Gambar 1. Model Manajemen Strategi David, 2004
2.2. Karakteristik Usaha Penggemukkan Kambing
Pengetahuan mengenai bangsa breed kambing di Indonesia sangat membantu dalam mencapai keberhasilan usaha ternak dengan tujuan-tujuan
tertentu, seperti usaha pengembangbiakkan, susu kambing perah maupun penggemukkan ternak. Setiap bangsa kambing mempunyai ciri-ciri atau tanda-
tanda tertentu yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangannya. Bangsa-bangsa kambing di Indonesia diantaranya Setiadi dkk, 2006:
a. Kambing Kacang
Kambing asli Indonesia yang berbadan kecil dan pendek, memiliki telinga pendek tegak, leher pendek dan punggung meninggi serta
bertanduk. Tinggi badan kambing kacang dapat mencapai 65 cm dan memiliki berat mencapai 25 kg.
Membuat pernyataan visi
dan misi Menetapkan
tujuan jangka panjang
Membuat, mengevalua-
si dan memilih
strategi Melaksanaka
n strategi isu-isu
manajemen Melaksan
akan strategi
isu-isu pemasara
n, keuangan,
akuntansi,
litbang dan SIM
Mengukur dan
mengevaluasi kinerja
Melakukan audit eksternal
Melakukan audit internal
Perumusan strategi Pelaksanaan strategi
Evaluasi strategi
Umpan balik
b. Kambing Etawah Jamnapari
Kambing asli dari daerah Jamnapari, India. Kambing ini memiliki hidung melengkung, bertanduk, telinga panjang terkulai, kaki panjang dan
berbulu panjang pada garis belakang kaki, memiliki bulu belang hitam putih, dan berbadan besar. Bangsa kambing ini memiliki produksi susu
yang baik. Tinggi badan kambing mencapai 100 cm dan bobot mencapai 80 kg.
c. Kambing Peranakan Etawah PE
Kambing persilangan antara kambing kacang dengan kambing etawah yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu. Hasil persilangan ini
telah beradaptasi dengan kondisi Indonesia. Bentuk tubuhnya berada diantara kambing etawah dan kambing kacang. Bobot kambing ini
mencapai 40 kg dan memiliki tinggi badan mencapai 90 cm. d.
Kambing Saanen Kambing asal Saanen-Switzerland ini tidak bertanduk, berwarna
putih atau krem muda, memiliki hidung dan telinga berwarna belang hitam, dahi lebar dan memiliki telinga tegak. Kambing Saanen ini
merupakan tipe kambing perah. e.
Kambing Marica Bangsa kambing ini banyak terdapat di Sulawesi. Kambing ini
memiliki tubuh yang lebih kecil dari pada kambing kacang dan masih memiliki hubungan keturunan dengan kambing kacang.
f. Kambing Gembrong.
Bangsa kambing ini banyak terdapat di Pulau Bali. Kambing ini memiliki badan yang lebih besar dari pada kambing kacang dan memiliki
bulu yang agak panjang. g.
Kambing Alpina Kambing ini memiliki badan yang besar dan tingginya menyerupai
kambing Saanen, memiliki warna bulu bermacam-macam dari putih sampai kehitam-hitaman dan warna muka ada garis putih di atas hidung.
Biasanya jenis kambing ini sebagai penghasil susu.
h. Kambing Anglo-Nubian
Kambing ini berbulu pendek, berkaki panjang dan dapat menyesuaikan diri di daerah yang panas. Kambing ini merupakan kambing
yang subur, jadi cocok dalam usaha pengembangbiakkan kambing. Pemilihan bibit yang tepat merupakan langkah penting dalam usaha
penggemukkan kambing Goat Fattening. Sumoprastowo dalam Sasongko 2006 menyatakan bahwa pemilihan bibit ternak merupakan langkah penting
setelah penentuan lokasi. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh pertambahan berat badan harian yang tinggi pada rentang waktu pemeliharaan,
sehingga keuntungan yang diperoleh maksimal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bibit kambing adalah jenis kelamin dan
penampilan fisik, seperti tubuh besar, sehat, dada dalam dan lebar kaki lurus, tumit tinggi, penampilan gagah, aktif, buah zakar normal, serta bulu bersih dan
mengkilat Setiadi dkk, 2006. Selain pemilihan bibit yang tepat, pemberian pakan merupakan salah
satu faktor yang penting dalam keberhasilan usaha ini. Pakan dibagi menjadi dua, yaitu hijauan sebagai pakan utama dan pakan penguat seperti konsentrat
sebagai pakan tambahan Suharno dan Nazarudin dalam Sasongko, 2006. Pakan hijauan memiliki kandungan protein relatif rendah, oleh karena itu
diperlukan pakan penguat konsentrat yang mempunyai kandungan energi yang relatif tinggi, serat kasar rendah dan daya cerna yang relatif baik
Mulyono dalam Sasongko, 2006 Penyediaan kandang yang baik juga merupakan faktor penting dalam
usaha ternak kambing. Kandang adalah tempat berlindung hewan ternak dari panas matahari dan hujan. Kandang yang dirancang secara baik juga
memperhatikan tempat memberi pakan yang baik dan pembuangan kotoran sehingga ada rasa nyaman dan bersih dalam kandang, sehingga ternak dapat
berkembang dan tumbuh secara normal. Sebaliknya, dalam kandang yang jelek memungkinkan pertumbuhan ternak lambat, kurang sehat dan terjadi
pemborosan makanan Mulyono dalam Sasongko, 2006.
2.3. Participatory Action Research PAR