bermakna berkat seni. Pendidikan seni yang mengembangkan kemampuan anak untuk memberikan penilaian kualitatif akan sangat bermanfaat kelak bagi anak
dalam membuat keputusan-keputusan untuk memperbaiki dimensi estetis dari kehidupan pribadi dan sosial seperti keputusan untuk melestarikan lingkungan,
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman atau menerima temuan-temuan baru yang diperlukan pada masa perubahan iptek dan kemasyarakatan yang serba
amat cepat dewasa ini. Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat kultural, karena seni
merekam nilai dan keyakinan yang dianut oleh penciptanya. Karya seni yang diciptakan anak pada dasarnya merupakan cerminan dari nilai budaya yang
dianutnya. Demikian pula pengamatan dan pembahasan terhadap mengantarakan pada timbulnya pemahaman yang baik terhadap prestasi kultural umat manusia
baik dari masa kini maupun masa lampau.
4.2 Tujuan Pendidikan Seni
Dalam kaitannya dengan aspek pembelajaan, tujuan pendidikan seni diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan keterampilan
motorik anak. Ketiga aspek tersebut tercermin pada rumusan tujuan pendidikan yang bersifat generic berikut ini:
1 Memiliki pengetahuan tentang hakekat karya seni dan prosedur penciptaannya baik yang dihasilkan murid atau seniman profesional dari
masa dan latar belakang etnisbudaya. 2 Memiliki kepekaan rasa yang memungkinkannya untuk mencerap nilai-nilai
keindahan yang ada di sekelilingnya serta membuat penilaian yang sensitive terhadap kualitas artistik suatu karya seni.
3 Memiliki keterampilan yang memungkinkannya untuk berekspresi melalui media rupa, bunyisuara, gerak atau lakon secara lancar atau menciptakan
karya seni untuk kehidupan pribadi dan sosialnya.
4.3 Fungsi Pendidikan Seni
Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi seni perlu dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: 1 fungsi agama
bersifat sakral dan simbolistis, 2 fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas
artistik produk, dan seni sebagai komoditi 3 fungsi politik yang dipakai sebagai alat propaganda, penggalian jati diri, 4 fungsi pendidikan yang merupakan
media pencerdasan, 5 fungsi rekreasi yang merupakan media hiburan. Keragaman fungsi seni dapat dikategorikan menjadi dua hal, yaitu 1
profesi seni yang menghasilkan pendidikan seni sebagai sebuah profesi, 2 masyarakat yang menghasilkan pendidikan seni bersifat umum.
Kebutuhan perseorangan untuk mengaktualisasikan dirinya secara psikologis perlu diberikan fasilitas yang memadai, yang dapat dicapai melalui
pendidikan seni. Justifikasi pendidikan seni di sekolah umum terletak pada seni yang potensial untuk dimanfaatkan yang tercermin pada tujuan: 1 membentuk
manusia ideal yang dicita-citakan masyarakat yaitu trampil, sadar budaya, peka rasa, kreatif, bugar dan elegan, 2 memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Jacques
Barzun dalam Salam mengatakan bahwa kita tidak perlu 18 alasan untuk mendukung pendidikan seni di sekolah. Satu alasan saja cukup yaitu seni adalah
bagian penting dari kebudayaan.
4.4 Pengalaman Belajar yang Relevan