berbagai Persoalan dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Seni

5 Melakukan eksperimentasi melalui media rupa, bunyi, gerak dan lakon untuk menemukan berbagai kemungkinan artistik. 6 Mengunjungi sanggar seni baik yang tradisional maupun modern untuk mengamati proses penciptaan karya seni dan sekaligus mencatat dan mendiskusikan pandangan berkesenian sang seniman. 7 Mempresentasikan gagasan, hasil eksperimen, atau karya seni yang dihasilkan. 8 Menerapkan pengetahuan, kepekaan rasa, serta keterampilan berolah seni dalam berbagai pribadi dan sosial. Pengalaman belajar seni tersebut di atas dapat dikelompokkan atas 3 bagian yakni pengalaman pengkajian seni yang diwarnai oleh upaya untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan mengenai seni, pengalaman apresiasi seni yang menekankan pada kegiatan penghayatan dan pemberian penilaian terhadap gejala keindahan, dan kelompok pengalaman studio yang menekankan pada pemberian pengalaman keterampilan psikomotorik.

4.5 berbagai Persoalan dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Seni

Berbagai persoalan yang dihadapi oleh pengembang dalam upaya mengembangkan kurikulum pendidikan seni untuk sekolah adalah: 1 Karena sifatnya yang formal, mka sekolah mengalami kesulitan dalam mengakomodasi model emeging curiculum yang digandrungi oleh kubu pendekatan alamiah. Penjadwalan secara formal dan terstruktur di sekolah tampaknya lebih mengakomodasi pandangan kubu pendektan disiplin dan dalam keadaan tertentu juga kubu pendekatan multikultural. 2 Salah satu kenyataan yang senantiasa selalu dihadapi oleh pengembang kurikulum sekolah umum adalah terbatasnya waktu yang dapat digunakan untuk mengakomodasi pengalaman belajar yang dianggap penting untuk diberikan kepada anak. Karena guru dikelaslah yang paling mengetahui keadaan yang sesungguhnya maka seyogyanya pengembang kurikulum menyerahkan hal ini kepada guru untuk mengaturnya. 3 Karena kurikulum pendidikan seni di sekolah umum dimaksudkan untuk semua murid dengan segala perbedaan individualnya dalam hal kebutuhan, sikap, bakat dan tempo belajar, maka pengembang kurikulum perlu menawarkan program yang bersifat fleksibel yakni dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual anak dalam kelas. 4 Pengembang kurikulum dihadapkan pada persoalan mengenai mana yang lebih penting “memberikan pengalaman yang luas dan bervariasi” atau “pengalan yang terbatas tapi dalam”. 5 Khusus untuk pengebang kurikulum pe ndidikan seni di sekolah dasar, persoalan yang cukup menantang yang dihadapi olh pengembang kurikulum adalah bagaimana merancang program yang dapat diimplementasikan oleh guru kelas yang nota bene kurang memperoleh pelatihan khusus dalam berbagai kegitan praktikstudio. 6 Pengembangan kurikulum yang bersifat sentralistik, apalagi bila berskala nasional, dapat mengabaikan pengalaman-pengalaman belajar yang bermuatan lokal yang pad gilirannya akan menjauhkan anak dari lingkungan sehari-harinya. 4.6 Mengapa Pendidikan Seni Penting ?