Mengapa Pendidikan Seni Penting ?

sikap, bakat dan tempo belajar, maka pengembang kurikulum perlu menawarkan program yang bersifat fleksibel yakni dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual anak dalam kelas. 4 Pengembang kurikulum dihadapkan pada persoalan mengenai mana yang lebih penting “memberikan pengalaman yang luas dan bervariasi” atau “pengalan yang terbatas tapi dalam”. 5 Khusus untuk pengebang kurikulum pe ndidikan seni di sekolah dasar, persoalan yang cukup menantang yang dihadapi olh pengembang kurikulum adalah bagaimana merancang program yang dapat diimplementasikan oleh guru kelas yang nota bene kurang memperoleh pelatihan khusus dalam berbagai kegitan praktikstudio. 6 Pengembangan kurikulum yang bersifat sentralistik, apalagi bila berskala nasional, dapat mengabaikan pengalaman-pengalaman belajar yang bermuatan lokal yang pad gilirannya akan menjauhkan anak dari lingkungan sehari-harinya. 4.6 Mengapa Pendidikan Seni Penting ? Pendidikan merupakan keterpaduan antara etika, iptek dan seni. Ketiga bidang ini saling melakukan aksi interaksi mata rantai yang tidak terputus, sehingga perlu adanya keseimbangan antara ketiga bidang tersebut. Didalam pendidikan perlu mencakup tiga hal, yaitu 1 transdisiplin, 2 sistematik, 3 trilogi pendidikan yang meliputi basic science, budi pekerti dan tradisi baca-tulis. Pendidikan sekolah harus mempunyai keseimbangan, sistematis-sistemik dan mempunyai pendekatan kompetensi. Di dalam pendidikan yang memakai pendekatan kompetensi mempunyai masalah-masalah yang perlu dijawab, yaitu 1 apa tantangan guru, 2 usaha apa yang dapat disiapkan dalam menghadapi kurikulum berbasis kompetensi. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru didalam menhadapi kurikulum berbasis kompetensi adalah memusatkan pada pengenmbangan semua kempetensi peserta didik yang dilakukan secara optimal dan membantu peserta didik tidak hanya masuk kawasan pengetahuan, tetapi sampai pada penerapan pengetahuan melalui pembelajaran. Kompetensi peserta didik meliputi 1 ability kecakapan, 2 skill ketrampilan, 3 knowledge pengetahuan. Kurikulum lama lebih berfokus pada apa yang perlu disampaikan pada proses belajar mengajar. Sementara itu kurikulum berbasis kompetensi, meliputi: 1 Apa yang perlu dilakukan, mendorong mengembangkannya, menerapkan, menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang disebut dengan life skill. 2 Student oriented berorientasi pada siswa. 3 Guru berpeeran untuk mengenalkan dan mempraktekkan kebaruan dalam KBMKMB yang didukung pihak penyelenggara. 4 Guru dituntut lebih kreatif dengan mengajak peserta didik untuk bereksplorasi perlu sarana dan prasarana. 5 Guru berperan sebagai rekan peserta didik. Di dalam pendidikan perlu pendidikan yang “cura personalis” yaitu guru memperhatikan murid secara pribadi dalam relasi hangat antara guru dan siswa, yang dilakuakan dengan cara mengaktifkan, mengkreatifkan, dan memotivasi peserta didik. Guru perlu memperhatikan keunikan setiap peserta didik, sehingga paradigma guru sebagai satu-satunya sumber ilmu perlu dirombak total.

4.7. Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa