Transmigran dari Bandung dan Garut Jawa Barat

29 Masyarakat Madiun dengan tekad yang kuat ikut pindah ke Aceh Utara di Desa Suka Damai Kecamatan Geureudong Pase. Setibanya ditempat tujuan para transmigran ini kembali mendapat pengarahan mengenai penempatan pemukiman, yang akan dilakukan dengan mencabut undian atau nomor sebelum mereka masuk kepemukiman. Dari nomor undian yang mereka peroleh, rumah serta lahan yang akan ditempati oleh mereka sesuai dengan nomor yang ada.

3.4 Transmigran dari Bandung dan Garut Jawa Barat

Keinginan penduduk Jawa Barat mengikuti transmigrasi tidak jauh berberda alasannya dengan masyarakat yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu untuk merubah taraf kehidupan yang lebih baik. Penduduk Bandung dan Garut juga pada awalnya enggan untuk ikut transmigrasi, namun dengan adanya pengarahan dari dinas transmigrasi mereka berfikir untuk dapat merubah taraf hidup mereka menjadi lebih baik. Transmigran yang berasal dari Jawa Barat, yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, penduduk Bandung dan Garut juga mendapat jatah Tanah serupa dengan luasnya transmigran lainnya masing-masing kk mendapatkan 3 ha. Para transmigran mendapatkan bantuan dari dinas transmigrasi sejak mereka mulai berada dipemukiman. Pembagian jatah pangan ini dilakukan selama 1 bulan sekali secara adil dan merata. Jatah bantuan pangan dibagikan melalui pendataan dinas transmigrasi yang dibagikan kepada setiap kepala keluarga secara menyeluruh dan merata. Universitas Sumatera Utara 30 Para transmigran Jawa ketika mereka sampai di Desa Suka Damai mendapat pengarahan dan dikumpulkan di kantor unit transmigrasi. Dinas transmigrasi harus melakukan pendataan terlebih dahulu pada setiap transmigran yang terdaftar, tidak hanya pengarahan yang diberikan oleh pengelola transmigrasi namun juga memberikan pengacakan nomor tempat pemukiman bagi mereka. Pemukiman tersebut adalah tempat tinggal yang akan ditempati oleh mereka. Dengan nomor yang sudah mereka dapat transmigran saling mencocokan nomor pemukiman sesuai dengan nomor yang mereka peroleh, pemukiman yang menjadi hak milik mereka dengan nomor yang sudah diperoleh. Dengan pengundian nomor inilah maka para transmigrasi saling berinteraksi satu sama lain dan tidak hanya satu lingkungan saja dengan para transmigrasi asal tetapi juga dengan para transmigran dari daerah lainnya. 16 Dengan tempat tinggal yang mereka peroleh, para transmigran mulai menelusuri wilayah perkebunan bardasarkan nomor yang mereka dapat dari undian, dengan lahan perkarangan yang akan dikelola menjadi lahan bercocok tanam. Dinas transmigrasi memberikan pengarahan bahwa tanah yang diberikan kapada para transmigran yaitu sebagai lahan yang harus dipergunakan untuk bercocok tanam dan harus dimanfaatkan dan para transmigran harus dapat membayar secara kredit atau berbagi hasil dari panennya perkebunan setelah tiba waktunya panen, karena lahan tersebut merupakan modal awal bagi para transmigran untuk memulai kehidupan mereka. 16 Wawancara Ibu Ngatini A, Desa Suka Damai. 23 Desember 2012 Universitas Sumatera Utara 31 Lahan-lahan yang didapatkan oleh transmigran memang sudah terlebih dahulu disiapkan oleh pemerintah untuk dijadikan lahan bagi masyarakat transmigran dan rumah juga sudah dibangun terlebih dahulu oleh pemerintah. Kerena upaya transmigrasi ini dilakukan berdasarkan dalam memajukan taraf hidup dan memberikan kesempatan bagi kemajuan perekonomian masyarakat transmigran yang hidup di Desa Suka Damai. Berdasarkan arsip yang diperoleh, realisasi transmigran yang mengikuti transmigrasi sejumlah 353 kepala keluarga yang berjumlah 1371 jiwa. 17 Para transmigran mulai menjalankan kehidupannya dengan mengelola lahan- lahan pertanian yang sudah ditentukan oleh dinas transmigrasi yaitu seluas 3 hektar. Pada tahun 1987-1999 dinas transmigrasi masih terus membantu para transmigran sehingga mereka tidak merasa khawatir tentang kehidupan di Kedatangan para transmigran di Desa Suka Damai pada tahun 1987 menjadikan kecamatan Geureudong Pase semakin ramai, hutan-hutan yang dulunya tidak terdapat di sekitar desa telah diolah menjadi lahan perkebunan oleh para transmigran, sehingga masyarakat lain yang melintasi desa tersebut tidak merasa ketakutan lagi. Keinginan untuk mengikuti transmigrasi dapat mereka rasakan pada saat mereka telah mendapat hak mereka sesuai dengan janji dari dinas transmigrasi, yaitu diberikannya lahan pertanian serta tempat pemukiman setibanya di Aceh, walaupun akhirnya mereka tahu belakangan tentang lahan yang diberikan kepada mereka harus dibayar secara kredit. 17 Wawancara Dengan Bapak Camat Gereudong Pase. Aceh Utara 15 Mei 2013 Universitas Sumatera Utara 32 lingkungan Desa Suka Damai, maupun dalam penggarapan lahan pertanian yang akan dikelola. Awal mula kedatangan transmigran Jawa ke Desa Suka Damai disambut baik oleh masyarakat setempat, mereka juga saling bersosialisasi dengan baik, saling membantu dan saling menyesuaikan diri mengingat mereka adalah dua suku yang saling berbeda. Namun lambat laun terjadinya konflik di Aceh pada tahun 1988, dan orang-orang Aceh beranggapan bahwa transmigran Jawa telah merebut lahan atau tanah Aceh, Saat konflik terjadi masyarakat Aceh mengusir transmigran asal Jawa. Mereka merasa takut tetapi dengan adanya perlindungan dari Tentara Nasional Indonesia dan dari dinas pertanian yang juga memberi pengarahan kepada transmigran, jika mereka meninggalkan rumah dan lahan pertanian belum tentu mereka akan hidup lebih baik seperti di Desa Suka Damai. Mereka akan kehilangan tempat tinggal dan pemerintah juga memberi pengarahan kepada masyarakat setempat bahwa para ‘transmigran ini bukan merebut tanah Aceh, mereka malah membantu pemerintah dan pemerintah juga tidak memberikan lahan tersebut secara cuma-cuma. 18 Penjelasan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat setempat, memberi kesadaran bagi masyarakat Aceh khususnya di Kecamatan Geureudong Pase dan mereka ikut membantu TNI untuk menjaga para transmigran. Setelah perdamain terlaksanakan pada tahun 2005 kehidupan para transmigran dengan 18 Para transmigran menerima lahan dari pemerintah tidak secara cuma-cuma, mereka harus membayar dengan cara mencicil dari hasil lahan yang dikerjakan. Universitas Sumatera Utara 33 penduduk asli Aceh terjalin libih harmonis, dimana kedua suku ini sama-sama saling menjunjung rasa kekeluargaan dan kekerabatan sebagai ciri masyarakat yang beradaptasi dengan baik. Dengan adanya hubungan ini maka kehidupan masyarakat Aceh saling tolong menolong dan memberikan hasil yang baik pula, karena mereka tidak terlepas untuk saling ketergantungan dengan sesama masyarakat yang sama-sama hidup dalam satu lingkungan yang sama yaitu di Kecamatan Geureudong Pase Kabupaten Aceh Utara. Universitas Sumatera Utara 34

BAB IV KEHIDUPAN TRANSMIGRAN JAWA SETELAH BERADA DI DESA