4.3. Intepretasi Model
Fixed Effect dengan Perlakuan Cross Section Weights dan White Heteroscedasticity-consistent Standard Error and
Covariance
Setelah mengestimasi model maka langkah selanjutnya adalah intepretasi terhadap persamaan regresi dari model di atas. Model tersebut menunjukan bahwa
variabel Angka Harapan Hidup atau AHH berpengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia dan berhubungan positif. Koefisien AHH sebesar
0.262067 artinya, jika terjadi peningkatan dari angka harapan hidup sebesar 1 persen, maka indeks pembangunan manusia akan naik sebesar 0.262067 persen.
Hal ini menjelaskan bahwa apabila angka harapan hidup penduduk Indonesia menjadi lebih tinggi, maka Indeks Pembangunan Manusia akan menjadi lebih
tinggi juga, dengan demikian hal tersebut turut mendorong pembangunan manusia Indonesia.
Variabel Angka Melek Huruf atau AMH berpengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia dan memiliki hubungan yang positif. Koefisien AMH
memiliki nilai sebesar 0.003425, artinya jika terjadi peningkatan angka melek huruf sebesar 1 persen, maka indeks pembangunan manusia akan naik sebesar
0.003425 persen. Dengan tingginya angka melek huruf, maka kesejahteraan masyarakat pun akan semakin bertambah karena kemampuan masyarakat untuk
membaca menjadi lebih tinggi. Hal ini memudahkan masayarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak sehingga pendapatan mereka akan
bertambah. Variabel Rata-Rata Lama Sekolah atau RLS berpengaruh signifikan
terhadap pembangunan manusia dan memiliki hubungan yang positif. Koefisien
RLS memiliki nilai sebesar 0.130123, artinya jika terjadi peningkatan rata-rata lama sekolah sebesar 1 persen, maka indeks pembangunan manusia akan naik
sebesar 0.130123 persen. Dengan bertambahnya rata-rata lama sekolah akan menjadikan tingkat pendidikan penduduk masyarakat menjadi lebih tinggi, hal ini
sangat positif karena dengan demikian masyarakat dapat mencari pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan yang lebih besar. Dengan penghasilan yang lebih
besar itulah masyarakat dapat lebih mensejahtaerakan hidupnya. Variabel Pengeluaran Riil Per Kapita atau PRPK berpengaruh signifikan
terhadap pembangunan manusia dan memiliki hubungan yang positif. Koefisien PRPK memiliki nilai sebesar 0.715975, artinya jika terjadi peningkatan rata-rata
pengeluaran riil per kapita sebesar 1 persen, maka indeks pembangunan manusia akan naik sebesar 0.715975 persen. Apabila pengeluaran riil masyarakat
bertambah, maka dengan demikian pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan akan bertambah sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat.
Variabel PDRB berpengaruh tidak signifikan terhadap pembangunan manusia dan berhubungan positif. Koefisien PDRB sebesar 0.009577, artinya jika
PDRB per Kapita naik sebesar 1 persen maka akan terjadi peningkatan pembangunan manusia sebesar 0.009577 persen. Ini tidak sesuai dengan hipotesis
bahwa terjadi korelasi atau hubungan yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia.
Dari hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa variabel yang paling signifikan adalah variabel PRPK atau Pengeluaran Riil Per Kapita. Hal ini terlihat dari nilai
koefisien PRPK sebesar 0.715975, yang merupakan nilai terbesar diantara
variabel- variabel lainnya dan nilai probabilitas sebesar 0.0000. Hal tersebut menandakan bahwa variabel PRPK merupakan variabel yang sangat berpengaruh
terhadap pembangunan manusia. Hal ini dikarenakan, untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan tingkat kesehatan yang lebih baik, yang
merupakan indikator kesejahteraan masyarakat, masyarakat harus melakukan pengeluaran yang lebih banyak. Dengan demikian akan tercapai kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan indeks pembangunan manusia.
4.4. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Kesejahteraan