Analisis Lingkungan Industri HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses

berpengaruh pula pada temperatur yang tidak menentu sehingga memungkinkan hewan ternak kambing akan mudah terserang penyakit. Selain itu, pemberian pakan yang basah karena hujan juga akan menimbulkan peluang terserang penyakit cacing pada kambing. Lahan berukuran 40 m 2 yang digunakan sebagai kandang pada usaha ternak milik kelompok Harapan Mekar saat ini terletak menyendiri dengan jarak yang cukup dengan rumah penduduk sehingga tidak mengganggu lingkungan masyarakat sekitar. Di sekitar kandang tersebut juga masih terdapat lahan kosong kurang lebih 15 m 2 , yang dapat dijadikan tempat untuk perluasan kandang bila beberapa tahun ke depan jumlah hewan ternak sudah tidak seimbang dengan ukuran kandang yang ada. Selain lahan yang tersedia untuk perluasan di sekitar tempat usaha ternak ini ketika usaha ini berkembang, tenaga kerja yang memiliki kemauan untuk bergabung dalam pengelolaan usaha ternak pun banyak terdapat di desa Situ Gede ini. Jadi dengan berkembangnya usaha ini sehingga meningkat pula kebutuhan akan tenaga kerja maka akan mudah dalam memperoleh tenaga kerja.

b. Analisis Lingkungan Industri

1. Masuknya Pendatang Baru

Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha dalam sektor pertanian khususnya subsektor peternakan yang mempunyai potensi berkembang yang cukup menjanjikan dari pasar dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini didukung dengan usaha ternak kambing merupakan ternak yang mempunyai banyak manfaat dan memiliki potensi ekonomi yang baik. Potensi ekonomi kambing memang sangat cocok sebagai peternakan rakyat karena modal yang dibutuhkan kecil dibandingkan beternak sapi, cara memelihara mudah, tidak memerlukan tempat yang luas, dan kambing berkembang biak lebih cepat dibandingkan ternak besar lain. Sehingga dapat dilihat bahwa hambatan untuk masuk ke dalam usaha ini tidak terlalu besar.

2. Persaingan Antar Perusahaan

Usaha ternak kambing milik kelompok Harapan Mekar memfokuskan usahanya pada penggemukkan ternak kambing. Banyak perusahaan besar yang bergerak dalam bidang usaha peternakan kambing baik dalam unit usaha pembibitan, penggemukkan, maupun pengusahaan kambing perah. Tabel 3 menunjukkan beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang peternakan kambing di wilayah Bogor. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat bahwa dominasi peternak besar dalam menguasai pangsa pasar di Bogor akan sulit digoyahkan dan persaingan pada usaha ternak kambing sangat ketat. Hal ini akan menjadi suatu ancaman yang harus dihadapi kelompok Harapan Mekar dalam menjalankan usahanya dan kegiatan pemasaran hewan ternak ke pasar di wilayah Bogor. Tabel 3. Usaha Peternakan Kambing dan Domba di Wilayah Bogor. No . Nama dan Jenis Peternakan Lokasi Populasi Ternak ekor 1 Peternakan Domba Garut Sehat Cinagara 600 2 Peternakan Barokah Cimande 1.200 3 Peternakan MT Farm Ciampea 750 4 Pembibitan Domba Garut “Lesang” Pagelaran 300 5 Pengusahaan Kambing Perah Cibuntu 200 6 Penggemukkan Domba Leuwiliang 200 7 Pembibitan Domba lokal Desa Benteng 150 8 Penggemukkan Domba Cimanggu 150 9 Pengusahaan Kambing Perah Darul Fallah, Ciampea 100 Sumber: Sasongko, 2006.

3. Ancaman Produk Substitusi

Apabila dilihat dari jenis produk dari usaha ternak kambing yang berupa daging kambing, maka banyak tersedia produk substitusi dari daging kambing tersebut, seperti daging ayam ataupun daging sapi. Namun, jika dilihat dari segi fungsional sebagai hewan yang berguna dalam acara ritual keagamaan seperti Idul Adha dan Aqiqah, kambing walaupun memiliki produk substitusi, yaitu sapi, memiliki keunggulan dari segi harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk substitusinya itu. Sehingga akan sulit jika sapi dijadikan produk substitusi untuk bersaing dengan ternak kambing.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pihak Pembeli

Berdasarkan hasil FGD bersama kelompok Harapan Mekar, ketika hari raya Idul Adha baik pembeli maupun penjual tidak memiliki kekuatan yang besar dalam menentukan harga kambing, karena faktor yang dominan dalam menentukan harga adalah kekuatan pasar ketika Idul Adha itu sendiri. Harga kambing di saat hari raya dapat meningkat sampai 50 dibandingkan ketika hari biasa. Jadi harga kambing lebih dipengaruhi oleh situasi lingkungan atau event tertentu, sedangkan kekuatan tawar menawar dari pembeli tidak terlalu besar.

5. Kekuatan Tawar Menawar Pihak Pemasok

Hasil dari teknik bagan arus produksi dan pemasaran, kelompok Harapan Mekar memperoleh bibit kambing dari pemasok satu kali setiap tahunnya dari daerah Ciampea, karena selama ini kelompok tersebut masih menjalankan bisnis mereka untuk menyediakan kambing pada hari raya Idul Adha. Apabila usaha ini mulai bergerak ke usaha yang tidak hanya mengandalkan event hari raya tersebut, maka diperlukan hubungan yang lebih intensif dengan pemasok agar pasokan bibit kambing dapat berjalan dengan lancar. Penetapan harga awal bibit kambing ditetapkan oleh pemasok berdasarkan ukuran dan umur. Diperlukan kemampuan yang baik dalam mengenali kriteria bibit kambing yang sesuai dengan harga yang ditawarkan. Penetapan harga akhir dari bibit kambing tersebut kemudian didapat dari kesepakatan baik pemasok maupun pembeli. 4.3.3. Identifikasi Faktor-Faktor yang Menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Usaha Ternak Kambing. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal oleh kelompok Harapan Mekar, maka akan didapatkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh usaha tersebut. Berikut ini akan diidentifikasikan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha penggemukkan kambing ini.

a. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal Usaha

Dokumen yang terkait

Prospek Pengembangan Usaha Tani Melon Dan Usaha Tani Semangka Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kab. Deli Serdang)

1 51 154

Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing Di Kabupaten Karo (Studi Kasus : Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo)

2 41 68

Analisis Usaha Ternak Kambing Etawa (Studi Kasus : Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang)

7 110 61

Analisis Tingkat Partisipasi dan Loyalitas Anggota Pada Kelompok Tani Hurip Dengan Pendekatan Participatory Action Research /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

0 8 10

Analisis kelayakan usaha ternak kambing melalui penelitian aksi partisipatif (studi kasus : kelompok tani harapan mekar, Situgede, Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat)

0 7 95

Analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi di kelompok tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 15 119

Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Kelompok Pembudidaya Ikan Melalui Program Replika Skim Modal Kerja (Study Kasus Kelompok Tani Ikan Mekar Jaya di Lido, Bogor)

0 9 234

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

10 58 119

Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Kampung Kelompok Tani Sehati Desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.

0 4 77

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perbibitan Sapi Bali dengan Menerapkan Sistem Integrasi Tanaman-Ternak (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Mekar Tani di Desa Kusamba Kabupaten Klungkung.

0 1 11