pergerakan nilai tukar mata uangnya. Early Warning System EWS atau sistem deteksi dini merupakan suatu model yang digunakan untuk mengantisipasi apakah
dan kapan suatu negara dipengaruhi oleh krisis atau ketidakstabilan ekonomi. Model EWS yang diaplikasikan pada siklus perekonomian sangat penting bagi
pemerintah serta sektor riil dalam rangka perencanaan dan formulasi kebijakan serta pengambilan keputusan.
Penjelasan mengenai kondisi krisis nilai tukar rupiah di atas, menunjukkan bahwa terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia disebabkan oleh efek dari krisis
nilai tukar di negara lain dan didahului oleh terjadinya fluktuasi dan ketidakstabilan makro ekonomi yang menyebabkan terdepresiasinya mata uang
domestik dan menyulut tingginya tingkat bunga dan inflasi, yang berujung pada terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia. Atas dasar uraian di atas maka penulis
akan melakukan penelitian dengan judul “Deteksi Dini Krisis Nilai Tukar Indonesia : Identifikasi Variabel Makro Ekonomi Tahun 1995 – 2011”.
1.2. Perumusan Masalah
Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka, sehingga jika terjadi fluktuasi pada perekonomian dunia nantinya juga akan
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Krisis nilai tukar yang terjadi di Asia pada tahun 1997 merupakan salah satu contoh fluktuasi ekonomi dunia yang
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Krisis ini diawali dengan didevaluasinya mata uang Thailand, Bath. Dampaknya terhadap Indonesia yaitu
nilai rupiah yang berada pada kisaran Rp 2.600 pada periode tersebut mencapai
Rp15.000. Depresiasi rupiah tersebut telah menyebabkan para pengusaha mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri yang
jatuh tempo dan untuk mengimpor bahan baku yang diperlukannya. Bank-bank mengalami kesulitan dari rentetan masalah yang dihadapi nasabah dalam
membayar hutang-hutang mereka. Krisis nilai tukar tersebut telah menimbulkan berbagai kesulitan ekonomi yang sangat parah, dan stagflasi mewarnai ekonomi
Indonesia sehingga aktivitas ekonomi merosot tajam. Berdasarkan latar belakang dapat disimpulkan suatu permasalahan yang
muncul yaitu: 1. Pada periode tahun dan bulan mana saja yang terindikasi krisis nilai tukar
di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh Real Effective Exchange Rate, pertumbuhan
cadangan devisa, pertumbuhan ekspor, dan pertumbuhan impor terhadap probabilitas terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia?
3. Variabel manakah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap probabilitas terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengetahui periode tahun dan bulan mana saja yang terindikasi krisis nilai tukar di Indonesia.
2. Menganalisis pengaruh Real Effective Exchange Rate, pertumbuhan cadangan devisa, pertumbuhan ekspor, dan pertumbuhan impor terhadap
probabilitas terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia. 3. Mengidentifikasi variabel mana yang memiliki kontribusi terbesar
terhadap probabilitas terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian