theories mengatakan bahwa tingkah laku seseorang didorong kearah suatu tujuan tertentu karena adanya suatu kebutuhan, 2 teori insetif mengatakan bahwa adanya
suatu karakteristik tertentu pada tujuan dapat menyebabkan terjadinya tingkah laku kearah tujuan itu, 3 teori motivasi berprestasi menyatakan bahwa motivasi
untuk bekerja karena adanya kebutuhan berprestasi, 4 teori motivasi kompetensi competence motivation menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai
keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan menaklukkan lingkungan, 5 teori motivasi kebutuhan Maslow menyatakan bahwa kebutuhan manusia bersifat
hierarkhis, dan dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan difisiensi serta kebutuhan pengembangan Toeti dan Winataputra, 1994 : 40-46.
4.7.3. Perhatian
Perhatian dapat didefinisikan sebagai suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan, yaitu 1 berorientasi kesuatu masalah, 2 meninjau
sepintas isi masalah, 3 memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan, 4 mengabaikan stimuli yang tidak relevan Worell Stiwell dalam Toeti dan
Winataputra, 1984 : 47-48. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian seseorang adalah 1 faktor
internal mencakup minat, kelelahan fisik dan non fisik, karakteristik pribadi, 2 faktor eksternal mencakup intesitas stimulus, stimulus yang baru dan tidak umum
akan lebih menarik perhatian, keragaman stimuli, warna, gerak, penyajian stimulus secara berkala dan berulang-ulang Child dalam Toeti dan Winataputra,
1994 : 47-48.
4.7.4. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh
dari lingkungannya Fleming Levie dalam Toeti dan Winataputra, 1994 : 50. Semua proses belajar selalu dimulai dengan persepsi yaitu setelah mahasiswa
menerima stimulus atau suatu pola stimuli dari lingkungannya. Karenanya persepsi dianggap sebagai tingkat awal struktur kognitif seseorang.
4.7.5. Ingatan
Ingatan adalah suatu sistem aktif yang menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima seseorang Coon dalam
Toeti dan Winataputra, 1994 : 51. Ingatan ini sangat selektif dan terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1 ingatan sensorik yaitu menyimpan apa yang dilihat dan didengar,
2 ingatan jangka pendek apa yang tersimpan di dalam ingatan sensorik kemudian diteruska ke ingatan jangka pendek setelah disaring terlebih dahulu, 3
ingatan jangka panjang bersifat relatif permanen dan terdiri dari informasi- informasi penting yang diteruskan dari ingatan jangka pendek.
4.7.6. Lupa
Lupa adalah kebalikan dari ingat, dan merupakan hilangnya informasi yang telah disimpan dalam ingatan jangka panjang Thombug dalam Toeti dan
Winataputra, 1984 : 54. Seseorang dapat melupakan informasi yang diperoleh karena : 1 memang tidak ada ingatan yang tersimpan, 2 gagal untuk merubah
ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang karena adanya pengurangan, 3 mengalami kesuliatan dalam mencari informasi yang telah
disimpan, 4 sebagian ingatan telah aus dimakan waktu, 5 ingatan tidak pernah dipakai, 6 materi tidak dipelajari sampai benar-benar dikuasai, 7 materi tidak
diberi kode dengan baik dalam ingatan jangka panjang, 8 adanya gangguan dalam bentuk informasi lain yang menghambat untuk mengingat kembali apa
yang telah pernah dipelajari Entwistle, Morgan, Coon dalam Toeti dan Winataputra, 1994 : 54.
4.7.7. Retensi