Aspek Budaya TRANSMIGRASI JAWA DALAM PERKEMBANGAN DI DESA SUKA

53 Ketidakmampuan orang tua menyekolahkan anak-anaknya, menyebabkan mereka akhirnya bekerja. Di samping orang tua mereka kurang mampu, menurut kepala desa Suka Damai, penduduk disana pada saat itu kurang memperhatikan tingkat pendidikan anak-anaknya. Orang tua mereka belum menyadari perlunya pendidikan anak, tidak berkeinginan untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Orang tua mereka masih beranggapan anak- anaknya cukup hanya bisa menulis, membaca dan mengitung dalam istilahnya tidak buta huruf. Tingkat pendidikan masih rendah ini diakibatkan terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di desa, dan juga minimnya tenaga pengajar yang berkualitas, disebabkan para tenaga pengajar yang berkualitas kurang berminat mengabdikan diri di desa tersebut. Hal ini dikarenakan menurut para pengajar untuk jenjang karir kedepannya kurang menjanjikan jika mengajar di pedesaan.

5.3 Aspek Budaya

Tingkat budaya masyarakat suatu daerah mempengaruhi kebijaksanaan kepemimpinan yang berlaku di daerah tersebut. Segala kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh penduduk merupakan suatu ungkapan sistem ini berupa keseluruhan nilai-nilai, norma, sikap, harapan-harapan dan tujuan, termasuk di dalamnya pandangan dunia dan ideologi masyarakat. Universitas Sumatera Utara 54 Masyarakat pedesaan yang masih belum banyak dijamah sarana modernisasi umunya masih dipengaruhi oleh sistem budaya tradisonal. Nilai-nilai dan norma yang hidup di masyarakat tergambar dalam sikap, tujuan dan pandangan setiap anggota masyarakat. Dalam masyarakat Jawa umumnya nilai-nilai dan norma yang hidup di masyarakat berkaitan erat dengan ajaran Islam dan petuah-petuah para petua masyarakat. Bagi Desa Suka Damai yang penduduknya 100 persen beragama Islam, maka nilai-nilai agama dan norma-norma yang diturunkan dari petua masyarakat tersebut memberikan corak pandangan bagi warganya. Hal ini juga tidak berbeda dengan apa yang terdapat di Desa Mbang, karena desa yang dihuni asal suku Aceh ini juga tercatat sebagai warga yang semuanya beragama Islam. Kedua warga desa yang berlainan suku ini umumnya menuntut kebenaran dari segala hal. Segala sesuatu tindakan di masyarakat yang bertentangan dengan nila-nilai dan norma-norma tersebut menimbulkan reaksi dari warga desa. Sehubungan dengan hal di atas kebudayaan yang dituntut para transmigran adalah kebudayaan yang bercirikan keikhlasan, ketaqwaan, tanpa pamrih dan pengabdian. Karena bagi seseorang kebudayaan yang formal dalam menjalankan suatu instruksi kemasyarakatan perlu memperhatikan batas-batas “boleh” dan “tidak boleh” sesuai ketentuan-ketentuan nilai yang dipegang masyarakat. Sehingga seorang pemimpin formal akan dapat melaksanakan suatu program dengan lancar apabila program tersebut didukung oleh sistem budaya yang berlaku di masyarakat tersebut. Dan sebaliknya ia tidak mendapat pendukung bila program dipandang bertentangan dengan sistem budaya masyarakatnya. Universitas Sumatera Utara 55 Suatu nilai budaya dalam kehidupan kelompok manusia secara langsung ataupun tidak langsung tetap mempengaruhi tindakan masyarakat baik secara berkelompok maupun dalam bentuk individu. Pengaruh terhadap individu cenderung untuk merubah cara berfikir seseorang sesuai dengan kemampuan relasinya dengan nilai budaya yang didukungnya. Sistem nilai budaya itu merupakan suatu rangkaian dari konsepsi-konsepsi abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat, mengenai apa yang harus dianggap penting dan berharga dalam hidup. Dengan demikian sistem nilai budaya itu juga berfungsi sebagai suatu pedoman tapi juga sebagai pendorong kelakuan manusia dalam hidup, sehingga berfungsi juga sebagai suatu sistem tata kelakuan: malahan sebagai salah satu sistem kelakuan yang tertinggi diantara yang lain, seperti hukum adat, aturan sopan santun dan sebagainya. Perbedaan antara dua suku menjadikan suatu keragaman yang memberikan perubahan bagi Desa Suka Damai. Perubahan ini dapat dilihat dari perkembangan budaya masyarakat Jawa yang tetap dijalankan dan tetap dilakukan oleh masyarakat transmigran di Desa Suka Damai, namun dalam segi budaya tidak terjadi suatu perbedaan bahkan antara kedua suku tersebut saling menghargai dan saling melestarikan satu sama lainnya. Dengan adanya suatu keterbukaan antara masyarakat transmigran dengan penduduk asli maka semakin membuka suatu perubahan terhadap Desa Suka Damai. Universitas Sumatera Utara 56 Penduduk asli Mbang sangat memilki nilai menghargai terhadap budaya masyarakat Jawa, bagi masyarakat Mbang dengan adanya keanekaragaman budaya yang ada di Desa Suka Damai akan membawa suatu perubahan bagi Desa Suka Damai. Perubahan di Desa Suka Damai ini dalam segi aspek budaya yaitu dimana semakin berkembangnya nilai suatu budaya baik dari segi adat istiadat maupun dari segi kesenian yanhg lahir dan terus berkembang di Desa Suka Damai. Secara tidak langsung sebenarnya pengaruh dari budaya ini sangat penting dimana baik antara masyarakat Jawa dengan masyarakat Mbang sebagai penduduk asli dapat berjalan dengan lancar tanpa harus menyebabkan adanya suatu permasalahan yang membeda-bedakan budaya satu dengan lainnya. Masyarakat transmigran Jawa juga tidak melupakan bahwa mereka bertempat tinggal di Tanah Rencong sama sekali bukan tanah kelahiran mereka maka dari itu juga mereka menghormati budaya masyarakat Aceh dan ikut serta mempelajarinya tanpa membeda-bedakan ataupun mengangungkan budaya yang mereka bawa. Dengan keterbukaan dengan masyarakat Mbang dan masyarakat Jawa maka kehidupan di Desa Suka Damai terjalin harmonis dan rukun, dengan kerukunan dan keharmonisan antara masyarakat Mbang sebagai penduduk asli dengan masyarakat Jawa sebagai masyarakat transmigran menimbulkan suatu perubahan dan memberikan perkembangan bagi Desa Suka Damai dimana desa tersebut memiliki perkembangan budaya yang patut untuk dijadikan contoh. Universitas Sumatera Utara 57 Budaya yang terjalin di Desa Suka Damai merupakan salah satu perkembangan yang dapat dilihat dari nilai-nilai kekerabatan yang tertanam sehingga budaya yang dibawa dan dikembangkan dari masing-masing suku dapat bercampur baur tanpa harus menghilangkan budaya suku lainnya. Dengan tertanam nilai-nilai budaya di Desa Suka Damai maka jelaslah membawa sebuah perubahan baik dari anekaragam suku yang ada di desa tersebut namun juga dalam keanekaragaman suatu budaya yang bersifat keaslian dari nenek moyang yang mereka bawa misalnya kesenian.

5.4 Aspek Politik