variabel- variabel lainnya dan nilai probabilitas sebesar 0.0000. Hal tersebut menandakan bahwa variabel PRPK merupakan variabel yang sangat berpengaruh
terhadap pembangunan manusia. Hal ini dikarenakan, untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan tingkat kesehatan yang lebih baik, yang
merupakan indikator kesejahteraan masyarakat, masyarakat harus melakukan pengeluaran yang lebih banyak. Dengan demikian akan tercapai kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan indeks pembangunan manusia.
4.4. Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Kesejahteraan
Masyarakat
Dalam penelitian ini, pertumbuhan ekonomi direpresentasikan oleh pertumbuhan PDRB perkapita dan untuk
kesejahteraan masyarakat direpresentasikan oleh indeks pembangunan manusia. Setelah melihat hasil
perhitungan dengan menggunakan metode panel data, seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, menunjukan bahwa variabel PDRB berpengaruh tidak signifikan
terhadap pembangunan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia tidak memiliki hubungan yang
signifikan. Untuk melihat lebih jelas hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
pembanguna n manusia, maka digunakan Uji Kausalitas Bivariat Granger. Pada penelitian ini, Uji Kausalitas dilakukan dengan menggunakan Pairwise Granger
Causality yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Pairwise Granger Causality Tests Null Hypothesis:
Obs. F-Statistic
Probability PDRB does not Granger Cause IPM
90 0.26263
0.76964 IPM does not Granger Cause PDRB
2.34783 0.10175
Sumber: BPS, 2007 diolah.
Pada uji kausalitas ini, H yang diuji adalah adanya hubungan kausalitas diantara
kedua variabel, sementara H
1
adalah tidak adanya hubungan kausalitas diantara kedua variabel. Untuk menerima atau menolak H
, digunakan nilai probabilitas yang dibandingkan dengan nilai kritis 0.05. Bila nilai probabilitas lebih besar dari
nilai kritis maka tolak H atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan diantara
variabel- variabel yang diuji. Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa angka probabilitas PDRB terhadap IPM sebesar 0.76964 dan angka probabilitas IPM
terhadap PDRB adalah sebesar 0.10175. Kedua angka probabilitas tersebut lebih besar dari nilai kritis 0.05 sehingga H
dapat ditolak, hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan manusia. Namun, jika dilihat dari segi korelasinya, antara pertumbuhan ekonomi
dengan pembangunan manusia memiliki korelasi yang positif seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. Korelasi yang positif dapat dilihat pada garis kemiringan
slope yang menaik keatas, hal ini menunjukkan bahwa variabel PDRB dan variabel IPM bervariasi dengan arah yang sama. Pada Gambar 4.3.
memperlihatkan korelasi antara pertumbuhan ekonomi, yang direpresentasikan dengan laju pertumbuhan PDRB perkapita tahun 2001-2005, dengan
pembangunan manusia, yang direpresentasikan dengan laju pertumbuhan indeks pembangunan manusia tahun 2001-2005.
Dari data tersebut, dengan menggunakan software SPSS 13.0, korelasi dapat diuji dengan menggunakan Pearson Correlation seperti yang terlihat pada
Tabel 4.5 Pada uji korelasi ini, H yang diuji adalah tidak adanya korelasi diantara
kedua variabel, sementara H
1
adalah adanya korelasi diantara kedua variabel. Untuk menerima atau menolak H
, digunakan nilai probabilitas yang dibandingkan dengan nilai kritis 0.05. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari nilai
kritis maka tolak H atau dengan kata lain terdapat korelasi diantara variabel-
variabel yang diuji. Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa angka probabilitas antara kedua variabel adalah sebesar 0.047. Angka probabilitas tersebut lebih kecil dari
nilai kritis 0.05 sehingga H dapat ditolak, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia. Tabel 4.5 Pearson Correlation
IPM PDRB
IPM Pearson Correlation
1 0.047
Sig. 2-tailed 0.805
N 30
30 PDRB
Pearson Correlation 0.047
1 Sig. 2-tailed
0.805 N
30 30
Sumber: BPS, 2007 diolah.
Setelah melakukan analisis perhitungan mengenai hubungan kausalitas dan korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia,
didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia dan korelasi antara kedua variabel
tersebut adalah positif. Hal tersebut terjadi karena dalam upaya mempercepat pertumbuhan
ekonomi, pemerintah daerah kurang memp erhatikan pembangunan manusia.
Sehingga tingginya pertumbuhan ekonomi tidak menjamin terjadinya hal yang sama pada pembangunan manusia. Meskipun sudah diberlakukannya Otonomi
Daerah yang bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut, namun masih ada kesalahan dalam formulasi DAU. Daerah yang tidak memiliki celah fiskal selisih
antara kebutuhan daerah dengan potensi penerimaan dari daerah ikut menikmati porsi dari DAU tersebut, sehingga daerah yang kaya akan potensi SDA akan
semakin kaya dan daerah yang tidak memiliki potensi SDA akan semakin miskin. Selain itu, alokasi dari DAU sebesar 90 persen digunakan untuk membiayai
pengeluaran operasional kepegawaian sedangkan sisanya digunakan untuk kebutuhan lain- lain termasuk untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Sehingga
pembangunan manusia menjadi sedikit terabaikan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penghitungan terhadap indeks ketimpangan pendapatan antar propinsi di Indonesia, didapatkan hasil bahwa ketimpangan pendapatan antar
propinsi di Indonesia berada pada kategori tinggi. Indeks ketimpanga n tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya kecuali pada tahun 2003, dimana
pada saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menandakan bahwa usaha pemerintah selama ini
dalam mengurangi ketimpangan pendapatan kurang berhasil walaupun tidak secara mutlak kondisi ini terjadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan manusia adalah Angka Harapan Hidup AHH, Angka Melek Huruf AMH, Rata-rata Lama Sekolah
RLS dan Pengeluaran Riil Per Kapita PRPK. Namun, faktor yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap pembangunan manusia Indonesia adalah
pengeluaran riil perkapita masyarakat. Hal ini dikarenakan, untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan tingkat kesehatan yang lebih baik, yang
merupakan indikator kesejahteraan masyarakat, masyarakat harus melakukan pengeluaran yang lebih banyak. Dengan demikian akan tercapai kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan indeks pembangunan manusia. Berdasarkan hasil analisis terhadap hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dengan kesejahteraan masyarakat, dapat ditarik kesimpulan bahwa,