2.4. Cadangan Devisa
2.4.1. Pengertian Cadangan Devisa
Cadangan devisa merupakan salah satu indikator moneter yang sangat penting yang menunjukkan kuat lemahnya ekonomi suatu negara. Selain itu
cadangan devisa yang cukup merupakan jaminan bagi tercapainya stabilitas moneter dan ekonomi makro suatu negara. Cadangan devisa
didefinisikan sebagai sejumlah dana valuta asing yang dicadangkan bank sentral untuk keperluan
pembiayaan dan kewajiban luar negeri negara bersangkutan, yang antara lain meliputi pembiayaan impor dan pembayaran lainnya kepada pihak asing Tulus
Tambunan, 2001:201. Cadangan devisa resmi Indonesia Indonesian official reserve assets
merupakan aset eksternal yang dapat langsung tersedia bagi dan berada di bawah kontrol
Bank Indonesia
selaku otoritas
moneter untuk
membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran, melakukan intervensi di pasar dalam
rangka memelihara kestabilitan nilai tukar, danatau tujuan lainnya, antara lain menjaga ketahanan perekonomian dan nilai tukar serta sebagai bantalan terhadap
net kewajiban Indonesia Bank Indonesia, 2010.
2.4.2. Teori Cadangan Devisa ; Teori Pendekatan Moneter terhadap Neraca
Pembayaran
Pendekatan moneter terhadap neraca pembayaran dikembangkan oleh R. Mundell 1968 dan H.G. Johnson 1971. Ciri utama pendekatan ini adalah
memandang neraca pembayaran internasional sebagai perubahan dari cadangan valuta asing suatu negara dan yang lebih utama pada posrekening “below the
line” yang merupakan rekening moneter lalu lintas modal jangka pendek
pemerintah. Dengan demikian neraca pembayaran dipandang sebagai satu keseluruhan, baik current account transaksi berjalan ataupun capital account
lalu lintas modal. Dasar utama pendekatan ini adalah anggapan adanya stabilitas dalam
permintaan akan uang serta pemerintah tidak melakukan tindakan sterilisasi. Tindakan sterilisasi artinya tindakan pemerintah untuk mengurangi atau
menghilangkan pengaruh neraca pembayaran terhadap jumlah uang yang beredar. Caranya apabila terdapat surplus dalam neraca pembayaran, untuk mencegah
pengaruh surplus ini terhadap jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan kebijaksanaan pengurangan jumlah uang yang beredar, misalnya
dengan menjual surat – surat berharga. Dengan tindakan tersebut surplus neraca pembayaran tidak akan menyebabkan naiknya jumlah uang yang beredar.
Model dasar yang dipergunakan oleh pendekatan moneter terhadap neraca pembayaran dalam Nopirin 2010 adalah sebagai berikut :
M
d
= p.fY,i ...................................................................
2.3 F
Y
0; f
i
M
s
= m DC + R ................................................................... 2.4
M
d
= M
s
................................................................... 2.5
∆� = ∆
1 �
. �. ��, � − ∆�� ................................................... 2.6
Keterangan : M
= permintaan uang p = harga
Y = pendapatan I
= tingkat bunga M
s
= jumlah uang beredar m = multiplier uang
RM = uang reserves DC = kredit domestik
R = reserves valuta asing
Persamaan 2.3 adalah permintaan akan uang, persamaan 2.4 adalah definisi jumlah uang beredar, terdiri dari kredit domestik ditambah reserves valuta
asing. Persamaan 2.5 adalah keseimbangan dalam pasar uang, dan persamaan 2.6 adalah definisi neraca pembayaran internasional, yang diperoeh atau
diturunkan dari persamaan 2.3, 2.4, 2.5. Dari persamaan 2.6 jelas terlihat bahwa perubahan reserves valuta asing neraca pembayaran timbul sebagai akibat
kelebihan permintaan penawaran uang. Apabila terdapat kelebihan jumlah uang beredar
�∆��
1 �
. �. ��, ��, maka neraca pembayaran akan defisist ∆� 0,
dan sebaliknya apabila terdapat kelebihan permintaan uang, neraca pembayaran akan surplus
∆� 0. Kelebihan jumlah uang beredar akan mengakibatkan masyarakat membelanjakan kelebihan uang ini, misalnya untuk impor atau
membeli surat – surat berharga luar negeri sehingga terjadi aliran modal keluar yang menyebabkan neaca pembayaran defisit.
Cadangan devisa digunakan untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran, melakukan intervensi di pasar dalam rangka memelihara kestabilan
nilai tukar dan tujuan lainnya yang bertujuan untuk menjaga ketahanan
perekonomian dan nilai tukar. Penurunan pada cadangan devisa ataupun pada pertumbuhan cadangan devisa merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk
mengetahui bahwa mata uang domestik berada dalam tekanan. Menurunnya cadangan devisa dapat melemahkan mata uang domestik. Selain itu nilai cadangan
devisa juga merupakan indikator suatu negara dalam menghadapi kesulitan keuangan dalam membayar hutang luar negerinya. Oleh karena itu penurunan
cadangan devisa akan cenderung meningkatkan peluang terjadinya krisis nilai tukar.
Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, yang dimaksud dengan cadangan devisa adalah posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank –
bank devisa yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Pertumbuhan cadangan devisa itu sendiri adalah suatu proses kenaikan tingkat
cadangan devisa dalam jangka waktu tertentu. Data cadangan devisa yang digunakan diperoleh dari publikasi statistik Bank Indonesia berupa Statistik
Ekonomi dan Keuangan Indonesia SEKI. Data tingkat pertumbuhan cadangan devisa yang digunakan adalah data bulanan dalam bentuk persen.
2.5. Teori Perdagangan Internasional