Pendekatan “Sinyal” untuk Mengukur Kinerja Indikator

secara individual maupun berkelompok sebagai indikator terjadinya krisis mata uang di masa yang akan datang. Sedangkan discrete dependent variable adalah model yang menggunakan variabe bebas sebagai variabel kategorikal discrete variable , dimana variabel tidak bebasnya dapat berbentuk kategorikal atau numerikal continuous variable. Metode yang dapat digunakan dalam model ini dapat berbentuk logit atau probit yang akan menghasilkan binary values.

2.6.1. Pendekatan “Sinyal” untuk Mengukur Kinerja Indikator

Masing – masing indikator dianalisis secara terpisah dengan pendekatan univariate untuk memprediksi terjadinya krisis. Signal windows Kaminsky et al, 1998 adalah periode dimana masing – masing indikator dapat diprediksi mampu mengantisispasi krisis. Berdasarkan definisi sinyal ini, maka kinerja indikator dapat diukur. Jika indikator menunjukkan sinyal yang mengarah pada kemungkinan kondisi terjadinya krisis, maka dikatakan sinyal bagus good signal. Sebaliknya jika sinyal tidak mengarah pada kondisi terjadinya krisis setelah 24 bulan kemudian, maka dikatakan sinyal palsu gangguan false signal noise. Rasio sinyal palsu terhadap sinyal bagus disebut noise to signal ratio dan rasio ini memainkan peranan penting dalam menentukan bekerjanya sistem peringatan dini early warning system sebelum krisis. Dalam mengukur keberhasilan suatu model early warning system, dapat digunakan sebuah matriks seperti berikut ini. Tabel 2.1 Pengukuran Keberhasilan Early Warning System Krisis dalam 24 bulan Tidak krisis dalam 24 bulan Ada Peringatan A B Tidak ada peringatan C D Sumber : Kaminsky et al 1998 diacu dalam Handoyo 2012 Matriks ini dihitung pada masing –masing indikator secara terpisah. Makna dari masing – masing baris sebagai berikut, yaitu: nilai A adalah jumlah bulan di mana indikator menunjukkan sinyal baik, indikator yang melewati baik di atas maupun di bawah batas pagu ketentuannya treshold. Nilai B adalah jumlah bulan di mana indikator menunjukkan sinyal palsu atau gangguan. Nilai C adalah jumlah bulan di mana indikator gagal untuk menunjukkan sinyal baik. Nilai D adalah jumlah bulan di mana indikator tertahan untuk menunjukkan sinyal palsu. Konsep yang digunakan oleh Goldstein, Kaminsky dan Reinhart 2000 dalam Handoyo 2012 menyebutkan bahwa kemungkinan terjadinya krisis tidak bersyarat unconditional probability of crisis atau dinotasikan P krisis = A+CA+B+C+D, sementara kemungkinan terjadinya krisis dengan syarat ada sinyal the probability of a crisis conditional on a signal atau dinotasikan dengan P krisis ǀ S = AA+B, kekuatan prediksi marjinal marginal of predictive power atau dinotasikan dengan Pkrisis ǀ´S – P krisis atau dengan kata lain sering disebut noise-to-signal ratio yang menunjukkan rasio sinyal palsu terhadap sinyal baik. Rasio ini memberi kemudahan dalam melakukan interpretasi terhadap krisis. Noise-to-signal ratio ini didefenisikan dengan ; Noise-to-signal ratio = ��+� ��+� ................................................. 2.7 Semakin kecil nilai rasio ini, semakin baik rasio sinyal palsu yang menjadi sinyal baik. Jika indikator dari rasio ini sama dengan satu menunjukkan sinyal palsu sama besarnya dengan sinyal baiknya.

2.6.2. Pendekatan Ekonometrika Probit Logit