klorida NaCl. Berdasarkan penelitian Dewi 2006, benih gurame ukuran 3-6 cm yang dipelihara pada media
bersalinitas 3 ppt memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi yaitu 92.27. Diduga media bersalinitas 3 ppt mendekati isotonik dengan cairan tubuh ikan
gurame, sehingga ikan tidak banyak mengeluarkan energi untuk proses osmoregulasi. Oleh karena itu, energi yang diperoleh dari makanan digunakan
untuk pertumbuhan. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas, menunjukkan bahwa
rangsangan lingkungan berupa paparan medan listrik dan media bersalinitas sama-sama memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan. Hasil
penelitian Sitio 2008, paparan medan listrik sampai 10 volt masih memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan ikan gurame yang dipelihara pada
media bersalinitas 3 ppt. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame yang dipelihara pada
media bersalinitas 3 ppt dengan paparan medan listrik yang lebih tinggi tegangannya.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame pada media bersalinitas 3 ppt dengan paparan
listrik 0, 10, 15, dan 20 Volt selama tiga menit sebelum pemberian pakan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Gurame
Klasifikasi ikan gurame menurut Standar Nasional Indonesia SNI: 01- 6485.1-2000 adalah sebagai berikut :
Filum :
Chordata Kelas
: Actinopterygii
Ordo :
Perciformes Subordo :
Belontiidae Famili
: Osphronemidae Genus
: Osphronemus
Spesies : Osphronemus gouramy Lac.
Ikan gurame memiliki tubuh agak panjang, tinggi, dan pipih ke samping. Ukuran mulutnya kecil, miring, dan dapat disembullkan. Ikan gurame memiliki
garis lateral tunggal, lengkap, dan tidak terputus. Sisiknya stenoid tidak membulat secara penuh dan berukuran besar. Ikan ini memiliki gigi pada rahang
bawah. Gurame umumnya hidup pada perairan tawar, namun ditemukan juga gurame yang hidup di perairan payau Khairuman dan Amri, 2003.
Ikan gurame dilengkapi dengan alat pernafasan tambahan berupa labirin yang terletak di dalam rongga insang. Ikan gurame dapat menghirup oksigen
langsung dari udara pada perairan yang miskin oksigen. Gurame tergolong ikan yang peka terhadap suhu rendah, suhu optimal untuk ikan gurame berkisar
antara 28-32
o
C Huet, 1971 dan Hardjamulia, 1978 dalam Dewi 2006. Ikan
gurame lebih menyukai perairan yang jernih, dan tenang. Cara pergerakan ikan gurame dalam kolom air adalah vertikal naik-turun sehingga lebih menyukai
perairan yang agak dalam. Berdasarkan jenis makanannya ikan gurame tergolong ikan omnivora yang
cenderung pada herbivora. Ikan gurame muda dan dewasa dapat memanfaatkan tumbuhan air dan tumbuhan darat seperti kangkung dan daun sente sebagai
pakan alaminya.
2.2 Medan Listrik
Setiap benda bermuatan listrik akan menimbulkan pengaruh kepada benda-benda lain disekitarnya. Pengaruh ini dikenal dengan medan listrik. Medan
listrik merupakan vektor, yaitu memiliki besaran dan arah. Kuat medan listrik
pada dua keping sejajar yang diberi muatan listrik yang sama tetapi berlawanan jenis positif dan negatif, dipengaruhi oleh potensial listrik Volt dan jarak antara
kedua keping m. Semakin besar jarak antara dua keping, maka semakin kecil kuat medan listrik Kanginan, 1995.
Menurut Albert dan Crampton 2006, medan listrik alami terdapat pada banyak lingkungan perairan berasal dari faktor abiotik dan biotik. Medan listrik
alami yang berasal dari faktor abiotik, sebagian besar merupakan Direct Current
DC atau dalam frekuensi yang sangat rendah jenis Alternating Current AC,
dalam selang kurang dari satu atau beberapa putaran per sekon Hz. Medan listrik yang terbentuk, berasal dari proses-proses
geochemical dan aliran air menuju medan magnet bumi. Medan listrik alami yang berasal dari faktor biotik
berada dalam selang Direct Current DC berasal dari kumpulan oscillator,
dimana semua sel-sel mengalami kebocoran atau kehilangan ion-ion dan itulah yang menjadi sumber dari arus DC. Hal yang menjadi sumber paling penting
secara ekologi dari dua kutub medan oscilasi adalah diproduksi oleh ritme dari kontraksi otot sepanjang ventilasi insang dan pergerakan undulatori. Lebih dari
60 spesies hewan, 9 filum yang telah diketahui memiliki frekuensi rendah dari medan listrik di seluruh permukaan tubuhnya.
2.3 Sifat Listrik dalam Air