45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika.
2. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berbentuk time series
bulanan dari bulan Januari tahun 1995 sampai bulan Desember 2011 yang diperoleh dari laporan bulanan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia
SEKI Bank Indonesia.
3.2. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan lima variabel yang terdiri dari satu variabel terikat dan empat variabel bebas sebagai berikut:
1. Variabel terikat
Dependent Variable = Y : Krisis Nilai Tukar Variabel Dummy
Krisis nilai tukar currency crisis adalah suatu situasi di mana adanya serangan pada mata uang yang mengakibatkan depresiasi yang sangat tajam pada
mata uang atau penurunan besar – besaran pada cadangan devisa, atau merupakan kombinasi antara keduanya.
Krisis nilai tukar dapat dideteksi dengan pendekatan yang menggunakan model Early Warning System EWS. Pendekatan yang menggunakan EWS ini
dapat dihitung melalui indeks tekanan pasar valuta asing index of exchange market pressure
, disingkat dengan EMP. Berdasarkan Goldstein, Kaminsky dan Reinhart 2000 dan Edison 2003
dalam Handoyo 2012, definisi indeks pergolakan pasar valas index of exchange market turbulence
yaitu rata-rata tertimbang dari perubahan nilai kurs disimbolkan dengan
��
�
, tingkat perubahan cadangan devisa rate of change of the reserve
��
�
. Jika diumpamakan
�
��
merupakan simpangan baku standar deviasi dari tingkat perubahan nilai tukar dan
�
��
merupakan simpangan baku standar deviasi dari tingkat perubahan cadangan devisa, maka indeks tekanan
pasar valas EMP didefinisikan dengan :
��� = ��
�
+ �
�
��
�
��
� . ��
�
...................................................... 3.1
Di mana :
��
�
=
�
�
− �
�−1
�
�−1
...................................................... 3.2
��
�
=
�
�
− �
�−1
�
�−1
...................................................... 3.3
Antara perubahan nilai tukar dan perubahan cadangan devisa, masing- masing berhubungan positif dan negatif dengan indeks tekanan pasar valas.
Perekonomian dikatakan krisis jika EMP melebihi rata-ratanya ditambah dengan standar deviasi yang ditentukan, katakanlah sebesar m. Dalam penelitian yang
dilakukan kali ini besarnya m ditentukan sama dengan 1,5. Pada beberapa penelitian tentang early warning system, nilai m yang digunakan berbeda-beda.
Tidak ada aturan yang jelas mengenai nilai m yang digunakan. Pada model KLR menggunakan 3 kali standar deviasi, sedangkan pada model Bank Dunia
menggunakan 1,5 kali standar deviasi Imansyah, 2009. Jika
µ
EMP
merupakan rata-rata dari indeks EMP dan
�
���
menunjukkan standar deviasi dari indeks EMP-nya, maka secara formal dikatakan krisis mata uang currency crisis, jika
didefinisikan dengan:
Krisis
t
= �
1, jika ��� µ
���
+ m �
���
0, jika ��� µ
���
+ m �
���
2. Variabel bebas
Independent Variable = X : terdiri dari; a.
REER Real Effective Exchange Rate
REER merupakan suatu indeks nilai tukar yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi dan didasarkan pada bobot perdagangan trade weight. Cara
menghitung nilai REER dapat dilakukan sebagai berikut Mankiw, 2004: ���� = ����.
�
�
�
�
...................................................................... 3.4 Dimana :
NEER : Nominal Effective Exchange Rate Pd
: tingkat harga domestik Indonesia Pf
: tingkat harga dari negara mitra dagang Data REER yang digunakan diperoleh dari Bank Indonesia dalam
bentuk indeks. Variabel ini dilambangkan dengan simbol REER.
b. Pertumbuhan Cadangan Devisa