39
4.2 Interaksi Masyarakat Jawa Dengan Penduduk Asli
Para transmigran Jawa memiliki sistem kekerabatan yang dinilai cukup baik, yaitu dari segi saling menganggap saudara satu sama lain dan saling bergotong
royong. Hubungan baik transmigran Jawa dan Aceh menjadikan kehidupan di Kecamatan Geureudong Pase memiliki nilai tersendiri, kehidupan sehari-hari
masyarakat Jawa tidak lepas dari keramahtamahan dan sopan dalam bertutur kata dan sopan inilah modal utama bagi masyarakat Jawa untuk dapat hidup dengan
masyarakat setempat. Transmingran Jawa memiliki ciri sebagai masyarakat yang menjunjung
kebersamaan dan ini diwujudkan dalam suatu bentuk gotong royong berupa kenduri yang dilakukan oleh para transmigran dalam memanjatkan doa atau
memenuhi nazar mereka atau acara pesta besar atau kecilmisalnya pernikahan atau sunat Rosul para transmigran saling bantu membantu hingga acara tersebut
selesai. Bila dilihat dari tatacara hidup masyarakat Jawa terlihat memang masyarakat Jawa telah memiliki sebuah gaya hidup yang baik dan saling tolong
menolong yang tidak jauh gaya hidup masyarakat Jawa juga dipegang teguh oleh masyarakat Aceh yang saling tolong menolong juga menjunjung tinggi tali
persaudaraan antara sesama masyarakat. Kehidupan masyarakat transmigran di Desa Suka Damai didukung adanya
jalinan silaturahmi yang sangat baik, di mana masyarakat Jawa selalu menjunjung nilai-nilai kekerabatan seperti sopan santun, ramah taman, ahli musim dalam
Universitas Sumatera Utara
40
mengelola pertanian.
22
22
Nasrudin Anshory,Kearifan Lingkungan Budaya Jawa, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2008 hal. 18
Sehingga kekerabatan masyarakat Jawa dengan masyarakat Aceh terjalin dengan baik di Kecamatan Geureudong Pase, sehingga desa
transmigran yang dianggap dapat memberikan keistimewaan baik itu dari pola kehidupan maupun dari sosialisasi yang terjalin antara mereka dengan penduduk
setempat.
4.3 Kehidupan Masyarakat Jawa
Kerukunan dan rasa solidaritas yang tinggi memang sangat ditanamkan dalam kehidupan para transmigran terutama dalam kehidupan mereka. Walaupun
mereka bukan dari satu daerah asal namun mereka tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan yang kuat. Masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat namun
juga memiliki hubungan kekeluargaan terlebih sesama suku Jawa itu sendiri. Bukan karena mereka sama-sama dari transmigran, tetapi menurut mereka hidup
dengan saling mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan, mereka menyadari bahwa mereka tidak akan pernah terlepas dari hubungan kerjasama dan bantuan
sesama suku Jawa lainnya. Kehidupan masyarakat Jawa saling bantu membantu dan saling bergotong
royong di Desa Suka Damai, kehidupan masyarakat Jawa sesama etnis Jawa lainnya juga berjalan dengan baik walaupun mereka sebenarnya berbeda daerah
namun dalam segi budaya dan bahasa mereka saling memahami satu sama lainnya.
Universitas Sumatera Utara
41
Sebagai sesama transmigran antara orang Jawa satu dengan orang Jawa lainnya saling berkomunikasi dengan baik, hal ini lah yang selalu mereka jaga agar
nantinya tidak terjadi selisih faham. Dan jalinan kerukunan yang baik ini masyarakat Jawa tidak han ya hidup dengan kerukunan namun hidup saling tolong
menolong. Walaupun berbeda daerah namun para transmigran tetap memiliki hubungan
yang erat dan saling menjaga silaturahmi dengan etnis Jawa lainnya yang ikut serta dalam transmigrasi tersebut. Tidak hanya menjaga silaturahmi dan kekerabatan
saja tetapi juga saling melestarikan budaya yang mereka bawa dari tempat asal mereka.
Hubungan masyarakat Jawa dengan sesama etnis Jawa lainnya memang terlihat sangat baik dimana mereka sama-sama bergotong royong dan sama-sama
saling membantu satu dengan lainnya. Mereka tetap menjaga hubungan yang baik guna menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat karena mereka
menyadari betul akan pentingnya suatu kebersamaan dan kerukunan juga kekeluargaan yang harus mereka tanam dalam kehidupan.
23
Masyarakat Jawa dengan sesama etnis lainnya tidak menimbulkan konflik di desa Suka Damai namun mereka saling menunjukkan suatu hubungan yang baik
dan saling menjadi contoh bagi masyarakat Aceh bahwa kehidupan masyarakat Jawa sebenarnya saling bergotong royong dan ini juga tidak hanya dengan sesama
etnis Jawa saja namun juga dengan sesama masyarakat lainnya.
23
Wawancara dengan Ibu Siti Munirah, Suka Damai Lr 3. 20 Februari 2013
Universitas Sumatera Utara
42
Dengan adanya hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang terjalin antara masyarakat transmigran dengan penduduk asli menjadikan kehidupan yang
harmonis di desa tersebut. Tidak hanya terjadinya kerja sama yang baik maka masyarakat transmigran dengan penduduk asli juga saling bahu membahu dan
mengembangkan Desa Suka Damai, karena mereka sadar bahwa mereka tidak terlepas dari hubungan interaksi sosial satu sama lainnya terlebih saat mereka
hidup dilingkungan yang berdekatan. Para trasnmigran sangat menghargai masyarakat asli karena mereka
menyadari bahwa dengan keterbukaan masyarakat Mbang terhadap mereka memberikan suatu peluang untuk menjadikan kehidupan mereka jauh lebih layak,
dan dengan adanya hubungan yang baik antara kedua suku ini maka kehidupan para transmigran dan penduduk asli berjalan dengan baik hingga saat ini di Desa
Suka Damai.
4.4 Kehidupan Transmigran di Bidang Keagamaan